Yogyakarta

Kegiatan masyarakat tidak bisa dihentikan, Prokes diperketat

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Lonjakan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 terus terjadi di sektor perbaikan rumah, termasuk di Kota Yogyakarta. Pelaksana Tugas (Pj) Walikota Yogyakarta Sumadi mengatakan pihaknya tidak bisa menghentikan aktivitas masyarakat meski kasusnya meningkat tajam dalam beberapa pekan terakhir.

Oleh karena itu, penerapan protokol kesehatan (Prokes) juga diperketat untuk mencegah peningkatan kasus yang lebih tinggi. Sumadi menghimbau kepada masyarakat agar disiplin dalam melaksanakan program tersebut.

“Karena kita tidak boleh stagnan, tetapi kegiatan berjalan dengan kemajuan yang harus dipertahankan. Kami berharap kasusnya bisa turun,” kata Sumadi di Yogyakarta, Kamis (10/11/2022).

Ia menekankan, protokol kesehatan, khususnya penggunaan masker, penting dilakukan untuk menekan kasus Covid-19 yang sedang naik daun saat ini. Saat ini, zona risiko Covid-19 di Kota Yogyakarta berada pada zona kuning atau kategori berisiko rendah.

“Prosedur yang ketat harus kita lakukan, seperti memakai masker dalam setiap kegiatan bersama,” ujarnya.

Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X juga menyatakan tidak mungkin aktivitas masyarakat bisa kembali ramai. “Tidak mungkin kita akan[merampingkan aktivitas komunitas]tapi itu saja Ke kanan semuanya naik, Indonesia naik, bukan hanya Yogya,” kata Sultan.

Sultan mengatakan, peningkatan kasus positif di Yogyakarta mencapai 10 kali lipat dalam waktu kurang dari sebulan. Kabupaten Sleman tercatat sebagai penyumbang kasus positif terbanyak di sektor DIY.

bisa sudah 10 kali masyarakat tidak terasa (ada peningkatan kasus). Kami sudah mengadakan rapat koordinasi dan Sleman selalu yang terbesar (dia dilaporkan menyumbang kasus positif) karena dia selalu sangat terbuka,” kata Sultan.

Peningkatan kasus ini karena aktivitas masyarakat DIY saat ini sedang tinggi. Bahkan, peningkatan tersebut juga dikatakan karena banyaknya pendatang yang datang untuk perbaikan rumah, salah satunya untuk kegiatan pariwisata.

“Begitu Jumat, Sabtu, Minggu jumlahnya naik sedikit. Nanti turun lagi, tapi akhir pekan terus naik,” jelas sultan.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button