Inflasi Kota Malang Desember 0,58 persen dipicu oleh kenaikan beras - WisataHits
Jawa Timur

Inflasi Kota Malang Desember 0,58 persen dipicu oleh kenaikan beras

Inflasi Kota Malang Desember 0,58 persen dipicu oleh kenaikan beras

Bisnis.comMALANG – Kota Malang mengalami inflasi sebesar 0,58 persen pada Desember 2022 yang antara lain dipicu oleh lonjakan harga beras, sedangkan inflasi mencapai 6,45 persen pada 2022.

Kepala BPS Kota Malang Erny Fatma Setyoharini mengatakan kontribusi kenaikan tarif perjalanan terhadap inflasi mencapai 0,63 persen pada Desember 2022, diikuti telur ayam ras 0,060 persen, tomat 0,045 persen, cabai rawit 0,044 persen, perhiasan emas 0,041 persen, rokok kretek filter 0,0389 persen. , angkutan udara 0,033 persen, tempe 0,031 persen, bawang merah 0,020 persen, dan minyak goreng 0,018 persen.

Sedangkan komoditi yang menurunkan inflasi yaitu pisang (-0,016 persen), buah naga (-0,007 persen), cabe merah (0,0907 persen), batu bata (-0,006 persen), sabun cair (-0,006 persen) dan pepaya (-0,005 persen). ),” ujarnya, Senin (2 Januari 2023) di Malang.

Komoditi yang bergejolak pada Desember yakni cabai rawit naik 29,46 persen, telur ayam ras (10,96 persen), bawang merah (8,06 persen), bawang putih (6,69 persen), tempe (5,7 persen) dan tahu mentah (2,15 persen).

Secara ringkas, dia mengatakan, penyebab inflasi pada Desember adalah inflasi kelompok makanan, minuman, tembakau dan perhiasan emas, serta perjalanan udara.

Perusahaan energi mencatat inflasi 0,18 persen pada Desember, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya.

“Inflasi komponen bahan makanan Desember 2,47 persen (yoy) sudah mulai melambat dari bulan sebelumnya yang mencapai 5,44 persen,” ujarnya.

Ekonom Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya, Wildan Syafitri mengatakan, inflasi Desember 2022 masih lebih baik dari tahun lalu, namun untuk keseluruhan tahun 2022 akan meningkat, bahkan jika dibandingkan Jawa Timur masih jadi lebih rendah, namun masih tinggi dibandingkan nasional.

Sebagai tujuan wisata dan pendidikan, menurutnya inflasi di Kota Malang seharusnya tinggi. Oleh karena itu, pengendalian inflasi di Kota Malang cukup baik kecuali sektor angkutan udara/penerbangan yang masih mendorong inflasi.

“Sektor konsumsi makanan dan minuman masih memiliki pangsa yang tinggi karena volatilitas komoditas,” ujarnya.

Menurutnya, pola inflasi 2022 umumnya akan memuncak pada pertengahan tahun sehingga koordinasi dengan sektor pangan perlu diperkuat. Selain itu, meski inflasi rendah di awal tahun, perlu dilakukan antisipasi Idul Fitri yang akan berlangsung di awal tahun terkait ketersediaan pangan dan transportasi. (K24)

Untuk lebih banyak berita dan artikel, lihat Berita Google

Tonton video yang direkomendasikan di bawah ini:

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button