Investor perlu menggarap potensi wisata di Kecamatan Karangtengah, Wonogiri
WONOGIRI – Kabupaten Karangtengah memiliki potensi alam yang luar biasa. Selain tanahnya yang subur, terdapat hutan pinus mantra di desa Temboro dan tapak naga di desa Karangtengah. Dibutuhkan kebijaksanaan investor untuk mengembangkannya.
Camat Karangtengah Tri Wiyatmoko mengatakan hutan pinus mantra di Dusun Sawit, Desa Temboro berada di atas tanah milik Perhutani.
“Pemuda lokal sedang mencoba mengembangkan hutan pinus mantra. Kami mendapat kursi yang bisa digunakan pengunjung,” jelasnya, Minggu (9 November).
Keistimewaan tempat ini adalah sejuknya udara lingkungan yang asri. Kondisi serupa juga ditemukan di hutan pinus Tapak Naga di desa Karangtengah. “Beberapa tahun yang lalu aku menginginkan itumulai. Tapi karena pandemi Covid-19, jadi tertunda,” katanya.
Ketua Pemuda Desa Karangtengah dan Manajer Perencanaan Habib Erdi Efendy mengatakan, rintisan objek wisata Tapak Naga dimulai dengan program pemberdayaan bagi kepolisian setempat.
“Waktu itu Pak Bhabinkamtibmas mau buat program pemberdayaan masyarakat atau gimana, kami dimintai bantuan. Kemudian Tapak Naga mulai buka,” jelasnya.
Sejumlah fasilitas telah ditambahkan. Ini termasuk tempat-tempat yang dibiayai murni oleh swadaya warga. “Saat dibuka bersama teman-teman dari Karangtaruna Dusun Sampang, bahkan ada Covid-19. Akhirnya menutup Sebelum. Mungkin ada acara. Penangkapan ikan dimulai beberapa waktu lalu,” jelasnya.
Upaya menjadikan hutan pinus Tapak Naga sebagai objek wisata, lanjut Habib, sudah dilaporkan ke Perhutani. Dibutuhkan investor untuk mendukungnya. Jika hanya mengandalkan swadaya orang, akan sulit diwujudkan.
“Objek wisata perlu banyak perawatan. Jika kemerdekaan tetap ada ya memang sulit. Apa yang kita butuhkan investor. Dengan adanya investor, pengembangan pariwisata menjadi lebih mudah. Karena ada potensinya,” pungkasnya. (al/wa/dam)
Source: radarsolo.jawapos.com