Kata warga tentang koridor Solo Gatsu-Ngarsopuro: adem, tapi tanpa penerangan - Solopos.com - WisataHits
Jawa Tengah

Kata warga tentang koridor Solo Gatsu-Ngarsopuro: adem, tapi tanpa penerangan – Solopos.com

Kata warga tentang koridor Solo Gatsu-Ngarsopuro: adem, tapi tanpa penerangan – Solopos.com

SOLOPOS.COM — Warga menyusuri Koridor Gatsu, Serengan, jalur pejalan kaki Solo, Senin (1/9/2023). (Solopos/Putut Hartanto)

cerita Solopos.com

Solopos.com, SOLO — Kawasan koridor Jl Gatot Subroto atau Gatsu-Ngarsopuro, Solo kini didesain ulang dan bertujuan menjadi ikon wisata malam yang menggabungkan unsur seni, budaya, dan kuliner.

Promosi Hyperlocal Tokopedia Meroket Penjualan Online Sebesar 147%

Keindahan mural berpadu dengan gedung-gedung megah disekitarnya membuat koridor ini menjadi city walk yang menarik baik bagi warga Kota Solo maupun wisatawan dari luar kota.

Namun, masih ada ruang untuk perbaikan di area tersebut agar lebih menarik. Dari beberapa pengunjung yang diwawancarai Solopos.com Terkait suasana nokturnal di koridor pada Kamis (1 Desember 2023), mereka menilai konsep desain permukaannya sejuk, namun tidak ada penerangan pada malam hari.

Beriklan dengan kami

Salah seorang pengunjung, Afkar, asal Laweyan, Solo, tak memungkiri keindahan koridor Gatsu-Ngarsopuro dari sore hingga malam. Menurutnya, koridor tersebut lebih tertata dan menarik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

“Sejak ada lukisan mural di sini, Koridor Gatsu Ngarsopuro lebih menarik dan enak dikunjungi di sore hari, apalagi sekarang sudah lebih bersih dan tertata. Jalan-jalan sore di cuaca cerah terasa pas,” kata wanita berusia 20 tahun ini.

Namun, Afkar terus melaju di sepanjang koridor Gatsu-Ngarsopuro yang penerangannya masih redup pada malam hari. Masalah pencahayaan ini membuat mural di koridor kurang terlihat.

Warga menikmati suasana malam di Jalan Pejalan Kaki Koridor Gatsu, Serengan, Solo, Senin (1/9/2023). (Solopos/Putut Hartanto)

“Kalau boleh saya sarankan, nyalakan lampu di dinding atau di toko agar mural lebih hidup di malam hari, terutama yang ada di dinding. Misalnya menempatkan lampu sorot kecil di bagian bawah untuk menonjolkan mural membuat kesan lebih elegan,” tutur mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo itu.

Butuh parkir untuk kendaraan

Masalah penerangan malam di koridor Gatsu-Ngarsopuro Solo juga disampaikan Astrid pada Kamis siang saat menikmati hidangan bersama teman-teman di sekitar koridor. Mahasiswa UNS Solo asal Lampung itu mendapati bahwa penerangan yang kurang membuatnya sedikit takut saat berkunjung di malam hari.

Beriklan dengan kami

“Saya sebenarnya suka lokasinya karena saya bisa makan jajanan dan banyak tempat yang bisa dikunjungi. Namun pada malam hari, lampu jalan kurang terang sehingga Anda tidak bisa menikmati mural sambil berjalan-jalan. Kalaupun terang misalnya, muralnya bisa dijadikan lokasi foto yang bagus untuk Instagram,” jelas Astrid.

Selain penerangan, ada juga warga yang mengeluhkan masalah parkir saat berkunjung ke koridor Gatsu-Ngarsopuro Solo. Pengumuman itu disampaikan Hidayat, warga Klaten yang sedang mengisi liburan kuliahnya, Kamis.

Menurutnya, harus ada aturan parkir bagi pengunjung koridor Gatsu-Ngarsopuro. “Nek misalnya, parkir kumulatif dilakukan seperti di Maliboro, mungkin lebih baik untuk kunjungan. Jadi tidak sulit bagi yang datang untuk mencari tempat parkir dan fokus ke satu tempat untuk parkir,” ujarnya.

Hidayat tetap mengapresiasi tata letak Koridor Gatsu-Ngarsopuro yang menurutnya memiliki banyak unsur yang merepresentasikan kota Solo sebagai kota budaya.

“Datang ke sini ada unsur budaya dari gerbang depan, jalan masuk ada mural-mural yang menarik, jadi ada semacam akulturasi budaya sekaligus identitas kota Solo yang memang ramah turis,” terangnya. pria berusia 23 tahun.

Beriklan dengan kami

Berdasarkan pengawasan Solopos.comPendirian Koridor Gatsu-Ngarsopuro Solo yang menelan biaya sekitar Rp 30 miliar dari Kementerian PUPR ini ternyata mampu mengubah dua ruas jalan yang dipisahkan oleh Jl Slamet Riyadi menjadi satu kesatuan yang lebih indah dan sarat nilai sejarah dan budaya.

Mural Jokowi mengusung balkon paling dicari

Wajah baru kawasan Ngarsopuro yang terletak tepat di depan Gerbang Mangkunegaran ini menjadi magnet tersendiri bagi masyarakat dan wisatawan yang berkunjung ke kota Solo. Mereka berfoto dengan ornamen dan dekorasi di trotoar sebagai latar belakang.

Koridor Gatsu-Ngarsopuro SoloSuasana malam dengan lampu-lampu di kawasan Ngarsopuro, Solo, Senin malam (1/9/2023). (Solopos/Putut Hartanto)

Misalnya, dua gapura bercat biru dan hijau itu menjadi simbol baru kawasan Ngarsopuro. Jalur pejalan kaki menjadi semakin asri dan nyaman dengan deretan bangku-bangku taman tempat wisatawan bisa beristirahat sejenak di bawah rindangnya pepohonan.

“Daerah Ngarsopuro kaya akan unsur budaya dan sejarah panjang Mangkunegaran. Ini adalah hal yang unik dan menarik, yang merupakan nilai plus untuk menarik wisatawan. Banyak bangunan bersejarah yang dihias dengan jalur pejalan kaki yang indah dan nyaman,” ujar Ida Setyorini, warga Sragen yang tertimpa musibah. Solopos.com di koridor Ngarsopuro, Selasa (10/1/2023).

Pengunjung lainnya, Andre, warga Surabaya, mengaku menyukai mural-mural bertema, mulai dari sosial, budaya hingga sastra, yang mempercantik Koridor Gatsu, terutama di malam hari. Anda bisa duduk dan bersantai di bangku taman yang berjejer di jalur pejalan kaki.

“Yang paling dicari adalah mural Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan Beskap dan Belangkon. Hampir semua orang yang mampir ke Gatsu ingin berfoto di depan mural Pak Jokowi sebagai latar belakang,” ujarnya.

Andre menyampaikan unsur mural di Koridor Gatsu dipadukan dengan potensi sejarah dan budaya di Koridor Ngarsopuro menjadi ciri khas dari kedua koridor tersebut. Kekayaan potensi sejarah, seni dan budaya dapat dipadukan dengan jajanan kuliner khas solo seperti serabi atau apam.

“Konsep ini akan menjadi paket wisata yang menarik untuk mengeksplorasi wajah baru koridor Gatsu dan Ngarsopuro. Pemerintah telah membangun dan mengelola serta hal ini perlu dibungkus dengan potensi lain yang ada. Bisa jadi, nantinya menjadi ikon wisata baru di Kota Solo,” jelasnya.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button