Kasus Covid-19 tidak mempengaruhi kunjungan wisatawan ke Bantul - WisataHits
Jawa Tengah

Kasus Covid-19 tidak mempengaruhi kunjungan wisatawan ke Bantul

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL – Jumlah kunjungan wisatawan ke Kabupaten Bantul mengalami peningkatan, meskipun tidak ada peningkatan yang signifikan menjelang akhir tahun ini.

Markus Purnomo Adi, Kepala Dinas (Kasi) Promosi dan Destinasi Pariwisata, Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, mengumumkan kunjungan wisatawan mingguan mencapai 34.305 orang dari 7 hingga 13 November 2022, meningkat sekitar 2,4 persen dibandingkan kunjungan wisatawan mingguan. pada 31 Oktober 6 November yang mencapai 33.492 orang.

“Dengan kunjungan dari 34.305 orang, dihasilkan pendapatan asli daerah sebesar Rp333 juta,” ujarnya, Senin (14/11/2022).

Baca juga: DPD REI DIY Sebut Penjualan Rumah Turun di Q4 2022, Investasi Naik

Menurutnya, kunjungan wisatawan terbanyak masih objek wisata Pantai Parangtritis yang mencapai 22.185 orang.

Jumlah ini jatuh tempo selama liburan akhir pekan.

“Dari 22.185 wisatawan yang berkunjung ke Pantai Parangtritis, 7.551 orang melakukan reservasi melalui visitjogja,” ujarnya.

Berdasarkan data tersebut, wisatawan dengan pemesanan terbanyak berasal dari Jawa Tengah, disusul Jawa Timur dan kemudian Jawa Barat.

Reservasi wisata Do-It-Yourself menempati urutan keempat, disusul DKI Jakarta dan Bali.

Menurut pria yang akrab disapa Ipung itu, dampak mewabahnya Covid-19 di berbagai daerah di Indonesia belum berdampak besar terhadap kunjungan wisatawan ke Bantul.

“Trennya positif, jumlah wisatawan meningkat dan diharapkan libur natal dan tahun baru juga meningkat,” ujarnya.

Ipung optimistis, berdasarkan berbagai informasi yang diterima, banyak tiket perjalanan ke Yogyakarta yang ludes saat liburan Natal dan Tahun Baru, dan diperkirakan akan terjadi banjir wisatawan yang datang ke DIY, termasuk Bantul.

“Selama pemerintah tidak menutup tempat wisata, libur natal dan tahun baru, wisatawan di Bantul akan membludak,” ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata Bantul Kwintarto Heru Prabowo mengatakan, pembatasan pemerintah akan berdampak pada pendapatan asli daerah (PAD).

Tahun ini target PAD dari sektor pariwisata sebesar Rp 32 miliar.

Kalaupun Covid-19 tidak menyebar, target PAD Rp 32 miliar sulit tercapai.

“Bukan karena destinasi wisatanya tidak menarik, tapi karena harga BBM naik, ekonomi tidak bagus dan kasus Covid-19 naik, kalau (kunjungan) turun, bukan itu yang kita inginkan,” ujarnya.

Baca Juga: Kepala Puskesmas Berbah Akui Terbatasnya Jumlah Dokter Dalam Upaya Peningkatan Pelayanan Ke Depan

Saat ini PAD sudah mencapai Rp 23 miliar dari sektor pariwisata. Kwintarto memperkirakan PAD bisa mencapai Rp 28 miliar hingga akhir tahun.

“Saat ini PAD mencapai Rp 23 miliar. Akhir tahun masih 1,5 bulan lagi. November tinggal setengah bulan lagi, Rp 1-2 miliar sudah bisa. Dalam kondisi normal biasanya bisa mencapai Rp 3-4 miliar pada akhir tahun di bulan Desember. Jadi, diperkirakan bisa mencapai Rp 28 miliar tahun ini. Tapi kalau ada pembatasan dan pariwisata turun, kita tidak tahu bisa naik Rp 25 miliar atau tidak,” ujarnya. (n)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button