Kampung Wisata Gajah Wong yang dulunya merupakan perkampungan kumuh kini menjadi destinasi wisata yang indah - WisataHits
Yogyakarta

Kampung Wisata Gajah Wong yang dulunya merupakan perkampungan kumuh kini menjadi destinasi wisata yang indah

Kampung Wisata Gajah Wong yang dulunya merupakan perkampungan kumuh kini menjadi destinasi wisata yang indah

TEMPO.CO, Yogyakarta – Yogyakarta adalah tujuan wisata yang populer. Selain destinasi wisata populer seperti Keraton Yogyakarta atau Maliboro, kawasan ini memiliki banyak potensi lain seperti desa wisata. Salah satunya adalah Desa Wisata Gajah Wong.

Nama Gajah Wong berasal dari sungai yang mengaliri desa tersebut. Kampung Wisata Gajah Wong sendiri terletak di Desa Giwangan, Kecamatan Umbulharjo, Yogyakarta.

Sebelumnya, Gajah Wong terlihat kumuh dan terabaikan. Namun, warga setempat dan pemerintah berupaya mengubah wajah sungai yang dianggap sebagai warisan budaya setempat.

Camat Umbulharjo Rajwan Taufiq mengatakan, desa ini awalnya miskin secara ekonomi. Setelah dilakukan perbaikan pada bantaran sungai, kehidupan masyarakat mulai berubah.

Bangunan tempat tinggal yang menjorok ke sungai didorong mundur sekitar empat meter dan jalan lingkungan baru dibangun. “Jalan yang diperlebar menyebabkan pertumbuhan ekonomi,” kata Rajwan.

Sepanjang 500 meter di depan rumah warga terdapat kolam ikan. Kolam tersebut menggunakan air dari Bendungan Lepen.

Pengunjung bisa menikmati liuk ribuan ikan mas dengan membeli pelet atau pakan ikan sebagai pengganti tiket masuk. Harganya hanya Rp 2.000.

Desa wisata Gajah Wong di Yogyakarta. Tempo/Supriyantho Khafid)

Setiap empat bulan tambak menghasilkan 3,5 ton ikan dengan nilai eceran sekitar Rp 75 juta. “Uangnya untuk masyarakat,” kata Direktur Desa Wisata Gajah Wong Suwarto, yang mengatakan upaya itu bisa mengurangi angka kemiskinan desa hingga 50 persen.

Selain ikan, desa ini memiliki salah satu komoditas berupa tanaman kelengkeng. Pohon kelengkeng berbiji merah tumbuh di sepanjang jalan. Pengunjung tidak bisa membelinya tapi bisa makan di tempat.

Hingga 300 orang mengunjungi Desa Wisata Gajah Wong setiap hari. Di akhir pekan, jumlah pengunjung bisa berlipat ganda. Pengunjung biasanya tertarik dengan kolam ikan yang ada disana.

Dengan berbagai langkah, desa yang dulunya kumuh kini menjadi desa wisata yang asri dan dapat meningkatkan perekonomian warganya. Inilah alasan mengunjungi Bank Indonesia Cabang Nusa Tenggara Barat di Desa Wisata Gajah Wong. Heru Saptaji, Kepala Perwakilan BI NTB, mengatakan kunjungan ini harus memberikan inspirasi bagi para pemangku kepentingan pariwisata dan dunia usaha di NTB.

Baca juga: Mahasiswa UGM gali fitur 18 desa wisata di Yogyakarta untuk rebranding

Selalu update informasi terbaru. Lihat berita terkini dan berita unggulan dari Tempo.co di kanal Telegram Tempo.co Update. Klik Pembaruan Tempo bergabung. Anda harus menginstal aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button