Kantor pariwisata menjanjikan tindakan tegas terhadap pemerasan terhadap wisatawan - WisataHits
Jawa Tengah

Kantor pariwisata menjanjikan tindakan tegas terhadap pemerasan terhadap wisatawan

BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Wajah dunia pariwisata Banyuwangi mendung. Latar belakang adanya dugaan pembobolan oleh orang yang tidak bertanggung jawab terhadap sekelompok wisatawan yang berkunjung ke suatu destinasi wisata di kabupaten tersebut. Matahari terbit dari Jawa.

Unggahan dugaan pembobolan tersebut sempat viral di media sosial dalam beberapa hari terakhir. Dalam unggahannya, wisatawan asal Jember mengaku telah dipungut pungutan liar sebesar Rp 150.000 untuk biaya pengawalan dari jalan raya menuju destinasi wisata di kawasan Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo.

Bupati Ipuk Fiestiandani tidak tinggal diam dan langsung bereaksi. Orang nomor satu di jajaran Pemkab Banyuwangi itu terang-terangan menyampaikan permintaan maafnya melalui unggahan media sosialnya. Ipuk tidak hanya meminta maaf tetapi juga menekankan bahwa otoritas terkait saat ini sedang menyelidiki masalah tersebut.

“Kelompok sadar pariwisata (Pokdarwis) lokal telah berkumpul. Semua komitmen untuk menawarkan layanan terbaik kepada wisatawan. Jangan sampai aksi satu orang merusak pariwisata Banyuwangi yang mulai menggeliat. Kita perbaiki bersama. Maaf. Lanjut perjalanan ke Banyuwangi,” kata Ipuk kemarin (7/7).

Sementara itu, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) langsung melakukan serangkaian langkah untuk mematuhi arahan Bupati Ipuk tersebut. Termasuk berkoordinasi dengan aparat penegak hukum dan Pokdarwis.

Kepala Disbudpar M Yanuarto Bramuda mengaku pihaknya sudah mendapat instruksi dari Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani untuk segera mengusut masalah tersebut. “Mengenai dugaan pelaku pemerasan dan pencemaran nama baik citra pariwisata Banyuwangi, kami dan pihak terkait sudah mengidentifikasi laporannya. Jika demikian, Pemkab Banyuwangi dan aparat penegak hukum akan mengambil tindakan tegas sesuai ketentuan yang berlaku,” ujarnya.

Bramuda mengaku sudah berkoordinasi dengan pemerintah desa Bangsring untuk duduk bersama pemangku kepentingan pariwisata untuk melakukan penataan kendaraan wisata yang masuk ke kawasan sasaran. Disbudpar dan Pokdarwis juga berkoordinasi untuk meningkatkan pelayanan di destinasi wisata.

Senada dengan Bupati Ipuk, Bramuda juga meminta maaf atas ketidaknyamanan yang dialami wisatawan. “Mohon maaf atas ketidaknyamanannya dan semoga ini menjadi pelajaran bagi seluruh stakeholders pariwisata di Banyuwangi untuk lebih melayani wisatawan,” pungkasnya. (Sersan/afi/c1)

BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Wajah dunia pariwisata Banyuwangi mendung. Dilatarbelakangi adanya dugaan pembobolan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab terhadap sekelompok wisatawan yang berkunjung ke suatu destinasi wisata di kabupaten tersebut. Matahari terbit dari Jawa.

Unggahan dugaan pembobolan tersebut sempat viral di media sosial dalam beberapa hari terakhir. Dalam unggahannya, wisatawan asal Jember mengaku telah dipungut pungutan liar sebesar Rp 150.000 untuk biaya pengawalan dari jalan raya menuju destinasi wisata di kawasan Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo.

Bupati Ipuk Fiestiandani tidak tinggal diam dan langsung bereaksi. Orang nomor satu di jajaran Pemkab Banyuwangi itu terang-terangan menyampaikan permintaan maafnya melalui unggahan media sosialnya. Ipuk tidak hanya meminta maaf tetapi juga menekankan bahwa otoritas terkait saat ini sedang menyelidiki masalah tersebut.

“Kelompok sadar pariwisata (Pokdarwis) lokal telah berkumpul. Semua komitmen untuk menawarkan layanan terbaik kepada wisatawan. Jangan sampai aksi satu orang merusak pariwisata Banyuwangi yang mulai menggeliat. Kita perbaiki bersama. Maaf. Lanjut perjalanan ke Banyuwangi,” kata Ipuk kemarin (7/7).

Sementara itu, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) langsung melakukan serangkaian langkah untuk mematuhi arahan Bupati Ipuk tersebut. Termasuk berkoordinasi dengan aparat penegak hukum dan Pokdarwis.

Kepala Disbudpar M Yanuarto Bramuda mengaku pihaknya sudah mendapat instruksi dari Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani untuk segera mengusut masalah tersebut. “Mengenai dugaan pelaku pemerasan dan pencemaran nama baik citra pariwisata Banyuwangi, kami dan pihak terkait sudah mengidentifikasi laporannya. Jika demikian, Pemkab Banyuwangi dan aparat penegak hukum akan mengambil tindakan tegas sesuai ketentuan yang berlaku,” ujarnya.

Bramuda mengaku sudah berkoordinasi dengan pemerintah desa Bangsring untuk duduk bersama pemangku kepentingan pariwisata untuk melakukan penataan kendaraan wisata yang masuk ke kawasan sasaran. Disbudpar dan Pokdarwis juga berkoordinasi untuk meningkatkan pelayanan di destinasi wisata.

Senada dengan Bupati Ipuk, Bramuda juga meminta maaf atas ketidaknyamanan yang dialami wisatawan. “Mohon maaf atas ketidaknyamanannya dan semoga ini menjadi pelajaran bagi seluruh stakeholders pariwisata di Banyuwangi untuk lebih melayani wisatawan,” pungkasnya. (Sersan/afi/c1)

Source: radarbanyuwangi.jawapos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button