Jelang liburan akhir tahun, okupansi hotel di Jawa Tengah mencapai 10 orang - WisataHits
Jawa Tengah

Jelang liburan akhir tahun, okupansi hotel di Jawa Tengah mencapai 10 orang

Semarang, IDN Times – Industri perhotelan secara bertahap terbangun dari pandemi COVID-19. Okupansi hotel di Jawa mulai meningkat, bahkan saat liburan akhir tahun, okupansi kamar sudah mencapai 100 persen.

1. Okupansi hotel 70-80 persen

Okupansi hotel di Jawa Tengah mencapai 100 persen jelang liburan akhir tahunJenis tempat tidur di kamar hotel (unsplash.com/vojtech bruzek)

Heru Isnawan, Ketua Badan Pengurus Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (BPD PHRI) Jawa Tengah, mengatakan industri pariwisata, termasuk hotel dan restoran, memiliki dampak yang sangat besar terhadap pandemi COVID-19. Hal ini dikarenakan masyarakat tidak dapat melakukan perjalanan saat aktivitas masyarakat dibatasi.

“Namun saat ini kondisi industri perhotelan dan restoran berangsur-angsur membaik seiring dengan kasus COVID-19 dan vaksinasi yang terhenti. Pariwisata mulai meningkat dan hotel mulai terisi,” ujarnya saat dikonfirmasi kali IDNRabu (30/11/2022).

Baca juga: Hotel di Semarang Tawarkan Menginap Selama Libur Sekolah, Simak Paketnya

2. Kamar hotel mulai penuh jelang liburan akhir tahun

Okupansi hotel di Jawa Tengah mencapai 100 persen jelang liburan akhir tahunilustrasi hotel. (Instagram/@grandcandismg).

Kini tingkat hunian kamar hotel mulai meningkat di sejumlah hotel di Jawa Tengah. Meski belum kembali normal seperti sebelum pandemi, rata-rata sudah mencapai 70-80 persen.

“Bahkan sebelum liburan, tingkat okupansi di beberapa hotel sudah mendekati 100 persen. Hampir semua kamar sudah penuh dipesan oleh konsumen. Apalagi untuk hotel di beberapa kota yang banyak tempat wisatanya, seperti Solo, Salatiga, Purwokerto, Pekalongan, Rembang, Semarang dan masih banyak lagi,” jelas Heru.

Sementara itu, masalah resesi global pasca pandemi juga melanda industri perhotelan. PHRI mencoba untuk mencegah situasi ini.

3. Kunci Resesi Industri Perhotelan

Okupansi hotel di Jawa Tengah mencapai 100 persen jelang liburan akhir tahun

Heru agar para pemain di industri perhotelan dan restoran siap menghadapi tantangan resesi global.

“Tantangan memang tidak mudah, sehingga pelaku industri perhotelan harus tetap optimis menghadapi resesi global,” ujarnya.

Menatap tahun depan, PHRI tengah menyiapkan sejumlah program kerja, termasuk langkah antisipasi resesi. Ada tiga kunci yang harus dilakukan pengusaha untuk bertahan dari resesi global, termasuk inovasi, adaptasi, dan kolaborasi.

“Pengusaha hotel dan restoran harus beradaptasi dengan teknologi digital, mampu berinovasi untuk menghasilkan produk dan program yang luar biasa, serta mampu berkolaborasi dengan mereka. orang yang berkepentingan untuk mengembangkan usahanya,” kata Heru.

Baca Juga: Hotel Dibya Puri, Terkenal Berhantu, Direnovasi Wali Kota Semarang

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button