Ini dia 5 desain slogan logo city branding di Kota Blitar, sudah berhasil?
BLITAR, iNewsBlitar – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Blitar memilih lima karya desain untuk lomba desain slogan dan logoPencitraan kota Kota Blitar. Lima karya anak bangsa ini dinominasikan oleh dewan juri sebagai calon pemenang.
Rita Triana, Kepala Bidang Pengembangan Potensi Pariwisata dan Industri Kreatif Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Blitar, mengatakan proses kurasi atau evaluasi memakan waktu seminggu. Usai putusan, sidang juri dilanjutkan selama dua hari pada 23-24 Juli 2022 Homestay Omah Badoet di Kecamatan Badut Desa Tanggung, Kecamatan Kepanjen Kidul, Kota Blitar.
Kelima karya tersebut adalah “Kaventar Blitar” oleh Ready Abdillah d/a Sitopeng RT/RW 005/009 Kel/Desa Kalijaga, Kecamatan Harjamuti, Kota Cirebon, Provinsi Jawa Barat. kemudian “Blitar Awal Sejarah” oleh Milatun Nabila d/a Kelurahan Talun RT/RW 003/003 Kel/Talun Desa, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur. Yang ketiga adalah“Semangat Indonesia” oleh Betha Raganisa d/a Jl. Borobudur No. 73-A RT/RW 003/010 Kel/Desa Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Provinsi Jawa Timur.
Lanjut“Blitarnya Keren” oleh Fadhila Kusumaningrum d/a Jl. A. Yani 123-B RT/RW 001/004 Kel/Desa Sananwetan, Kabupaten Sananwetan, Provinsi Jawa Timur. Dan terakhir “Blitar Bersejarah” oleh Pijar Kumala Seta d/a Jl. Pinus No. 10 RT/RW 003/001 Kel/Desa Kepanjenkidul, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar, Provinsi Jawa Timur.
Sesuai dengan ketentuan lomba, kelima karya tersebut diserahkan tim juri kepada Walikota Blitar untuk dikurasi bersama guna menentukan karya yang terpilih. Selain itu, karya seperti itu disebut slogan dan logo Pencitraan kota Kota Blitar.
“Pemenang akan diumumkan besok malam (Selasa, 26.7.222 – merah) di Aloon – Aloon sebelah selatan Kota Blitar, serta sejenak untuk mulai slogan dan logo Pencitraan kota Kota Blitar,” kata Direktur Kebudayaan dan Pariwisata Kota Blitar Edy Wasono, S.Sos, MM, dalam siaran persnya Senin (25/7/2022).
Selain itu, Edy Wasono mengatakan proses penjurian karya dilakukan secara demokratis dan tidak ada intervensi hingga lima nominasi telah ditinjau. Selain itu, juri juga kredibel di bidang komunikasi, grafik, dan pemahaman merek kota. Pencitraan kota sendiri merupakan upaya membangun citra identitas kota dengan memasarkan seluruh aktivitas kota terutama potensi wisata dan budayanya.
Ketiga juri tersebut adalah Ketua Asosiasi Desa Wisata Indonesia (Asidewi) Andi Yuwono, Direktur Kurnia Documentary Festival Yudha Fitranto, lulusan sekolah film di Prancis, dan dosen komunikasi Universitas Pajajaran Bandung yang juga Wakil Ketua Regional Indonesia Komisi Penyiaran ( KPID) Jawa Barat, Ahmad Abdul Basit.
Penerbit : Robby Ridwan
Source: blitar.inews.id
