Kabupaten Agam dan Tanah Datar menjadi tempat terselenggaranya pariwisata internasional ramah muslim di Sumatera Barat - WisataHits
Jawa Barat

Kabupaten Agam dan Tanah Datar menjadi tempat terselenggaranya pariwisata internasional ramah muslim di Sumatera Barat

Minggu 9 Oktober 2022 | 18:25 WIB

| penulis:

Buku Catatan: tobari

Agama, InfoPublik – Seiring dengan upaya pemerintah untuk mendorong pemulihan ekonomi, salah satunya sektor pariwisata dalam negeri, Bank Indonesia bekerja sama dengan beberapa perusahaan orang yang tertarik Perusahaan terkait juga berupaya mengembangkan dan mengoptimalkan potensi ekonomi di sektor pariwisata.

Secara spesifik pariwisata ramah Muslim salah satunya adalah pengembangan ekosistem rantai nilai halal untuk sektor pariwisata ramah Muslim di provinsi Sumatera Barat.

Ita Rulina, Direktur DEKS BI, menegaskan BI sangat berkomitmen untuk lebih mendukung percepatan boom pariwisata nasional melalui pengembangan pariwisata ramah Muslim.

Sejalan dengan itu, Provinsi Sumatera Barat juga didorong oleh Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif untuk menjadi tuan rumah pilot project pengembangan rantai nilai halal sektor pariwisata ramah Muslim di Indonesia.

Karena merupakan salah satu provinsi yang memiliki potensi yang sangat besar dan tingkat komitmen yang sangat tinggi dalam mengembangkan pariwisata ramah muslim. Selain itu, Sumbar meluncurkan Visit Beautiful West Sumatra 2023.

Hal ini tentunya akan membuat Sumbar semakin mantap dalam menyambut tahun kunjungan wisatawan muslim lokal maupun mancanegara.

Dalam berbagai kesempatan, Menparekraf Sandiaga Uno sangat mengapresiasi perkembangan aktual rantai nilai Halal di sektor pariwisata ramah Muslim dan konferensi internasional ini, seraya menambahkan: “Kami menargetkan Indonesia kembali menjadi destinasi wisata Halal No 1 dunia pada tahun 2023” .

Hal itu diketahui saat digelarnya International Muslim Friendly Tourism Conference di Jakarta pada 7 Oktober 2022. Kegiatan ini merupakan bagian dari Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-9 tahun 2022 yang diadakan untuk membahas penguatan ekosistem rantai nilai Halal di sektor pariwisata nasional yang ramah Muslim.

Penyelenggaraan Konferensi Internasional ini merupakan rangkaian lengkap dari lima kegiatan focus group discussion sebelumnya yang dilakukan secara bersamaan.

Kegiatan yang digagas Bank Indonesia bekerjasama dengan Enhaii Halal Tourism Center Politeknik Pariwisata NHI Bandung (EHTC Poltekpar NHI Bandung) ini melibatkan banyak pihak.

Yaitu Kemenparekraf, Kemenko Marves, Kemenko PMK, Kemenperin, Kemenkop UKM, Kemenag, pemerintah daerah khususnya destinasi wisata unggulan ramah muslim, GIPI, PPHI, swasta dan akademisi; hadir secara langsung atau online.

Akhirnya, melalui diskusi yang sangat dinamis dan produktif, forum tersebut mampu merumuskan resolusi untuk memperkuat pengembangan pariwisata Indonesia yang ramah Muslim.

Konferensi internasional ini merupakan salah satu tindak lanjut dari deklarasi yang membahas penguatan pariwisata ramah Muslim dalam mendukung dan mensukseskan pemulihan pariwisata dengan memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif, yang sejalan dengan semangat KTT G20 Presiden berdiri.

Tujuan ini sejalan dengan strategi UNWTO Rethinking Tourism yang bertujuan untuk mempercepat pemulihan pariwisata global yang terpukul keras oleh pandemi COVID-19, krisis keuangan global, dan perubahan iklim global.

Pada tahun 2020 saja, sektor pariwisata kehilangan $4,5 triliun dan 62 juta pekerjaan di seluruh dunia.

Ketika dunia mulai pulih, sektor pariwisata dapat pulih sebagai sektor yang inklusif, berkelanjutan, dan tangguh. Belum pernah sebelumnya Anda dapat terhubung secara digital secara global melalui internet, memperbesar dan memiliki kemampuan untuk bekerja dari mana saja.

Hal ini memungkinkan wisatawan untuk memenuhi berbagai tujuan seperti; B. perjalanan bersama keluarga atau teman, serta berbagai bentuk perjalanan bisnis.

Konferensi internasional ini dihadiri oleh pembicara ahli dan praktisi pariwisata halal global. berturut-turut pembicara utama adalah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Pembicara Inspiratif Gubernur Sumatera Barat, H. Mahyeldi Ansharullah.

Tiga pakar global pariwisata Halal yang terlibat adalah Prof. Mohamed Battour (Profesor, College of Business Administration, University of Sharjah, UEA), Dr. Saeed Akhtar (Ketua Nippon Asia Halal Association (NAHA)) dan Dr. Anang Sutono, MM.Par., CHE (Associate Professor di Politeknik Pariwisata NHI Bandung).

Pembicara membahas bagaimana membangun rantai nilai pariwisata ramah Muslim di destinasi pariwisata dan menjaga keberlanjutan pengembangan pariwisata ramah Muslim dan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Untuk mendukung pariwisata nasional ramah Muslim ini, BI telah menetapkan dua Nagari di Sumatera Barat sebagai destinasi yaitu Nagari Sungai Batang di Kabupaten Agam dan Nagari Sumpu di Kabupaten Tanah Datar.

BI akan mendukung pengembangan wisata halal di dua desa tersebut. Nanti akan ada pembicaraan lanjutan antara BI dengan Pemda, Nagari, Pokdarwis dan orang yang tertarik lainnya sehubungan dengan bentuk dan skema dukungan yang akan diberikan.

Oleh karena itu, upaya percepatan yang digagas oleh Bank Indonesia diyakini dapat melahirkan ide-ide inovatif, mendorong kerjasama dan mendorong tindakan nyata untuk mengembangkan pariwisata nasional ramah Muslim yang inklusif.

Keberlanjutan dan ketahanan untuk mempromosikan konektivitas nasional dan global serta pertumbuhan ekonomi dan sosial (MC Agam/toeb)

Anda dapat mengirim ulang, menulis ulang, dan/atau menyalin konten ini asalkan Anda mencantumkan sumbernya InfoPublik.id

Source: infopublik.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button