Kawasan hutan Tritik Nganjuk ditetapkan menjadi geopark prasejarah bagi wisatawan - WisataHits
Jawa Timur

Kawasan hutan Tritik Nganjuk ditetapkan menjadi geopark prasejarah bagi wisatawan

berita hangat

SURYA.co.id | MENGERIKAN – Kawasan hutan Desa Tritik, Rejoso, Nganjuk diusulkan sebagai lokasi pembangunan museum khusus peninggalan budaya prasejarah.

Usulan rencana itu disampaikan dalam sosialisasi hasil pendataan cagar budaya prasejarah situs Tritik.

Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Disporabudpar) Nganjuk Gunawan Widagdo mengatakan, situs Tritik akan diusulkan sebagai pilot project wisata geopark prasejarah.

Hal ini akan bermanfaat bagi masyarakat Nganjuk karena wisata di geopark prasejarah ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian bagi pemerhati sejarah prasejarah maupun bagi pelajar dan mahasiswa.

“Jika usulan itu diadopsi dan diimplementasikan, pariwisata di geopark prasejarah ini tidak hanya regional dan nasional, tetapi juga mampu mencapai tingkat internasional,” kata Gunawan Widagdo kemarin.

Karena itu, Gunawan Widagdo mengatakan pihaknya berharap usulan pendirian wisata geopark prasejarah di kawasan hutan Tritik dapat diambil dan disetujui oleh pemerintah.

Nganjuk dengan demikian akan menerima museum tambahan yang melengkapi museum yang ada.

“Tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi Nganjuk karena memiliki tempat wisata geopark prasejarah yang ditunjang dengan temuan-temuan benda cagar budaya kuno. Dan kami juga mengapresiasi Komunitas Pencinta Sejarah Nganjuk (KOTASEJUK) yang aktif terlibat dalam penemuan benda-benda prasejarah di situs Tritik, ujar Gunawan Widagdo.

Sementara itu, Kepala Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran Iskandar Mulia Siregar mengatakan, sosialisasi data prasejarah di situs Tritik ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan penelitian yang dilakukan tim BPSMP Sangiran, yakni dari proses penggalian yang dilakukan pada Agustus lalu. 22, 2022 hingga 3 September 2022.

“Selama kegiatan penggalian, tim BPSMP memperoleh data fosil fragmen fauna di masing-masing status tanah,” kata Iskandar Mulia Siregar.

Kegiatan selanjutnya, menurut Iskandar Mulia Siregar, berupa investigasi untuk mendukung kegiatan penggalian yang lebih luas yang akan memulihkan berbagai fragmen fosil fauna purba.

“Hasilnya memecahkan rekor dan sedang dilakukan kajian lebih lanjut sebagai dasar usulan penetapan kawasan hutan Tritik sebagai situs cagar budaya purbakala,” kata Iskandar Mulia Siregar.

Source: surabaya.tribunnews.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button