Istirahat sejenak Semarang – Solo siapa takut?! - WisataHits
Jawa Tengah

Istirahat sejenak Semarang – Solo siapa takut?!

BERNAS.ID LIBUR adalah hal yang dinantikan oleh setiap orang yang memiliki pekerjaan. Anda akan bekerja 6 hari seminggu selama sekitar 8-12 jam sehari. Liburan merupakan kesempatan bagi setiap pekerja untuk menyegarkan kembali tubuh dan pikiran setelah lelah dari rutinitas pekerjaan.

Singkat cerita saya ingin bercerita sedikit tentang ketertarikan saya pada dunia travel, perkenalkan nama saya Kenny, 29 tahun. Saya tahu perjalanan atau perjalanan ke suatu daerah atau tempat wisata, saya telah bekerja di bidang perjalanan selama sekitar 5 tahun. Mungkin terngiang-ngiang di telinga Anda bahwa bisa bekerja sambil berlibur sangat menyenangkan.

Kenyataan di lapangan tidak begitu baik. Seperti yang kita ketahui tidak mudah membawa rombongan karena kita harus benar-benar memperhatikan jadwal dari hari pertama sampai akhir. Oleh karena itu, sebagai pemandu wisata, saya merasa sulit untuk fokus pada diri sendiri untuk berlibur atau “me time”.

Baca Juga: Jogja Fashion Week 2022 Topik 5 Destinasi Wisata Prioritas Utama

UNMAHA 728×90

Di penghujung tahun 2020, setelah membawa rombongan tour dari bandung, waktu saya singkat empat hari bisa dibilang singkat, karena waktu itu saya melakukan perjalanan dengan mobil ke kota Semarang dan tadi malam sebelum Als Ketika saya memutuskan untuk pergi, saya punya waktu untuk berpikir, “Apa yang akan saya lakukan dalam waktu sekitar 4 hari?” kataku dalam hati

Akhirnya saya sampai di Kota Semarang yang memakan waktu sekitar 6 jam, waktu itu saya buru-buru berangkat sekitar jam 10 malam WIB, kemudian saya sampai sekitar jam 6 dan 20 menit. Sesampainya di kota Semarang, saya menuju penginapan yang sudah saya booking sebelumnya di perjalanan. Setelah membereskan barang-barang, saya berganti pakaian dan bersiap-siap untuk menjelajahi kota Semarang, dan ya, apalagi kalau bukan kuliner.

Kota Semarang terkenal dengan berbagai makanan khasnya, termasuk lumpia semarang yang menurut saya rasanya sangat enak, kemudian saya lanjutkan dengan nasi ayam dan nasi. Kuliner “Bu Widodo” ini cukup terkenal karena lokasinya yang berada di kota Alun-Alun Simpang Lima Semarang.

Setelah itu, saya melanjutkan perjalanan ke tempat wisata yang bernama “Banaran Sky View”, tempat yang sangat indah dan pemandangan yang indah.

Setelah saya selesai tempat wisata, dalam perjalanan saya bertanya kepada sopir yang menjemput saya, “Pak, kota terdekat dari Semarang mana?” kata saya dengan semangat, lalu bapak buru-buru menjawab, “Solo mas, sudah 1,5 jam yang lalu. . tentang tol”.

Langsung saja saya langsung bilang ke supirnya : “Ohh iya pak, kira-kira bisa berangkat sekarang atau tidak?” Tanyaku lalu bapak itu menjawab “bisa pak saya antar sekarang mau pulang dulu” lalu saya jawab tegas “silahkan saja pak agar saya tidak terlambat ke solo”.

Sesampainya di kota Solo, saya langsung mencari referensi kuliner khas kota ini. Belum lama ini, saya langsung pergi ke sebuah warung makan yang bernama “Gudeg Ceker Bu Wiryo” dengan spanduk yang sangat unik yaitu Keprabon Kulon Solo. Ungkapan ini menjadi ciri khas warung Gudeg Bu Wiryo.

Menunya sangat bervariasi dengan lauk nasi gudek yang berbeda. Saya memilih Gudeg Ceker dan seporsi ayam kampung yang dagingnya sangat empuk, dan menurut saya gudek di sini lebih enak dari yang pernah saya makan di kota-kota lain.

Singkat cerita, karena sudah jam 11 malam, saya lebih memilih untuk tidak kembali ke Kota Semarang, karena sudah larut malam, dan mungkin kondisi pengemudi juga lelah. Saya memutuskan untuk bermalam di pasar yang tidak jauh dari Klewer.

Keesokan harinya saya mendapat kabar bahwa beberapa teman saya juga ada di Solo, jadi kami memutuskan untuk bertemu di sebuah restoran dekat Pasar Klewer.

Baca Juga: Wisata Gumuk-Sikuneng Tingkatkan Potensi Budaya dan Ekonomi

Mungkin Anda sudah tahu yang namanya Tengkleng ya, makanan yang terkenal di kota ini dengan olahan daging kambing sebagai bahan utamanya dengan paduan bumbu rempah dan kuah yang khas membuat Anda ingin langsung menyantapnya, namun tidak untuk orang yang sedang tertekan.

Setelah selesai makan bersama, kami memutuskan untuk berbelanja oleh-oleh khas Solo yaitu kain dan baju batik yang sangat terkenal di Indonesia. Dan di antara sekian banyak toko, kami masuk ke salah satu toko langganan Presiden Joko Widodo.

Waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore dan saya harus bergegas kembali ke kota Semarang. Sebelum saya kembali, kami menyempatkan diri untuk mengobrol hangat di sebuah kafe tidak jauh dari toko kain.

Jam 9 malam saya sampai di kota Semarang dan ya saya kembali ke penginapan lalu istirahat. Keesokan harinya, sebelum kembali ke Jakarta, saya menyempatkan diri untuk membeli beberapa oleh-oleh lagi khas kota Semarang, apa lagi kalau bukan jajanan olahan “Wingko Babat” dengan rasa manis dan gurih.

Ini adalah cerita liburan singkat dan sedikit pengalaman tentang ketertarikan saya pada dunia travel, semoga bisa menjadi referensi atau motivasi bagi anda yang ingin berwisata atau menjadi tour guide.

(Penulis: Kenny Asikin)

Source: www.bernas.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button