Kang Emil uji sepeda motor listrik setelah Ciwidey, Jawa Barat siap transportasi irit dan ramah lingkungan - WisataHits
Jawa Barat

Kang Emil uji sepeda motor listrik setelah Ciwidey, Jawa Barat siap transportasi irit dan ramah lingkungan

BANDUNG – Bersama sejumlah komunitas sepeda motor listrik, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjajal kendaraan ramah lingkungan ini dengan menempuh rute menuju kawasan wisata Ciwidey, Kabupaten Bandung, akhir pekan lalu.

Usai menjajal sepeda motor listrik di lintasan Jembatan Gantung Glamping Legok Kondang-Rengganis, Ciwidey, ia mengikuti Rapat Pimpinan Aspirasi Masyarakat bertema “Wisata Asyik Menggunakan Kendaraan Listrik” di Jembatan Rengganis Situ Patenggang.

Seperti diberitakan ANTARA, Rabu 21 September, Kang Emil, panggilan akrab Ridwan Kamil, kemudian berbagi pengalamannya mengendarai sepeda motor listrik. Mengendarai sepeda motor listrik nyaman dan aman untuk bepergian. Oleh karena itu, penggunaan kendaraan listrik merupakan kebutuhan saat ini dan di masa depan.

Saat ini dunia sedang mengalami goncangan hebat, disertai gangguan di segala bidang kehidupan, mengubah seluruh aspek kehidupan.

Gangguan tersebut dipicu oleh pandemi COVID-19 dan pesatnya teknologi digital dan pemanasan global, diikuti oleh krisis bahan bakar fosil akibat invasi Rusia ke Ukraina.

Untuk menanggapi gangguan tersebut, khususnya ancaman pemanasan global dan krisis bahan bakar fosil (bahan bakar minyak), masyarakat di seluruh dunia harus mulai mengurangi karbon, yang merupakan ancaman nyata terhadap polusi dan perubahan iklim global.

Salah satu kemungkinannya adalah mengganti kendaraan berbahan bakar minyak dengan kendaraan listrik.

Selama ini hampir semua orang mengira SPBU masih ada dan ternyata terus mendistribusikan BBM. Namun, suatu saat SPBU tersebut akan hilang seiring dengan habisnya bahan bakar fosil.

“Ini hanya masalah waktu,” Kang mengingatkan Emil.

Masyarakat saat ini harus melihat SPBU seperti warnet atau stan telekomunikasi 15-20 tahun yang lalu, keduanya hampir tidak mungkin ditemukan saat ini.

Selaku Ketua Asosiasi Daerah Penghasil Minyak dan Gas Bumi dan Energi Terbarukan (ADPMET), Emil mengatakan Indonesia memiliki semua sumber energi terbarukan dan terlengkap di dunia, mulai dari air, angin, sinar matahari hingga energi panas bumi.

Jika semua potensi energi terbarukan ini dikelola secara optimal, Indonesia akan menjadi salah satu negara penghasil energi baru terbarukan terbesar di dunia.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Universitas Nottingham telah mencapai kesepakatan Letter of Intent (LoI) bekerja sama untuk mengurangi emisi di sektor transportasi melalui peralihan ke kendaraan listrik dan penggunaan energi baru dan terbarukan (EBT).

Penggunaan energi terbarukan diyakini didukung oleh warga Jawa Barat karena EBT memiliki banyak keunggulan dibandingkan energi fosil yang tidak ramah lingkungan dan mahal.

Dukungan ini merupakan bukti kesediaan warga Jabar untuk merangkul transportasi masa depan hijau.

Selain kendaraan listrik, Pemprov Jabar juga mengintensifkan penggunaan kompor listrik induksi dengan tujuan untuk menghemat energi.

Selain itu, Pemprov Jabat saat ini tengah berupaya menghadirkan terobosan berbasis kelistrikan untuk memperlancar aktivitas nelayan usai pihaknya melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Indramayu.

“Kami sedang mencari informasi tentang airboat (motor) sel surya atau sinar matahari,” katanya.

Komitmen Jawa Barat

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Barat, Ai Saadiyah Dwidaningsih, mengatakan Jabar tetap berkomitmen untuk mengembangkan fasilitas pendukung EV seperti Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Tukar Baterai Kendaraan Listrik Umum (PLTU). SPBKLU) untuk menyediakan).

Sebagai komitmen lebih lanjut, Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menerbitkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2019 tentang Rencana Umum Energi Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2050.

Melalui Perda ini, Pemprov Jabar memiliki target yang terukur dan realistis terkait energi baru dan terbarukan (EBT) yang mencakup semua sektor seperti transportasi dan industri.

Sebagai bentuk kampanye untuk mendukung penggunaan energi baru dan terbarukan serta pelaksanaan Inpres Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Listrik Sebagai Kendaraan Dinas untuk Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah, hingga 26 Instansi di Pemerintah Negara Bagian Jawa Barat akan mengadopsi mobil listrik mulai tahun 2023 digunakan sebagai kendaraan dinas.

Dalam APBD Provinsi Jawa Barat Tahun 2023, Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah mengalokasikan anggaran untuk sewa 26 mobil listrik sebagai kendaraan dinas.

Keputusan untuk menyewa kendaraan listrik itu diambil karena menteri keuangan belum melihat adanya perubahan standar biaya untuk mobil perusahaan.

Penyewaan kendaraan listrik juga sedang dihapus, dan tidak semua pejabat asosiasi negara menggunakan mobil ramah lingkungan ini.

Karena kendaraan listrik memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan kendaraan berbahan bakar fosil yaitu lebih efisien dan lebih ramah lingkungan, pemerintah terus mendorong peralihan ke teknologi hijau.

Pemprov Jabar juga akan bekerja sama dengan PLN dan pihak lain, termasuk UMKM, dalam pengadaan SPKLU dan SPBKLU.

Selain itu, Pemprov Jabar telah banyak melakukan kerjasama terkait ekosistem kendaraan listrik. Untuk itu, Pemprov Jabar mendapat dukungan dari program Badan Pembangunan Dunia (UNDP).

Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga mendapat dukungan dari Ditjen Ketenagalistrikan yang ditunjuk sebagai salah satu dari tiga provinsi yang akan menjadi pilot project penggunaan kendaraan dinas. Selain Jawa Barat, ada DKI Jakarta dan Bali. Ketiga provinsi tersebut didukung oleh tujuh SPKLU dan lima SPBKLU.

Penghematan Besar

Donny Ariyanto, penggiat modifikasi mesin kebiasaan, mengatakan bahwa setelah sekitar 14 tahun bergelut di dunia modifikasi sepeda motor, pada tahun 2020 ia mencoba membuat sepeda motor listrik.

Bisnis konversi kendaraan masih membutuhkan waktu karena proses sertifikasi melibatkan Departemen Perhubungan untuk regulasi persyaratan legalisasi kendaraan bahan bakar ke listrik.

Oleh karena itu, untuk memudahkan para modifikator sepeda motor listrik, perlu adanya regulasi yang mendukung agar kendaraan ciptaan anak bangsa tersebut legal saat digunakan di jalan umum.

Salah satu pengguna sepeda motor listrik, Yusuf, mengaku mampu memangkas biaya besar setelah “migrasi” dari sepeda motor berbasis fosil ke kendaraan listrik. Ia mengaku menabung hingga Rp 6 juta setahun. Penghematan ini berasal dari biaya yang terkait dengan pembelian bensin, perawatan kendaraan, dan oli motor.

Asri juga merasakan penghematan yang sama. Setidaknya setiap bulan ia bisa menghemat pengeluaran sebesar Rp 300.000 untuk menunjang aktivitasnya sebagai guru SD di wilayah Cimahi.

Yusuf dan Asri telah membuktikan betapa hematnya sepeda motor listrik. Pekerja kreatif seperti Donny siap menyambut era baru EBT. Pada saat yang sama, Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menunjukkan komitmennya untuk menyediakan ekosistem kendaraan listrik.

Dalam beberapa tahun ke depan, langit di Jawa Barat akan semakin biru sehingga masyarakat bisa menghirup udara yang bersih dan sehat.

Source: voi.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button