Kecepatan kereta api Batara Kresna harus diutamakan - WisataHits
Jawa Tengah

Kecepatan kereta api Batara Kresna harus diutamakan

RADARSOLO.ID – Tingkat kunjungan wisatawan ke Kota Bengawan tergolong tinggi, Perusahaan Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 6 Jogjakarta mewanti-wanti wisatawan akan keberadaan Kereta Api (KA) Batara Kresna.

Pasalnya, Kota Solo memiliki jalur kereta api unik yang membelah ruas Jalan Slamet Riyadi. Dikenal sebagai rel melengkung. Jalur ini untuk KA Purwosari-Wonogiri.

Di sisi lain, rel kereta api berbatasan dengan jalan raya. Akibatnya, Anda sering melihat kereta berjalan di jalan yang sama dengan kendaraan lain seperti sepeda motor dan mobil. Sayangnya, kewaspadaan pengguna jalan tidak bertentangan dengan keistimewaan jalur ini.

“Jalur KA jurusan Purwosari-Wonogiri saat ini mengoperasikan KA Batara Kresna yang beroperasi empat kali sehari, dua kali dari Stasiun Purwosari dan dua kali dari Stasiun Wonogiri. Rute ini tidak hanya unik, tetapi juga berpotensi membahayakan pengguna jalan dan perjalanan kereta api itu sendiri, kami berharap keunikan rute ini tidak membuat kita lalai dalam menjaga keselamatan bersama,” kata Manager Humas Daop 6 Jogjakarta. untuk Kereta Api Indonesia Franoto Wibowo. Radar Jawa Pos Solokemarin.

Franoto telah membocorkan tips menjaga keselamatan jalur KA Purwosari-Wonogiri. Yakni, memprioritaskan perjalanan kereta api.

“Saat KA Batara-Kresna berjalan, masinis akan menjalankan Motto 35. Inilah semboyan bunyi yang dibawakan oleh masinis dengan membunyikan panjang seruling lokomotif (terompet/klakson). Ini untuk memberi peringatan bahwa ada kereta yang lewat. Semboyan itu terdengar setiap melewati perempatan, seperti perempatan atau simpang,” jelasnya.

Tak kalah pentingnya, pengguna jalan dilarang memarkir kendaraannya di dekat jalur kereta api Purwosari-Solo Kota yang berdekatan dengan jalan raya. Franoto mengatakan, hal itu biasa dilakukan oleh orang-orang di luar kota Solo yang tidak paham dengan situasi.

“Makanya terus disosialisasikan agar masyarakat tidak memanfaatkan ruang utilitas jalur kereta api, selain untuk kepentingan perjalanan kereta api. Sehingga perjalanan kereta api tidak terganggu. Selain itu, masyarakat yang tidak mematuhi juga dapat dikenakan sanksi,” ujarnya. (aya/nik)

RADARSOLO.ID – Tingkat kunjungan wisatawan ke Kota Bengawan tergolong tinggi, Perusahaan Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 6 Jogjakarta mewanti-wanti wisatawan akan keberadaan Kereta Api (KA) Batara Kresna.

Pasalnya, Kota Solo memiliki jalur kereta api unik yang membelah ruas Jalan Slamet Riyadi. Dikenal sebagai rel melengkung. Jalur ini untuk KA Purwosari-Wonogiri.

Di sisi lain, rel kereta api berbatasan dengan jalan raya. Akibatnya, Anda sering melihat kereta berjalan di jalan yang sama dengan kendaraan lain seperti sepeda motor dan mobil. Sayangnya, kewaspadaan pengguna jalan tidak bertentangan dengan keistimewaan jalur ini.

“Jalur KA jurusan Purwosari-Wonogiri saat ini mengoperasikan KA Batara Kresna yang beroperasi empat kali sehari, dua kali dari Stasiun Purwosari dan dua kali dari Stasiun Wonogiri. Rute ini tidak hanya unik, tetapi juga berpotensi membahayakan pengguna jalan dan perjalanan kereta api itu sendiri, kami berharap keunikan rute ini tidak membuat kita lalai dalam menjaga keselamatan bersama,” kata Manager Humas Daop 6 Jogjakarta. untuk Kereta Api Indonesia Franoto Wibowo. Radar Jawa Pos Solokemarin.

Franoto membocorkan tips menjaga keselamatan jalur KA Purwosari-Wonogiri. Yakni, memprioritaskan perjalanan kereta api.

“Saat KA Batara-Kresna berjalan, masinis akan menjalankan Motto 35. Inilah semboyan bunyi yang dibawakan oleh masinis dengan membunyikan panjang seruling lokomotif (terompet/klakson). Ini untuk memberi peringatan bahwa ada kereta yang lewat. Semboyan itu terdengar setiap melewati perempatan, seperti perempatan atau simpang,” jelasnya.

Tak kalah pentingnya, pengguna jalan dilarang memarkir kendaraannya di dekat jalur kereta api Purwosari-Solo Kota yang berdekatan dengan jalan raya. Franoto mengatakan, hal itu biasa dilakukan oleh orang-orang di luar kota Solo yang tidak paham dengan situasi.

“Makanya terus disosialisasikan agar masyarakat tidak memanfaatkan ruang utilitas jalur kereta api, selain untuk kepentingan perjalanan kereta api. Sehingga perjalanan kereta api tidak terganggu. Selain itu, masyarakat yang tidak mematuhi juga dapat dikenakan sanksi,” ujarnya. (aya/nik)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button