Ini 4 langkah yang dilakukan Injourney Group untuk mendorong UMKM naik kelas - WisataHits
Jawa Tengah

Ini 4 langkah yang dilakukan Injourney Group untuk mendorong UMKM naik kelas

KOMPAS.com – Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi salah satu sektor yang terkena dampak pandemi Covid-19. Jelas, tidak semua UMKM bisa bertahan di masa sulit ini.

Namun, pelaku UMKM bisa bangkit kembali, maju dan berkembang. Apalagi, kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia saat ini sudah terkendali.

Sebagai menyimpan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang penerbangan dan pariwisata, PT Aviasi Wisata Indonesia (Persero) atau Injourney berupaya mendorong UMKM untuk terus berkembang.

Herdy Harman, Director of Human Resources and Digital Injourney, mengatakan Injourney dan anak perusahaannya berkomitmen untuk membantu UMKM tumbuh dan berkembang di kelasnya sehingga memiliki daya saing yang kuat.

“UMKM tidak bisa dipisahkan dari sektor pariwisata nasional. Injourney memiliki berbagai program untuk membantu para pemangku kepentingan UMKM meningkatkan awareness terhadap produknya,” kata Herdy dalam siaran pers yang diperoleh Kompas.com, Selasa (10/4/2022).

Selain itu, Herdy menjelaskan bahwa Injourney dapat menggabungkan kekuatan anak perusahaan dari hulu hingga hilir secara holistik, kolaboratif dan integratif. Kemampuan ini diharapkan berdampak pada kemajuan sektor pariwisata, khususnya bagi masyarakat lokal dan UKM.

Sebagai informasi: Injourney memiliki lima anak perusahaan yaitu Sarinah, PT Angkasa Pura, Indonesian Development Corporation (IITDC), PT Hotel Indonesia Natour (HIN) dan PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (TWC). Kelima anak perusahaan tersebut akan turut serta mendorong kemajuan UMKM.

Menjadikan Sarinah sebagai wadah kerja bagi UMKM

Salah satu program Injourney adalah membawa produk UMKM ke masyarakat. Ini akan dicapai melalui anak perusahaan ritel Injourney yang sekarang berubah, Sarinah,

Sarinah dulunya dikenal sebagai toko serba ada (Toserba). Kini Sarinah juga menawarkan wadah inovasi lintas komunitas, event dan penjualan produk-produk berkualitas bagi UKM dan pengusaha wanita. Sejalan dengan Digitalisasi 4.0, Sarinah turut serta dalam upaya meningkatkan penjualan produk melalui internet.

Ada sekitar 500 UMKM unggulan dengan produk kurasi yang menjadi bagian dari Sarinah. Berbagai karya seni dan instalasi seni karya seniman juga dipamerkan di Sarinah.

Sarinah yang berubah.Dermaga. Injourney Sarinah yang berubah.

mengusung konsep Pusat komunitasmenjadi Sarinah Titik pertemuan untuk generasi yang berbeda. Hal ini tercermin dari konsep lima kamar yang tersedia di sana. Pertamaarea perbelanjaan yang menjual produk UMKM. Keduaruang sosial sebagai tempat pertemuan antar komunitas.

ketigaRuang budaya sebagai tempat pengenalan budaya. Keempatruang virtual yang menghadirkan digitalisasi untuk meningkatkan efektivitas dan pengembangan UMKM. Kelimaruang bergaya sebagai tempat modern di ibu kota dengan ruang hijau dan konsep kamar inklusif.

Selain berbagai ruangan dan lantai untuk presentasi produk UMKM seperti fashion dan kain, aksesoris, peralatan rumah tanggaselain Food and Beverage, Sarinah juga memiliki program pengembangan UMKM bernama Sarinah Pandu.

Sarinah Pandu fokus pada pengembangan sistematis UMKM, yang berlangsung selama tiga bulan. Selain melibatkan tenaga ahli di bidangnya, program ini juga bekerja sama dengan kementerian atau lembaga, BUMN, perbankan, perguruan tinggi, LSM dan pemerhati UMKM.

Program Sarinah Pandu telah melakukan dua kelompok dan telah mendanai lebih dari 40 UMKM yang dikurasi.

Herdy mengatakan Sarinah Pandu bertujuan untuk membuat model dan modul yang akan direplikasi bersama oleh mitra.

“Selain itu, program Sarinah Pandu juga akan berbagi produk dan layanan merek UMKM menonjol per kategori. Nantinya, produk dan merek UMKM terpilih akan dikurasi, dipamerkan dan dijual secara offline atau online di outlet, dalam dan luar negeri,” ujarnya.

Menyiapkan galeri UMKM di bandara

Sebagai Gerbang Udara Indonesia, bandara merupakan tempat yang tepat untuk mempromosikan keragaman Indonesia, termasuk kekayaan daerah dan budaya.

Dengan PT Angkasa Pura I (AP I) dan PT Angkasa Pura II (AP II) sebagai pengelola bandara, Injourney mewujudkan komitmennya terhadap pengembangan UMKM dengan mendirikan galeri UMKM di bandara.

Lahan seluas 24.489 meter persegi telah dialokasikan oleh AP 1 untuk dijadikan galeri UMKM di seluruh bandara yang dikelola. Area multikonsep berpotensi melibatkan hingga 1.311 pemangku kepentingan UMKM.

Konsep setiap galeri akan berbeda di setiap bandara. Misalnya galeri UMKM Bandara Ngurah Rai, Bali mengusung konsep Peken Sign atau Musim Panas di Bali. Sementara itu, Galeri UMKM di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin menghadirkan konsep pasar terapung.

Galeri UMKM di Bandara Internasional Yogyakarta.Dermaga. Kunjungan Galeri UMKM di Bandara Internasional Yogyakarta.

Selain itu, Galeri UMKM Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) yang mengusung konsep Pasar Kota Gede. AP I menawarkan lahan seluas 1.395 meter persegi untuk sekitar 500-600 pelaku UMKM lokal di Yogyakarta dan sekitarnya.

Galeri yang terletak di terminal keberangkatan domestik ini menampilkan berbagai gerai produk tie-dye, coklat olahan, dan produk olahan lidah buayaJamu dan makanan khas daerah.

Untuk menampilkan pengalaman Indonesia, replika monumen Malioboro juga didirikan di YIA. Di sini, calon penumpang dan pengguna jasa bandara lainnya bisa menikmati suasana yang mirip dengan suasana Monumen Malioboro di Kota Yogyakarta.

Di area ini, AP I menghadirkan 20 sedang berdiri UMKM di atas lahan seluas 889,2 meter persegi. Kawasan Monumen YIA Malioboro terletak di Gedung Sambungan YIA di lantai mezzanine yang menghubungkan terminal penumpang dengan gedung YIA Vehicle Park.

AP II juga menghadirkan cabang Nusantara yang terletak di area kedatangan domestik Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Peresmian fasilitas ini bertepatan dengan HUT AP II ke-38 pada Agustus 2022.

Masih di area Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, AP II juga telah menyiapkan site khusus untuk pengembangan UMKM yaitu Inkubator Usaha Kecil, Mikro & Menengah dengan Learning and Experience Center (SMMILE Center) di Plaza Terminal 3.

Di bidang ini, pengembangan UMKM dilakukan mulai dari inkubasi hingga pelatihan hingga pembiayaan. AP II juga aktif menggelar pameran di seluruh bandara yang dikelolanya. Hal ini dilakukan untuk membantu UMKM meningkatkan penjualan produknya dan mendongkrak penjualan dari para pelaku UMKM.

Melibatkan UMKM dalam event-event di destinasi wisata

Kehadiran UMKM di berbagai event di bidang pariwisata dapat menjadi salah satu cara untuk meningkatkan penjualan sekaligus kehadiran produk lokal. Karena pengunjung dapat menikmati acara seni dan budaya serta membeli produk-produk UMKM yang unik dan unik.

Untuk itu, anak perusahaan Injourney, ITDC, juga menyediakan wadah bagi para pelaku UMKM di beberapa destinasi wisata. Salah satunya, di dalam dan sekitar The Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Lebih dari 302 lumbung Pemangku kepentingan UMKM dapat mempromosikan produk dan layanannya di Mandalika Bazaar. Sekadar informasi, Mandalika Bazaar dibangun dengan konsep 5C Perdagangan, budaya, kreativitas, kuliner dan komunitas.

Bazar dibagi menjadi tiga zona. PertamaCultural Zone yang menampilkan kearifan lokal melalui pertunjukan seni dan budaya. KeduaZona Kreatif menjual souvenir berupa kerajinan tangan dan produk kreatif lokal. ketigaZona Kuliner menyajikan masakan lokal.

Selain itu, ITDC juga memberikan fasilitas yang dapat mendukung operasional bisnis mulai dari gedung hingga listrik hingga air bagi para pedagang di sekitar Pantai The Nusa Dua, Bali.

FYI: Himpunan Pedagang Pantai di kawasan Nusa Dua adalah kelompok masyarakat dari desa buntal yang dulunya berprofesi sebagai nelayan dan pedagang pantai. Mereka kemudian dipindahkan ke lokasi yang menghadap ke pantai kawasan Nusa Dua.

Saat ini terdapat sembilan kelompok Asosiasi Perdagangan Pesisir dengan jumlah anggota kurang lebih 468 orang. Mereka memiliki berbagai jenis toko untuk kebutuhan para wisatawan di kawasan Nusa Dua seperti; B. Jual Souvenir dan Sewa Papan berselancar,Untuk makan dan minum, serta pijat.

Masih di pulau dewata, HIN berupaya mendorong pertumbuhan pariwisata dan pemulihan ekonomi nasional melalui program Explore Livin Sanur Fest.

HIN juga berkolaborasi dan membekali 60 pelaku UMKM di Provinsi Bali kios untuk mempresentasikan produk mereka.

Herdy mengatakan Injourney berkomitmen untuk selalu mengikutsertakan pemangku kepentingan UMKM dalam setiap acara acara Turis. Hal ini sejalan dengan cita-cita perusahaan untuk mendukung pertumbuhan UMKM.

“Oleh karena itu, (Injourney) dapat memberikan manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi di tingkat lokal maupun nasional,” kata Herdy.

Ada juga berbagai atraksi lain yang dijalankan bekerja sama dengan anak perusahaan Injourney dengan partisipasi pemangku kepentingan UMKM dan masyarakat. Misalnya Volkswagen Festival 2022 di Candi Prambanan dan Festival Balkonjazz di Balkon Blok Gas PGN Karangrejo, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.

Selain itu, perayaan HUT Angkasa Pura II ke-38 yang digelar pada Agustus 2022 dimeriahkan dengan hadirnya 3.800 produk UMKM di seluruh bandara yang dikelola AP II. Penampilan ini berhasil meraih Penghargaan Rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) dalam kategori Festival Kreatif Lokal.

Menawarkan program pelatihan dan pendampingan

Injourney dan anak perusahaannya tidak hanya memberikan ruang bagi UMKM untuk memamerkan produk unggulannya, tetapi juga berkomitmen untuk memberikan dukungan kepada pemangku kepentingan UMKM.

“Injourney dan anak perusahaannya berkomitmen untuk memberikan dukungan kepada pemangku kepentingan UMKM nasional. Hal ini memungkinkan mereka untuk terus meningkatkan kualitas produk yang mereka jual, meningkatkan pendapatan mereka dan membangun komunitas di sekitar mereka,” kata Herdy.

Dengan dukungan, lanjutnya, pelaku UMKM dapat terus belajar, tumbuh dan meningkatkan daya saingnya. Hal ini dapat membantu UKM menjangkau pasar dan pelanggan yang lebih luas.

Salah satu dukungan UMKM dilakukan oleh TWC bengkel untuk pengoptimalan merek, Kemasan dan pemasaran digital untuk UKM di Balkondes Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Pelatihan ini bertujuan untuk memperkenalkan teknologi digital untuk memperluas pangsa pasar.

Selain itu, pelatihan ini memungkinkan peserta untuk menambah wawasan digital dan memperluas pengetahuan mereka Jaringan. Dengan begitu, mereka bisa meningkatkan pendapatan penjualan sehingga pembayaran cicilan berjalan lancar.

Injourney berupaya untuk memungkinkan UMKM tumbuh dan berdaya saing tinggi. Dengan begitu, UMKM yang menjadi ciri perekonomian Indonesia dapat berkembang dan menjadi tuan rumah di negara tersebut.

Source: biz.kompas.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button