Jadi KEK Singosari, Inilah Penemuan Candi Singosari
TEMPO.CO, jakarta – Pemerintah menetapkan kawasan Singhasari alias Singosari di Kabupaten Malang, Jawa Timur sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) tahun 2019. Kawasan ini mencakup area seluas 12,3 hektar di Kabupaten Singosari, yang terdiri dari Kawasan Wisata dan Kawasan Pengembangan Teknologi.
Peluncuran dari situs sosial kue.go.id, Mudah diakses dari Bandara Internasional Juanda dan Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Singosari terhubung dengan Tol Pandaan – Malang. Menjadi kawasan wisata karena Singosari dan sekitarnya memiliki nilai situs sejarah kerajaan. Berada di ketinggian 400 hingga 700 meter di atas permukaan laut, iklim di Singosari tergolong sejuk.
Wilayah kecamatan ini berasal dari sebuah kerajaan besar yang didirikan pada abad kesepuluh. Ibukota kerajaan kini diyakini berada di Kecamatan Singosari, meski lokasinya belum dipastikan.
Singosari menaklukkan wilayah kerajaan Melayu, Bali, Pahang, Gurun dan Bakulapura atau Tanjungpura. Sesuai WikipediaBakulapura adalah kerajaan tertua di Kalimantan Barat, didirikan pada abad ke-8.
Salah satu peninggalan yang masih tersisa hingga saat ini adalah Candi Singosari. Candi ini berasal dari halaman Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya dan dibangun untuk menghormati Raja Kertanegara yang wafat pada tahun 1292.
Prasasti Gajah Mada (1351 M) menyebutkan bahwa ada pembangunan Caitya yang dilakukan oleh Mahapatih Gajah Mada untuk Batara Sang Mokta Ring Shiva Buddha Laya.
Gubernur pantai timur Jawa, Nicolaue Engelhard, melaporkan pada tahun 1803 reruntuhan bangunan candi di dataran tandus Malang, yang kemudian dikenal sebagai Candi Singosari. Pada tahun 1804 patung-patung tersebut dipindahkan dari reruntuhan candi dan dibawa ke Belanda pada tahun 1819.
Candi Singosari telah ditetapkan sebagai salah satu Candi Bertingkat Nasional.
RAHMAT AMIN SIREGAR
Baca Juga: Singosari Jadi Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata
Source: travel.tempo.co
