Karanganyar Minta APBD Provinsi Rp 6 Miliar Perbaiki Jalan - Solopos.com - WisataHits
Jawa Tengah

Karanganyar Minta APBD Provinsi Rp 6 Miliar Perbaiki Jalan – Solopos.com

SOLOPOS.COM – Ilustrasi Jalan (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, KARANGANYAR — Pemerintah Kabupaten atau Pemerintah Kabupaten Karanganyar mengajukan permohonan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk bantuan dana perbaikan jalan di kawasan wisata Ngargoyoso.

Pemerintah Kabupaten mengusulkan Rp 6 miliar untuk kebutuhan perbaikan jalan. Pemerintah kabupaten mengajukan hibah karena mengaku tidak memiliki anggaran untuk perbaikan jalan.

Promosi Rekomendasi merek jeans pria & wanita terbaik, murah banget!

Demikian disampaikan Kepala Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Karanganyar, Margono. Solopos.com, Minggu (14/822). Hal ini merupakan respon simultan terhadap keluhan para pemangku kepentingan industri pariwisata di Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar tentang kondisi jalan yang rusak dan bergelombang.

Mereka meminta pemerintah Kabupaten Karanganyar untuk memperbaiki jalan tersebut. “Kami mengusulkan ke provinsi” [perbaikan jalan raya Karangpandan-Ngargoyoso]. Tapi belum ada kesepakatan,” kata Margono.

Sesuai kebutuhan, lanjut Margono, meminta dana sebesar Rp 6 miliar kepada Pemkab. Namun, kata dia, pemerintah provinsi belum menyetujui permohonan tersebut.

Baca Juga: Jalan Ngargoyoso Rusak, Pemkab Karanganyar Didesak Segera Perbaiki

Berdasarkan pemetaan DPUPR Kabupaten Karanganyar, kondisi jalan kabupaten sepanjang 187,09 kilometer (km) itu rusak ringan hingga berat. Jalan sepanjang 437,86 km itu kini dalam kondisi baik dan panjang 421,56 km.

Sebelumnya, Margono mengungkapkan kondisi jalan berlubang hingga rusak parah sehingga membutuhkan perbaikan dan peningkatan jalan. “Jalan yang rusak, terutama yang parah, membutuhkan perawatan lebih. Bentuknya perbaikan jalan, bukan hanya selimut tambal sulam,” ujarnya.

Penyesuaian anggaran

Namun yang terjadi, kata dia, perbaikan jalan yang menyeluruh membutuhkan anggaran yang besar. Padahal, alokasi anggaran daerah terbatas. Bahkan, katanya, alokasi dana untuk perbaikan jalan hampir tidak ada.

Lain halnya dengan tambal sulam atau perbaikan sementara, yang menurutnya masih dianggarkan oleh Pemkab Karanganyar. Pemeliharaan jalan dilakukan oleh Unit Pelayanan Teknis (UPT) DPUPR di masing-masing wilayah.

Baca juga: Anggaran Ketat, Perbaikan Jalan di Karanganyar Tergantung Dukungan Pusat

Dia mengatakan, anggaran Pemkab Karanganyar selama dua tahun terakhir terkena dampak karena kembali fokus pada pandemi Covid-19. Dalam praktiknya, anggaran infrastruktur hampir tidak ada.

Hal itu tak lepas dari dukungan pemerintah pusat provinsi serta upaya DPR RI, DPRD Jawa Tengah, dan DPRD Karanganyar. “Tahun ini kami hanya memiliki enam paket perbaikan jalan, dan semuanya berasal dari Dana Alokasi Khusus [DAK] Tengah. Karena kami tidak punya anggaran,” jelasnya.

Dalam APBD revisi, lanjutnya, pihaknya akan mengusulkan beberapa paket kegiatan perbaikan jalan rusak sedang. Dia berargumen bahwa waktu penyelesaian sangat ketat dan keterbatasan anggaran juga terbatas.

Dengan menggunakan APBD revisi, beberapa paket kegiatan telah diusulkan, antara lain perbaikan Jembatan Kaliboto, Jembatan Pager-Jurang dan perbaikan kanal kawasan Ngargoyoso. Nilai setiap pekerjaan adalah Rp 200 juta. “Kami belum tahu disetujui atau tidak. Kami hanya mengusulkan saja,” ujarnya.

Tahun depan

Baca Juga: Warga Lokal Bosan Menunggu dan Memperbaiki Jalan Jumantono-Jumapolo Sendiri

Soal jalan rusak berat, dia mengatakan akan mengajukan usulan ke APBD tahun 2023. Salah satu paket jalan rusak berat yang diusulkan tahun depan adalah ruas jalan di Kecamatan Gondangrejo. Menurutnya, banyak jalan kabupaten di kawasan perbatasan Kota Solo-Kabupaten Sragen yang rusak parah.

Kerusakan jalan ini diperparah dengan banyaknya kendaraan C-excavator yang melintasi jalan tersebut. Dikonfirmasi terpisah, Ketua DPRD Karanganyar Bagus Selo pernah meminta Bupati Karanganyar Juliyatmono lebih rajin melobi pemerintah pusat dan provinsi Jateng untuk memberikan bantuan ke daerah.

“Kami masih mengharapkan bantuan pusat dan daerah. Baik itu aspirasi DPRD atau DPR RI provinsi. Bantuan keuangan juga diharapkan mengalir ke desa-desa,” katanya.

Ia meragukan tujuan pembangunan hanya bisa dicapai dengan potensi pembiayaan daerah. Dengan pembayaran bantuan pusat dan provinsi, tujuan pembangunan di daerah bisa maju.

Di sisi lain, dia tidak mempermasalahkan penataan kembali anggaran karena pandemi Covid-19 memperlambat target yang seharusnya tercapai pada 2023. “Infrastruktur, pendidikan, kesehatan harus didukung oleh bantuan keuangan untuk mencapai tujuan.”

Baca Juga: Pemkab Karanganyar Targetkan Jalan Lancar Jelang Lebaran

Source: www.solopos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button