Inovasi para pengusaha mikro kuliner berbasis sumberdaya laut - WisataHits
Jawa Barat

Inovasi para pengusaha mikro kuliner berbasis sumberdaya laut

Bogordaily.net – Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) mendorong para pelaku usaha mikro di bidang kuliner, khususnya produk olahan kelautan dan perikanan, untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam pengolahan turunan.

“Hal ini dilakukan agar produk yang dihasilkan oleh para pelaku usaha mikro di bidang perikanan dan kelautan memiliki nilai tambah berupa produk aneka kuliner,” ujar Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah ini. Usaha Novieta pada pembukaan Pelatihan Usaha Mikro Bidang Kuliner, di Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua, Kamis 24 November 2022.

Pelatihan serupa untuk pengusaha mikro juga diadakan di beberapa kota pesisir, yaitu di Provinsi Metro Lampung, Minahasa, Sulawesi Utara, dan Makassar, Sulawesi Selatan.

Novieta menjelaskan, tantangan berat yang dihadapi saat ini bukan hanya dampak pandemi, tetapi juga tekanan ketidakpastian ekonomi global yang berdampak pada krisis dan kenaikan harga.

“Namun demikian, kita harus tetap optimis dan berharap tren pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap positif sebesar 5,72 persen pada triwulan III tahun ini. Tren positif ini tentunya tidak terlepas dari kontribusi UMKM sebagai tumpuan perekonomian nasional kita,” ujar Novieta.

Novieta menambahkan, UMKM merupakan penggerak ekonomi yang berkontribusi langsung terhadap perekonomian. Oleh karena itu, UMKM perlu meningkatkan daya saingnya agar dapat maju dan berkembang.

Lebih lanjut Novieta mengatakan Kabupaten Biak Numfor memiliki potensi ekonomi lokal yang luar biasa berdasarkan referensi yang ada dan juga diskusi dengan Kepala Dinas Koperasi dan UKM. Bahkan bisa disebut “Emas Biru” yang berarti potensi kelautan dan perikanan yang sangat tinggi.

Hal ini dibuktikan dengan kemampuan Kabupaten Biak melakukan ekspor dari sektor perikanan (kerapu, lobster, tuna dan udang). Tak hanya itu, sektor peternakan juga bisa menjadi prioritas Biak Numfor karena produksi telur menopang kebutuhan masyarakat. Dan yang juga membanggakan adalah ekspor ikan yang selama ini dilakukan melalui koperasi.

Artinya, koperasi sebenarnya bisa menjadi wadah ekonomi masyarakat untuk semakin memperluas pasar produk UMKM di Kabupaten Biak, kata Novieta.

Kabupaten Biak Numfor juga diberkahi dengan nuansa alam yang asri. Tentunya hal ini sangat mendukung untuk sektor pariwisata yang meliputi wisata bahari, wisata sejarah dan wisata budaya. Potensi industri kelautan, perikanan dan pariwisata sangat dekat dengan kegiatan usaha UMKM.

“Dibutuhkan sentuhan kreativitas dan inovasi untuk mengembangkan produk di sektor ini melalui berbagai program atau kegiatan pemberdayaan UMKM,” ujar Novieta.

Untuk itu pemerintah dan berbagai pihak harus bahu-membahu dan bahu-membahu mendukung perkembangan UMKM.

“Kegiatan pelatihan ini salah satunya. Bekerja sama dengan Dinas Koperasi dan UMKM, kami berupaya memberikan akses kepada masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengolah hasil olahan dari sektor kelautan dan perikanan,” ujar Novieta.

Novieta berharap kegiatan ini dapat menambah keterampilan pengembangan produk kuliner di Biak. Serta peluang untuk membangun jaringan bisnis yang saling menguntungkan.

Pelatihan pencahayaan

Tidak hanya di Kabupaten Biak Numfor, namun juga di daerah lain telah dilakukan pelatihan serupa untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi SDM KUMKM.

Pada kesempatan lain, Siti Aisyah, Kepala Dinas Koperasi dan Perindustrian UKM Kota Metro juga menyampaikan kepada Lampung bahwa pelatihan bagi pengusaha mikro di bidang kuliner sangat bermanfaat, apalagi setelah pandemi, di saat banyak UMKM yang membutuhkan dukungan. Namun, beberapa UMKM dapat tumbuh dengan dukungan teknologi digital.

“Jadi saya bilang, meski sempat kolaps, tapi sebenarnya saya melihat sektor UMKM khususnya kuliner di Lampung berkembang sangat pesat, terutama yang akrab dengan digitalisasi,” ujarnya.

Menurut Aisyah, pelatihan ini sangat bermanfaat bagi UMKM, namun harus dibarengi dengan dukungan peralatan yang memadai.

Namun, dia mengakui bahwa efek pelatihan profesional sangat bermanfaat. “Saya yakin kalau mereka mendapat pelatihan vokasi, nanti setelah pelatihan itu pasti langsung praktek, bisa langsung buka usaha baru. Harapan saya KemenKopUKM lebih sering ke daerah-daerah agar kita bisa memenuhi keinginan UMKM, memperluas pasarnya, memperluas dan meningkatkan kualitas sumber daya manusianya,” ujarnya.

Kegiatan pelatihan serupa yang dilaksanakan di Provinsi Lampung bersinergi dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menggalakkan Komunitas Perempuan Tangguh (KPT).

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button