Jip turis masuk jurang, satu mati • Radar Jogja - WisataHits
Yogyakarta

Jip turis masuk jurang, satu mati • Radar Jogja

RADAR JOGJA – Kecelakaan tunggal (single accident) terjadi di desa Giricahyo, Kapanewon Purwosari. Jip bersama rombongan turis memasuki ngarai. Satu orang meninggal dunia, yang selamat dibawa ke rumah sakit terdekat.

Iptu Darmadi, Kepala Satuan Penegakan Hukum (Gakkum) Satuan Lalu Lintas Polres Gunungkidul, mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Sabtu malam (3/12). Dalam kejadian itu, satu penumpang meninggal dunia sedangkan sopir dan tiga penumpang lainnya luka-luka.”Benar terjadi kecelakaan jeep di kawasan Kapalanewon, Purwosari,” kata Darmadi saat dihubungi kemarin (4/12). dihubungi.

Dia menjelaskan, jip yang terlibat kecelakaan adalah Suzuki Katana dengan nomor registrasi AG 1150 GG. Dikemudikan oleh Rangga Al Vito Ermawal Putra, 19 tahun, warga Desa Trirenggo, Kapanewon Kretek, Bantul. Korban selamat lainnya, turis bernama Nuke Sukma Maharani, 24, dan Elsa Putri Yuliani, 28, warga Kaligangsa Wetan, Brebes, Brebes, Jawa Tengah. Fitriani Nur Baiti Abidin, 31 tahun, berdomisili di Pekauman, Tegal Barat, Tegal, Jawa Tengah. Korban meninggal dunia diketahui bernama Nur Azizah, 21, Pamengger, Jatibarang, Brebes, Jawa Tengah.

“Korban meninggal dunia di tempat kejadian. Empat orang lainnya, termasuk sopir, sedang dirawat di RS Panembahan Senopati Bantul,” katanya.

Kronologi kecelakaan tersebut, kata dia, kendaraan katana tersebut melakukan perjalanan pulang pergi dari kawasan wisata Kabupaten Bantul menuju kawasan Gunungkidul. Jip hijau itu tiba di TKP di jalan belok kiri dan turun. Diduga pengemudi tidak bisa mengendalikan laju kendaraannya, sehingga masuk jurang di sebelah kanan.” Jadi mobilnya dari Bantul, kebetulan ada trip ke daerah Purwosari. Jadi saat kami tiba di Gabug Padukuhan, Desa Giricahyo, Purwosari, terjadi kecelakaan,” ujarnya.

Kapolres Gunungkidul AKP Antonius Purwanta mengatakan, angka kecelakaan lalu lintas masih tinggi. Tahun lalu 612 insiden tercatat. Angka itu turun satu poin dari tahun lalu.” Ada sejumlah faktor yang memicu kemacetan. Salah satunya faktor human error,” kata Antonius Purwanta. (senjata/suara)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button