JABAR FORKOPIMDA BAKSOS PARIWISATA melakukan upaya dan memastikan program pemerintah dilihat oleh masyarakat - WisataHits
Jawa Barat

JABAR FORKOPIMDA BAKSOS PARIWISATA melakukan upaya dan memastikan program pemerintah dilihat oleh masyarakat

PORTAL JABAR, CAB. TASIKMALAYA – Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Jawa Barat kembali menggelar acara bakti sosial dan agenda pembangunan di kota dan kabupaten Tasikmalaya pada Sabtu (8/1022).

Rombongan Forkopimda yang dipimpin Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengendarai sepeda motor memulai bakti sosial di Desa Setiaratu, Cibeureum, Kota Tasikmalaya. Sejumlah paket sembako diberikan kepada warga.

Gubernur bersama Kepala Kejaksaan Tinggi Jabar dan Wakil Ketua DPRD Jabar juga secara simbolis menyerahkan mobil serba guna untuk pelayanan.

Perjalanan kemudian berlanjut ke titik kedua, tepatnya ke Desa/Kecamatan Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya. Di tengah perjalanan, rombongan sempat beberapa kali berhenti untuk menyapa warga dan menerima permintaan.

Sengaja naik sepeda motor agar mudah menabrak warga sekitar, kata Ridwan Kamil.

Tujuan lain dari Forkompinda Baksos Touring Jabar adalah agar program-program pemerintah dapat dinikmati oleh masyarakat. Kegiatan yang sering dilakukan di berbagai daerah ini bertujuan untuk menjaga kekompakan dan kerukunan antar Forkompinda Jabar.

*Desain Rumah Sakit Karangnunggal*
Ridwan Kamil akan membantu mendesain Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karangnunggal di Kabupaten Tasikmalaya.

Diketahui, Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya akan menambah rumah sakit daerah untuk menunjang dan meningkatkan indeks kesehatan masyarakat khususnya di wilayah selatan Kabupaten Tasikmalaya. Rencana pengembangan tersebut saat ini sedang dalam tahap penyelesaian Detail Engineering Design (DED).

Di sela-sela Touring Forkopimda Dinas Sosial Jabar Kabupaten Tasikmalaya, Ridwan Kamil diminta Wakil Bupati Tasikmalaya untuk mendesain RS Karangnunggal dengan konsep ramah lingkungan. Ridwan Kamil, seorang arsitek, mengaku siap. Bahkan ketika ditanya, ia akan langsung membuat konsep desain sederhana di selembar kertas.

“Saya yang mendesain, kita tutup dari sini,” kata Kang Emil.

Ridwan Kamil tidak hanya merancang desain RS Karangnunggal, tetapi juga merekomendasikan agar pendanaan proyek dilakukan melalui Skema Pendanaan Kerjasama Pemerintah-Bisnis (KPS).

“Saya akan bantu, proyek yang paling mungkin adalah PPP yang akan melibatkan swasta,” kata Ridwan Kamil.

Pasca pandemi COVID-19, Ridwan Kamil menyadari Jawa Barat perlu membangun banyak rumah sakit baru di berbagai daerah. Ia berharap pembangunan RSUD Karangnunggal dapat memaksimalkan pelayanan kesehatan masyarakat di wilayah selatan Tasikmalaya.

“Kami tahu bahwa setelah COVID-19 kami kehilangan banyak rumah sakit. Kedepannya, Karangnunggal akan menjadi daerah yang maju dengan fasilitas kesehatan yang lebih banyak,” kata Ridwan Kamil.

Wakil Bupati Tasikmalaya Cecep Nurul Yakin mengatakan RS Karangnunggal akan dibangun di atas lahan seluas 4 hektare. Biaya pembangunannya Rp 250 miliar.

“Lebih dari 4 hektar, perhitungannya kami membutuhkan kurang lebih Rp250 miliar,” kata Cecep.

Dikatakannya, Kabupaten Tasikmalaya yang berpenduduk 1,5 juta jiwa itu membutuhkan sedikitnya lima rumah sakit. Sementara itu, saat ini hanya ada satu rumah sakit di Singapura. Akibatnya, masyarakat di wilayah selatan Tasikmalaya harus menempuh jarak 75 kilometer, 3,5 jam perjalanan, untuk mencapai fasilitas kesehatan di Singapura.

“Kabupaten Tasikmalaya seharusnya memiliki lima rumah sakit, sekarang hanya ada satu. Kasihan warga harus berkendara 3,5 jam ke Singapore Hospital,” ujarnya.

*Pelabuhan Pelelangan Ikan Cimanuk Sedang Direkonstruksi* *Pelabuhan Pelelangan Ikan Cimanuk Sedang Direkonstruksi*

Pembangunan Pelabuhan Pelelangan Ikan (PPI) Cimanuk di Kecamatan Cikalong, Kabupaten Tasikmalaya yang sempat terhenti, dilanjutkan kembali oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Hal itu disampaikan Gubernur Ridwan Kamil saat bertemu dengan para nelayan yang tergabung dalam Himpunan Nelayan Cimanuk. Pertemuan dengan para nelayan tersebut merupakan bagian dari kegiatan Forkopimda Forkopimda Touring Jabar.

“Kami akan membangun kembali Pelabuhan Pelelangan Ikan Cimanuk di Cikalong,” kata Ridwan Kamil.

Pembangunan PPI Cimanuk sudah dimulai sejak era Gubernur Jawa Barat sebelumnya: Ahmad Heryawan. Namun, masalah muncul dalam proses pembangunan dan hanya sampai pada tahap pemecah gelombang.

“Nelayan ingin PPI selesai yang sudah dihentikan,” katanya.

Ridwan Kamil, mendengarkan aspirasi tersebut, mengatakan para nelayan ingin kegiatan di PPI Cimanuk berkembang sehingga perekonomian warga bisa meningkat. Pantai selatan Jawa Barat sendiri memiliki potensi ikan yang luar biasa.

Jumlah nelayan yang masih aktif di pesisir selatan Tasikmalaya saat ini tercatat sebanyak 1.500 orang.

Usai mendengarkan keinginan para nelayan, gubernur dan rombongan Forkopimda beristirahat di objek wisata Karangtawulan tak jauh dari PPI Cimanuk. Sembari bersantai di pantai yang menghadap ke Samudera Hindia, gubernur kembali membagikan paket sembako kepada masyarakat sekitar.

*Ingin Kades Memanfaatkan Potensi Wisata* *Ingin Kades Memanfaatkan Potensi Wisata*
Terminal Touring Series Forkompinda Bakso Jawa Barat adalah Danau Lemona Salopa, Kabupaten Tasikmalaya.

Saat rombongan datang, ternyata para kepala desa yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Desa (Apdesi) di Kabupaten Tasikmalaya sudah menunggu kehadiran orang nomor satu di Jawa Barat itu untuk audiensi.

Ridwan Kamil kemudian menuruti semua keinginan kepala desa tersebut. Sebagian besar dari mereka ingin perekonomian di desanya meningkat.

Gubernur kemudian menyarankan agar setiap desa memaksimalkan potensi ekonomi sektor pariwisata. Hal ini membutuhkan kejelian dan inovasi dari para pemimpin desa dalam memanfaatkan potensi ini.

“Kepala desa harus punya kemauan dan waspada melihat potensi yang ada,” ujarnya.

Saat ini, menurut Ridwan Kamil, sektor wisata desa yang sedang booming saat ini adalah wisata selfie ekonomi. Desa-desa dengan keindahan alamnya menjadi destinasi para turis kota asalkan ada spot fotonya.

“Selfie ekonomis. Desa dengan sungai, persawahan, pegunungan atau kearifan lokal memiliki potensi besar, hanya perlu dikemas secara menarik dengan mengambil spot foto tanpa merusak alam,” ujar Kang Emil.

Dia mencontohkan: Desa wisata Cibuntu di Kabupaten Kuningan bisa menghasilkan pendapatan ekonomi selfie Rp 4 miliar setiap tahun. Namun hanya dengan keindahan alam dan kreativitas kepala desa dan warganya.

“Oleh karena itu, saya mendorong desa lain untuk melakukan hal yang sama untuk menciptakan kemandirian ekonomi,” kata Kang Emil.

Dalam perjalanan Touring Touring Forkopimda Forkopimda Jawa Barat ke Kabupaten Tasikmalaya, Ridwan Kamil memastikan semua permintaan warga diperhatikan dan ditindaklanjuti.

“Setiap keluhan dari warga di setiap titik yang kami lewati akan kami pertimbangkan,” katanya.

Dalam perjalanan pulang ke Kota Bandung, Ridwan Kamil sempat menjajal pedestrian baru di Jalan KH Zaenal Mustofa, Kota Tasikmalaya dan menyapa para pedagang dan warga yang ada di sana selama akhir pekan.

Source: jabarprov.go.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button