Jabar targetkan 3,4 juta balita diimunisasi campak rubella |Republika Online - WisataHits
Jawa Barat

Jabar targetkan 3,4 juta balita diimunisasi campak rubella |Republika Online

Jadikan vaksinasi pada anak sebagai investasi bagi anak.

Jadikan vaksinasi pada anak sebagai investasi bagi anak.

“Untuk vaksinasi 4,09 juta balita dan pemberian imunisasi dasar, ada enam wilayah prioritas, yaitu Kabupaten Bogor, Kabupaten Bandung, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Bogor dan Kota Bandung. Sedangkan untuk vaksinasi ada 17 kota/kabupaten prioritas tinggi dan 10 prioritas sedang,” kata Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Jawa Barat (Jabar) Dewi Sartika, Senin (8/1/2022).

Ia mengatakan, Imunisasi dasar dan imunisasi pelacakan dapat diperoleh di rumah sakit, puskesmas, sekolah, pesantren, PAUD dan playgroup di 27 kota/kabupaten di Jawa Barat, kata Dewi.

Baca selengkapnya: Republika.co.id »

Alasan Komnas HAM terungkap terburu-buru untuk merilis makalah pada konferensi pers tentang kasus Brigadir J

Anam telah menolak permintaan wartawan untuk menayangkan surat kabar lebih lama. Baca Selengkapnya >>

Pemprov Jabar Rencanakan Imunisasi 3,4 Juta Anak Kecil Terhadap Rubella dan Campak |Republika OnlineInvestasi bukan hanya emas atau rumah, anak yang sehat dan cerdas juga investasi.

Bukan WTP, Ini Hasil Audit BPK Jabar Laporan Keuangan Kabupaten Bogor Tahun 2021Pemerintah Kabupaten Bogor mendapat opini Wajar Dengan Satu Pengecualian (WDP) dari BPK Jawa Barat atas laporan keuangan pemerintah daerah tahun anggaran 2021. bpkjabar

Bapenda Jabar: Antusiasme Masyarakat Tinggi terhadap Pemutihan PajakAda lebih dari 13.000 wajib pajak yang memanfaatkan program pemutihan pajak, baik wajib pajak roda dua maupun roda dua.

Gunung Tangkuban Parahu, Jawa Barat, wisata alam di gunung berapi aktifTaman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkuban Parahu yang terletak di Kabupaten Subang, Jawa Barat ini memiliki beragam tempat wisata.

Peringatan 1 Maharram, Gerakan Anti Islamophobia Bergema di Jawa Barat |Republika OnlineAjaran Islamofobia, yang ditandai dengan penistaan ​​terhadap ajaran Islam, menyinggung Nabi Muhammad dan para ulama. Pencuri kotak amal pencuri membantu pencuri singa air berkedok agama Waspadalah…. Hati-hati…. Sebentar lagi masjid akan dibom…..

Seribu wanita Karawang bergabung dengan Srikandi Ganjar JabarRelawan Srikandi Ganjar Jawa Barat mengajak ribuan perempuan milenial di Karawang, Jawa Barat untuk bergabung dalam gerakan Ganjar Pranowo Presiden 2024.

REPUBLIKA.REPUBLIKA.jabar.n roda empat.

CO.ID, BANDUNG – Pemerintah Provinsi Jawa Barat menargetkan memvaksinasi 3,4 juta anak di bawah usia lima tahun terhadap rubella campak pada Bulan Imunisasi Anak Nasional 2022 (BIAN) pada Agustus 2022, menurut Setda Provinsi (Pemprov) Jawa Barat. Jawa), Dewi Sartika menargetkan sekitar 3,4 juta anak di bawah usia lima tahun untuk memvaksinasi sekitar 3,4 juta anak di bawah usia lima tahun terhadap rubella campak selama Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) Agustus ini. Pemerintah memberikan vaksin campak rubella kepada anak usia 9-59 bulan dan 12-59 bulan dengan menyertakan pelacakan imunisasi (OPV/Polio Tetes), IPV (Injeksi Polio), Pentabio (DPT-HB-Hib) untuk mendapatkan. Pernyataan WDP tersebut diterima secara simbolis pada Senin (01/08) oleh Bupati Bogor incumbent Ivan Setiawan didampingi Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor Muhammad Romli di kantor BPK RI Kota Bandung, Jawa Barat. “Untuk vaksinasi lanjutan 4,09 juta balita dan imunisasi dasar, ada enam wilayah prioritas yaitu Kabupaten Bogor, Kabupaten Bandung, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Bogor dan Kota Bandung. Sedangkan untuk imunisasi persekusi, 17 kota/kabupaten prioritas tinggi dan 10 prioritas sedang,” kata Dewi di Bandung, Senin (8/1/2022). Saat ini sudah ada 17 kota/pemerintah prioritas tinggi dan 10 kota/pemerintah prioritas sedang untuk vaksinasi,” kata Dewi Sartika, Asisten Tata Usaha dan Pendampingan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Jawa Barat (Jabar), Senin (1/8/2022). lebih dari satu tahun menunggak dengan keringanan pajak kendaraan.

Ia mengatakan, imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan dapat dibeli di rumah sakit, puskesmas, sekolah, pesantren, PAUD dan playgroup di 27 kota/kabupaten di Jawa Barat. Pemerintah provinsi menawarkan vaksin campak-rubella untuk anak usia 9-59 bulan dan 12-59 bulan untuk mendapatkan catch-up (OPV/Polio tetes), IPV (suntik polio) dan Pentabio (DPT-HB-Hib). . “Kami sangat berterima kasih kepada tim audit BPK atas segala rekomendasi dan masukannya selama periode audit dan sangat bermanfaat bagi peningkatan kualitas laporan keuangan dan peningkatan sistem pengendalian intern serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan di tahun mendatang,” ujar Iwan I semoga keberhasilannya bisa seperti tahun 2017, saat keberhasilan vaksinasi mencapai 95 persen,” kata Dewi. Dewi mengatakan, Pemprov Jabar telah melakukan serangkaian upaya, dimulai dengan sosialisasi yang telah dilakukan menggunakan semua platform selama tiga bulan. Namun, keberhasilan BIAN tidak bisa diraih oleh pemerintah saja. “Kami juga berterima kasih atas dukungan DPRD Kabupaten Bogor dan seluruh perangkat daerah yang terlibat dalam penyusunan laporan keuangan Pemkab Bogor,” ujarnya Media terpacu untuk menyukseskan BIAN 2022 di Jabar. tidak bisa dicapai oleh pemerintah saja. Syaratnya tetap sama,” ujarnya.

“Kami bekerja sama dengan pemangku kepentingan terkait, mulai dari persiapan vaksinasi. Kemudian dengan pihak swasta, kabupaten/kota kota, PKK, organisasi pemuda dan pramuka,” katanya. “Kami bekerja sama dengan pemangku kepentingan terkait mulai dari persiapan vaksinasi. Selain itu, pihaknya dan pemerintah daerah bekerja sama menyiapkan sarana dan prasarana. Pemerintah juga berkoordinasi dengan perguruan tinggi dan Komisi Kejadian Tidak Diharapkan Pasca Imunisasi (KOMDA KIPI) Jawa Barat. Selain itu, pihaknya dan pemerintah daerah (Pemda) sedang bersinergi mempersiapkan sarana dan prasarana.” Dewi mengatakan sosialisasi akan terus digencarkan, terutama untuk mencegah atau mengantisipasi misinformasi terkait vaksinasi di masyarakat.

Hal ini mengurangi minat warga sekitar untuk membawa anaknya ke tempat vaksinasi. Dewi mengatakan sosialisasi akan terus ditingkatkan, terutama untuk mencegah atau mengantisipasi misreporting terkait vaksinasi di masyarakat. Mengenai vaksin yang digunakan pada BIAN 2022 dipastikan aman dan halal, jadi jangan ragu untuk memvaksinasi anak kecil untuk membuat tempat vaksinasi menjadi menyenangkan. Jadi tidak ada keraguan bahwa orang tua harus membawa anak-anak mereka ke tempat vaksinasi. Intinya tempat vaksinasi tidak menyurutkan orang tua, jadi orang tua merasa nyaman, anak-anak suka,” ujarnya. Dewi berpesan agar vaksin yang diberikan di BIAN 2020 aman dan halal, sehingga orang tua tidak diragukan lagi harus melindungi anaknya. bukan hanya emas atau rumah.

“Investasi bukan hanya emas atau rumah. Anak yang luar biasa, anak yang tumbuh sehat dan cerdas juga merupakan investasi. Anak yang sehat menjadi generasi penerus yang mandiri,” kata Dewi. Anak-anak yang sehat menjadi generasi penerus bangsa dan mandiri,” ujarnya. Sumber: Antara Ayo kumpulkan pembaca berkualitas dari buku-buku Republika..

. Pemprov Jabar Targetkan Imunisasi 3,4 Juta Balita Campak Rubella Pemprov Jabar Cegah Rubella dan Polio, 24.000 Balita Sukabumi Jadi Target BIAN Sukabumi Cianjur IDAI: Campak, Rubella dan Difteri Selalu Masih Ancaman Informasi Kesehatan Pontianak Secara Nasional – inpicture Dampak pandemi: 1,7 juta bayi Indonesia belum mendapatkan imunisasi dasar.

Source: headtopics.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button