Jokowi mengajak para peserta KTT G20 untuk mengunjungi taman hutan raya Ngurah Rai - WisataHits
Jawa Tengah

Jokowi mengajak para peserta KTT G20 untuk mengunjungi taman hutan raya Ngurah Rai

Jokowi mengajak para peserta KTT G20 untuk mengunjungi taman hutan raya Ngurah Rai

Tujuan Tahura Ngurah Rai tentunya untuk melindungi Bali dari abrasi pantai.

Rabu, 16 November 2022 | 21:20 WIB – Keberagaman
Pengarang : Issatul Haniah. Penerbit: Fauzi

KUASAKATACOM, Denpasar – Para peserta KTT G20 diundang Presiden Joko Widodo untuk berkunjung ke Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai, Bali, Rabu pagi (16/11) WITA.

Tahura Ngurah Rai dikenal sebagai tempat perlindungan mangrove.

BERITA TERKAIT:
Jokowi mengajak para peserta KTT G20 untuk mengunjungi taman hutan raya Ngurah Rai
KTT G-20 siap digelar di Bali, Jokowi: Indonesia harus menjadi bagian pemulihan ekonomi global
Jalan Menuju Rumah Erina Gudono Diaspal Jelang Pernikahan dengan Kaesang Pangarep, Anggaran Rp 190 Juta
Lima Tokoh Penerima Gelar Pahlawan Nasional Presiden Jokowi, Siapa Saja?
Mencari Keadilan dari Presiden Jokowi, Ini Isi Surat Lengkap Keluarga ASN Bapenda Kota Semarang yang Dimutilasi

Jokowi membeberkan kondisi Tahura Ngurah Rai kepada media resmi G20 sebelum berkeliling bersama para pemimpin G20. Dari informasi yang dihimpun melalui kantor pers Sekretariat Presiden di Bali, Jokowi juga mengundang delegasi G20 untuk mengunjungi pembibitan mangrove.

Tahura Ngurah Rai ternyata merupakan satu-satunya taman hutan rakyat payau di Bali. Lokasi tepatnya berada di Kabupaten Badung, Bali. Tahura Ngurah Rai selalu tergenang air payau dan dipengaruhi pasang surut.

Tujuan Tahura Ngurah Rai tentunya untuk melindungi Bali dari abrasi pantai. Kekuatan akar bakau akan membantu menghalau gelombang tinggi yang melanda Bali.

Lokasi Tahura Ngurah Rai begitu strategis karena berada di antara tiga kawasan wisata utama Bali yaitu Kuta, Sanur dan Nusa Dua.

Secara administratif, Tahura Ngurah Rai terletak di Tanjung Benoa dan Sekitarnya, Wilayah Kecamatan Kuta dan Kuta Selatan, Kabupaten Badung seluas 627 hektar. Kemudian Pulau Serangan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar seluas 746,5 ha.

Kawasan Tahura Ngurah Rai sendiri telah ditetapkan sebagai hutan tertutup oleh Belanda sejak tahun 1927. Setelah itu terjadi perubahan status dari Kawasan Hutan Prapat Benoa, kemudian diubah fungsinya menjadi Taman Wisata Alam Prapat Benoa Suwung pada tanggal 8 September 1992.

Barulah kemudian dikenal sebagai Tahura Ngurah Rai. Tempat ini berpotensi menjadi tujuan wisata karena pesona keindahan alam mangrovenya. Di dalam hutan mangrove juga terdapat berbagai hewan seperti burung, ikan dan berbagai jenis amfibi. Tak hanya untuk wisata alam, Tahura Ngurah Rai juga bisa menjadi tempat edukasi bagi anak-anak.

***

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button