Jika dibiarkan, mata air di Klaten ini malah jadi sasaran vandalisme - WisataHits
Jawa Tengah

Jika dibiarkan, mata air di Klaten ini malah jadi sasaran vandalisme

clats

Properti wisata Mata Air Cokro (OMAC) di Klaten semakin mengkhawatirkan. Dulu terabaikan, kini menjadi sasaran vandalisme. Ups!

Objek Wisata Mata Air Cokro (OMAC) terletak di Desa Daleman, Kecamatan Tulung, Klaten, Jawa Tengah. Beberapa fasilitas yang dikelola Pemkab Klaten sedikit demi sedikit mengalami kerusakan dan mencoret-coret orang tak dikenal.

Beberapa fasilitas ruko di lokasi ini menjadi sasaran vandalisme. Lampu jalan juga terlihat miring. Bahkan jalan menuju jembatan gantung itu terkelupas. Yang lebih mengkhawatirkan adalah kondisi jembatan gantung.

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

Jembatan gantung yang dulunya menjadi ikon OMAC kini mandek. Lantai jembatan kayu sebagian hilang. Sebuah portal bambu ditempatkan di ujung untuk mencegah lewatnya pengunjung. Semak dan rerumputan tumbuh di badan jembatan.

Salah satu pengunjung, Dwi Harjoko, mengaku prihatin dengan kondisi OMAC saat ini. Padahal objek wisata ini merupakan ikon wisata air Kabupaten Klaten yang sudah lama berdiri.

“Karena pengelolaan di dinas pariwisata harus diprioritaskan karena merupakan ikon pariwisata Klaten,” kata Dwi.

Dwi menjelaskan, kondisi OMAC kini semakin memburuk. “Saat disuguhi oleh masyarakat, pengunjung juga merasa lebih nyaman. Situasi saat ini benar-benar tidak berkelanjutan,” lanjut Dwi.

Pandemi jangan dijadikan alasan untuk tidak berhati-hati. Pemerintah daerah bertanggung jawab untuk itu.

“Jangan sampai keadaan pandemi menjadi alasan untuk tidak melakukan perawatan. Jembatan gantung, tiang lampu banyak yang tidak berfungsi, paving stone, bangunan niaga rusak berat, tanaman tidak terawat,” kata warga Kecamatan Yatinom.

Perbaikan dilakukan selangkah demi selangkah

Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Klaten, Sri Nugroho, mengatakan saat dimintai konfirmasi kondisinya terdampak pandemi COVID. Karena di masa pandemi, anggaran difokuskan untuk penanganan Covid.

“Ada rencana rehabilitasi bertahap yang sesuai dengan potensi dalam APBD. Betul, pandemi kemarin berdampak,” jelas Sri Nugroho.

Anggaran Rp 100 juta direncanakan untuk perbaikan, menurut Sri Nugroho. Namun, badan tersebut juga akan mengajukan usulan anggaran untuk dukungan tersebut kepada pemerintah pusat.

“Kita rencanakan Rp 100 juta. Ada usulan ke pemerintah pusat Rp 13 miliar tapi itu baru usulan berapa nanti kita tidak tahu untuk perbaikan dan fasilitas di tempat,” pungkasnya.

—-

Artikel ini telah dimuat di detikJateng dan dapat dibaca selengkapnya di sini.

Saksikan video “Alasan Satpol PP Penyegelan Tambang Tanah Uruk Untuk Tol Jogja Solo”.
[Gambas:Video 20detik]
(wsw/wsw)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button