Jadi Sangkar Burung Langka, Taman Nasional Bali Barat Kembangkan Wisata Berbasis Konservasi: Okezone Travel - WisataHits
Jawa Barat

Jadi Sangkar Burung Langka, Taman Nasional Bali Barat Kembangkan Wisata Berbasis Konservasi: Okezone Travel

Jadi Sangkar Burung Langka, Taman Nasional Bali Barat Kembangkan Wisata Berbasis Konservasi: Okezone Travel

MENTERI Pariwisata dan Industri Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mendukung pengembangan pariwisata berwawasan konservasi di Taman Nasional Bali Barat (TNBB).

Dukungan tersebut disampaikan Sandiaga usai rangkaian kunjungan kerja ke kabupaten tersebut pada Jumat, 30 Maret lalu.

Secara khusus, beliau menekankan dan menyambut baik konservasi bintang Bali yang terancam punah.

“Pelestarian bintang bali yang dilakukan di sini luar biasa karena menyelamatkan satwa tersebut dari kepunahan,” ujarnya DI ANTARAMinggu (1/1/2023).

Menurut laporan yang diterima, awalnya hanya tersisa enam jalak bali di alam liar, sementara di penangkaran ada 50 ekor.

“Sekarang ada 560 di alam. Itu perkembangan yang bagus. Oleh karena itu, kalau pun TNBB dijadikan objek wisata, harus berbasis konservasi karena di sini ada burung langka yang dilindungi,” ujarnya.

Dalam laporannya, Kepala TNBB Agus Ngurah Krisna Kepakisan mengatakan, penangkaran jalak Bali di alam liar telah melampaui target dalam beberapa tahun terakhir.

“Yang di alam liar awalnya dari pelepasan di penangkaran. Sekarang beberapa sudah mulai bereproduksi di alam dan jumlahnya melebihi target dan perkiraan kami,” katanya.

BACA JUGA:5 Daerah Terdingin di Jawa Barat Yang Cocok Untuk Anda MenyegarkanDimana destinasi favoritmu?

Agar jumlahnya tidak menyusut, pihaknya melakukan pengawasan ketat dengan melibatkan masyarakat.

“Kami menginformasikan kepada masyarakat apakah jalak bali merupakan satwa dilindungi yang terancam punah,” ujarnya.

Jalak Bali, kata Bupati I Nengah Tamba, merupakan ikon Kabupaten Jembrana, sehingga pihaknya sangat mendukung berbagai upaya pelestariannya.

Ikuti Berita Okezone di Berita Google

ekosistem Parekraf

Dalam kunjungannya, Menteri Sandiaga meminta pemerintah Kabupaten Jembrana, Bali menyiapkan ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Kabupaten Jembrana dilintasi tol Denpasar-Gilimanuk yang ditargetkan selesai pada 2025. Ini akan berdampak besar bagi perekonomian dan pariwisata Jembrana karena ekosistem perlu disiapkan sedemikian rupa sehingga pada saat jatuh tempo tol kabupaten sudah siap,” katanya.

Menurutnya, pariwisata Jembrana terkendala jarak yang jauh dari Denpasar. Namun dengan adanya jalan tol, jarak tempuh akan berkurang sehingga memudahkan wisatawan untuk berkunjung ke kawasan ini.

“Kami optimis kunjungan wisatawan akan meningkat di sini. Karena itu, semua pihak harus siap,” ujarnya.

ilustrasi

Selain berdiskusi tentang pariwisata dan industri kreatif dengan Bupati Jembrana I Nengah Tamba dan jajarannya, Sandiaga juga mengenang Warung Kuliner Betutu di Desa Gilimanuk, Kabupaten Jembrana.

Diakuinya, stan Betutu Men Tempeh di Gilimanuk sudah menjadi langganan keluarganya sejak kecil.

“Dulu waktu SD dan SMP, pas ke Bali bareng keluarga lewat Gilimanuk pasti mampir ke warung ini,” ujarnya.

Selama berada di Jembrana, Sandiaga melakukan serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan pariwisata dan industri kreatif yaitu mengunjungi bengkel tenun dan membuka all in one walking tour di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara yang antara lain dikenal dengan Makepung Arena menyajikan sajian khas. Balapan kerbau Jembrana.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button