Kebangkitan ekonomi Risiko resesi 2023 - WisataHits
Jawa Barat

Kebangkitan ekonomi Risiko resesi 2023

Bogordaily.net – Komunitas Mahasiswa Pascasarjana Universitas Indonesia Hadir (KOMPAS UI) kembali menyelenggarakan webinar bertajuk “Laporan Tiga Tahun Kepemimpinan Jokowi”. Pada sesi ketiga webinar yang diadakan pada hari Jumat, 4 November 2022, topik yang diangkat adalah kebangkitan ekonomi di tengah ancaman resesi.

Webinar ini juga dihadiri oleh pembicara seperti Arif Taufik Nurrohman, mahasiswa PhD di Zhongnan University of Economics and Law, Berly Martawardaya, Dosen FEB_UI dan Direktur Riset Institute for Development of Economics & Finance (INDEF), dan Mohammad Gozali COE NUJEK.

Kinerja Jokowi sebagai pemimpin diakui dari beberapa kalangan. Salah satunya datang dari ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Berly Martawardaya. Dia memberi Jokowi referensi hijau karena dia masih bisa menggunakan stabilitas ekonomi di Indonesia.

Sebagai akademisi dan pengamat, Berli berharap stabilitas harga dan perlindungan sosial menjadi prioritas dalam merespon ancaman resesi ekonomi. Berly berharap ada beberapa tantangan ke depan yang menuntut masyarakat dan pemerintah untuk saling menjaga dan gotong royong.

Narasumber selanjutnya adalah CEO NUJek (Ojek Nusantara), yakni Mochammad Ghozali atau Gus Ghozali. Dalam kegiatan webinar ini, beliau memaparkan berbagai pengalaman dan kegiatannya di dunia wirausaha serta mendorong mahasiswa khususnya mahasiswa UI dan peserta webinar dari berbagai daerah di Indonesia untuk dapat membangun perusahaan berbasis startup. Dalam paparannya, ia juga menjelaskan bahwa Indonesia merupakan startup terbesar ke-5 di dunia.

Kemudian, narasumber ketiga dilanjutkan oleh Arief Taufik Nurrohman, mahasiswa PhD di Zhongnan University of Economics and Law, yang menjelaskan bahwa menurut laporan bisnis dan sumber pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua (Y to Y), pertumbuhan PDB angka di 7 sektor selalu masih tumbuh positif dan 10 sektor menyusut.

Delapan sektor yang mengalami penurunan signifikan adalah transportasi, pergudangan, penginapan, makanan dan minuman, grosir dan reparasi perusahaan, jasa dan manufaktur lainnya, pengadaan listrik dan gas, dan konstruksi. Melihat laju PDRB, tercatat pemerintah harus membuka destinasi wisata dan hiburan di seluruh kawasan non-zona merah dan melonggarkan penggunaan transportasi laut, darat dan udara, sementara protokol kesehatan dan harapan pemerintah untuk menetapkan program pemulihan ekonomi nasional dengan fokus pada penyelesaian masalah di bidang manufaktur, perdagangan besar, konstruksi, transportasi dan katering, katanya.

Webinar ini berjalan dengan lancar dan diakhiri dengan sesi tanya jawab antara staf nara sumber dan peserta webinar dari berbagai universitas di Indonesia. Banyak pertanyaan yang diajukan oleh para peserta.

Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan yang disampaikan dan dijawab dengan sangat baik oleh para pembicara. Satu-satunya yang bisa kita lakukan dalam situasi ancaman resesi ini adalah melihat peluang dan berperan dalam peluang yang dapat meningkatkan perekonomian Indonesia.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button