Yogyakarta

Jembatan Waduk Kedung Ombo Tingkatkan Perekonomian Gilirejo Baru

RADARSOLO.ID – Jembatan di atas Bendungan Kedung Ombo (WKO) masih dalam proses pembangunan. Namun diyakini dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi warga Gilirejo Baru di Kecamatan Miri di masa mendatang. Salah satu produk potensial WKO adalah hasil.

Pengurus Kecamatan Miri Rudi Hartanto mengatakan pembangunan jembatan umumnya masih dalam tahap pemancangan. Namun, untuk lebih jelasnya, penjelasan teknisnya ada di bagian terkait. Ini mendorong penduduk setempat untuk mendukung dan menggunakan jembatan di masa depan.

“Namun tahun ini, pertaruhannya secara teknis ada pada instansi yang bertanggung jawab. Warga Gilirejo, baru maupun lama, jelas mendukung dan bersukacita atas pembangunan jalan tersebut. Karena selama ini tidak ada masalah,” katanya, Minggu (6 November).

Ia mengatakan bisa menghemat hingga 10 mil kilometer atau menghemat waktu hingga 1 jam. Tentunya dapat mendorong akselerasi perekonomian daerah.

“Biasanya saat membangun jembatan terpanjang, orang tertarik dan penasaran,” ujarnya.

Menurutnya, potensi tersebut harus segera dimanfaatkan oleh warga. Karena kedepannya akan membuat banyak orang yang datang dan penasaran. Misalnya Jembatan Suramadu yang menghubungkan pulau Madura dan Jawa.

Saat berada di Suramadu, Anda bisa mengambil kesempatan dengan penjual makanan. Namun, potensi wisata dapat dicari di Gilirejo Baru. Warga sekitar bisa bekerja sama dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk mengoptimalkan potensi tersebut. Seperti menggunakan lokasi dan pemandangan untuk foto.

Selain membuat stand yang memiliki karakter khas WKO, Rudi mengatakan banyak contoh daerah yang dulunya miskin tapi bisa bangkit. Seperti kawasan Gunung Kidul, Jogja saat ini mampu bangkit dengan memanfaatkan sumber daya alam seperti pantai untuk menjadi tuan rumah wisatawan.

“Harus ada inisiatif untuk memperbaiki, itu yang selalu saya motivasi, baik warga Gilirejo baru maupun warga Gilirejo lama,” jelasnya. (din/adi)

RADARSOLO.ID – Jembatan di atas Bendungan Kedung Ombo (WKO) masih dalam proses pembangunan. Namun diyakini dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi warga Gilirejo Baru di Kecamatan Miri di masa mendatang. Salah satu produk potensial WKO adalah hasil.

Pengurus Kecamatan Miri Rudi Hartanto mengatakan pembangunan jembatan umumnya masih dalam tahap pemancangan. Namun, untuk lebih jelasnya, penjelasan teknisnya ada di bagian terkait. Ini mendorong penduduk setempat untuk mendukung dan menggunakan jembatan di masa depan.

“Namun tahun ini, pertaruhannya secara teknis ada pada instansi yang bertanggung jawab. Warga Gilirejo, baru maupun lama, jelas mendukung dan bersukacita atas pembangunan jalan tersebut. Karena selama ini tidak ada masalah,” katanya, Minggu (6 November).

Ia mengatakan bisa menghemat hingga 10 mil kilometer atau menghemat waktu hingga 1 jam. Tentunya dapat mendorong akselerasi perekonomian daerah.

“Biasanya saat membangun jembatan terpanjang, orang tertarik dan penasaran,” ujarnya.

Menurutnya, potensi tersebut harus segera dimanfaatkan oleh warga. Karena kedepannya akan membuat banyak orang yang datang dan penasaran. Misalnya Jembatan Suramadu yang menghubungkan pulau Madura dan Jawa.

Saat berada di Suramadu, Anda bisa mengambil kesempatan dengan penjual makanan. Namun, potensi wisata dapat dicari di Gilirejo Baru. Warga sekitar bisa bekerja sama dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk mengoptimalkan potensi tersebut. Seperti menggunakan lokasi dan pemandangan untuk foto.

Selain membuat stand yang memiliki karakter khas WKO, Rudi mengatakan banyak contoh daerah yang dulunya miskin tapi bisa bangkit. Seperti kawasan Gunung Kidul, Jogja saat ini mampu bangkit dengan memanfaatkan sumber daya alam seperti pantai untuk menjadi tuan rumah wisatawan.

“Harus ada inisiatif untuk memperbaiki, itu yang selalu saya motivasi, baik warga Gilirejo baru maupun warga Gilirejo lama,” jelasnya. (din/adi)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button