Jumlah wisatawan turun, target PAD Kabupaten Bantul tidak tercapai - WisataHits
Yogyakarta

Jumlah wisatawan turun, target PAD Kabupaten Bantul tidak tercapai

WAKTU INDONESIA, BANTUL – Dinas Pariwisata Bantul berpotensi meleset dari target Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2022 menyusul PAD Kabupaten Bantul yang gagal mencapai Rp 30 miliar hingga Desember 2022.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul Kwintarto Heru Prabowo saat diterima di kantornya, Selasa (27/12/2022).

Berdasarkan data Dinas Pariwisata Bantul, PAD baru mencapai Rp 24 miliar hingga akhir November 2022. Dengan prediksi tambahan PAD maksimal Rp3 miliar pada Desember 2022, maka realisasi PAD maksimal hingga akhir tahun 2022 hanya sebesar Rp27 miliar atau 80 persen dari target PAD 2022 sebesar Rp32 miliar.

Libur Natal dan Tahun Baru biasanya menjadi momen untuk mendapatkan PAD. Jumlah wisatawan yang besar dapat menyumbang PAD hingga Rp 5 miliar. Namun tahun ini diperkirakan hanya mencapai Rp 3 miliar. Selain jumlah wisatawan yang turun, cuaca juga kurang mendukung karena hujan turun cukup deras.

Kondisi ini menjadi perhatian Dinas Pariwisata Bantul dan diputuskan tidak menggelar agenda akhir tahun. Pasalnya, agenda akhir tahun tidak efektif mendorong kehadiran. Selain itu, belum pernah ada event akhir tahun sejak pandemi Covid-19.

Namun Dinas Pariwisata Bantul tidak melarang jika ada oknum warga mengadakan acara hiburan di akhir tahun asalkan bersedia menjaga keamanan dan ketertiban. Terkait upaya pencegahan penularan Covid-19, sebaiknya hindari aktivitas yang melibatkan banyak kontak fisik.

“Untuk keamanan dan ketertiban bisa berkoordinasi dengan Satpol PP dan Polres Bantul,” kata Kwintarto.

Faktor penyebab turunnya kunjungan wisatawan

Kwintarto membenarkan penurunan jumlah wisatawan menjadi penyebab tidak tercapainya PAD. Penurunan wisatawan mulai terjadi pada September 2022 setelah adanya kebijakan kenaikan harga BBM. Hal ini berdampak pada turunnya daya beli masyarakat sehingga menunda kegiatan wisata untuk menghemat biaya.

Padahal pada Agustus 2022 nilai PAD sudah mencapai 30 persen. Namun pada September 2022, pertumbuhan PAD cenderung melambat seiring dengan berkurangnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bantul. Meski Pemkab Bantul telah mengambil beberapa kebijakan, di antaranya mencabut kenaikan tarif masuk objek wisata

Kondisi ini tidak unik di Bantul. Namun, hal itu juga dialami oleh pemerintah Kabupaten Gunung Kidul. Dari target PAD Rp 24 miliar, diperkirakan hanya tercapai Rp 22 miliar. Dari sini dapat disimpulkan bahwa penurunan wisatawan bukan disebabkan oleh kurangnya tempat wisata di kabupaten Bantul.

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih bisa memahami mengapa target PAD sektor pariwisata tahun 2022 belum tercapai. Setelah dampak ekonomi pandemi yang belum pulih 100 persen. Sehingga masyarakat masih mengalokasikan pengeluaran untuk kegiatan yang lebih mendesak.

PAD bukan menjadi prioritas utama bagi Pemkab Bantul. Karena tujuan utama dari kegiatan pariwisata di Bantul adalah agar perekonomian warga bisa bergerak. Jadi dia memutuskan untuk menunda kenaikan biaya. Diharapkan jumlah wisatawan tidak berkurang. Sehingga pelaku wisata terus menghasilkan pendapatan.

Dengan tren penurunan kasus Covid-19, Halim optimistis jumlah kunjungan wisatawan akan meningkat pada 2023. Ini juga meningkatkan pendapatan wisatawan. Peningkatan wisatawan akan mendukung pencapaian target PAD Kabupaten Bantul tahun 2023.

**) Ikuti berita terbaru KALI Indonesia di Berita Google

Klik tautan ini dan jangan lupa untuk mengikutinya.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button