Indonesia.go.id - Industri Pariwisata Kembali Antusias - WisataHits
Yogyakarta

Indonesia.go.id – Industri Pariwisata Kembali Antusias

Sejumlah pengunjung berjalan kaki di kawasan Museum Benteng Vredeburg, DI Yogyakarta, Selasa (28/6/2022). Antara Foto / Prasetya Fauzani

Industri pariwisata yang bersemangat kembali

Menparekraf optimistis kunjungan wisman bisa mencapai 1,8-3,6 juta pada 2022.

Industri pariwisata baru saja mendapat kabar menggembirakan. Badan Pusat Statistik (BPS) baru-baru ini melaporkan peningkatan kunjungan wisman sejak Mei 2022.

Menurut laporan badan tersebut, kunjungan wisatawan mencapai 212.330 kunjungan pada Mei 2022, atau meningkat tahunan 1.382,45 persen, dan dari Januari hingga Mei mencapai 397.770 kunjungan, atau tumbuh 616,40 persen.

Publikasi Kunjungan Wisatawan diterbitkan oleh BPS pada awal Juli 2022. Laporan tersebut tentu menjadi angin segar bagi para pemangku kepentingan industri dan pelaku bisnis setelah sekian lama mendiami industri jasa.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengomentari laporan BPS dan tentu saja menyambutnya. Bahkan, Sandiaga Uno optimistis kunjungan wisman atau wisman bisa mencapai 1,8 juta hingga 3,6 juta kunjungan pada 2022.

Pasalnya, pada periode tiga bulan pertama tahun 2022, jumlah wisman sudah mencapai 390.000 orang. “Saya optimis pada 2022 mencapai 1,8-3,6 juta wisman. Dari Januari hingga Mei 2022 ada 390.000 wisatawan, dan kalau dilihat hanya tiga bulan, berarti targetnya optimis bisa tercapai,” kata Sandiaga di Jakarta, Senin (4/7/2022).

Dengan target 1,8 juta hingga 3,6 juta wisman, Sandiaga menargetkan perolehan devisa yang bisa dipetik Indonesia mencapai US$470 juta – US$1,7 miliar – pada 2022. “Kami fokus pada pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan, dan ini akan terus meningkat ke depan,” kata mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.

Di sisi lain, Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif juga menyatakan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bali meningkat 41 persen dari Mei hingga pertengahan Juni 2022. Begitu juga dengan pergerakan maskapai internasional ke Bali mencapai 351 pesawat pada Juni dari 1 hingga 13 Juni 2022. Sementara itu, total wisman mencapai 7.000 hingga 8.000 per hari.

Sandiaga meyakini penyelenggaraan event berkelas dunia, baik musik maupun budaya, dapat meningkatkan jumlah wisatawan di masa mendatang. “Saya yakin dengan event besar kelas dunia seperti G20 dan beberapa event besar lainnya, baik musik maupun budaya, kita bisa mencapai tujuan. Saat ini kami juga sedang melakukan kajian dan akan memberikan arahan kepada industri dalam waktu dekat,” ujarnya.

Selain data di atas, yang memberikan gambaran bagus bagi para pemangku kepentingan industri pariwisata nasional, mereka dapat belajar banyak dari penderitaan selama wabah. Anda perlu menerapkan strategi baru dan terus memprioritaskan sisi layanan.

Oleh karena itu, pelayanan merupakan hal yang paling penting untuk menjangkau pasar pariwisata luar negeri. Seiring dengan pertumbuhan jumlah kunjungan asing ke Indonesia.

Dalam industri perhotelan, misalnya, wajib menonjolkan keunikan masakan Indonesia. Selain menyediakan menu wajib hotel.

Selain itu, tingkat hunian hotel meningkat drastis, terutama di destinasi wisata seperti Yogyakarta, Bali, dan Labuan Bajo yang mencapai di atas 75 persen.

Bisa jadi tingkat hunian yang tinggi terjadi karena masyarakat melakukan perjalanan ke Lebaran untuk liburan, rapat bahkan pernikahan. Oleh karena itu, kegiatan promosi perlu diperkuat lagi, terutama kampanye promosi yang disesuaikan dengan kekhasan negara asal bagi wisatawan mancanegara.

Memang, Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Maulana Yusran mengingatkan, pelaku industri yang fleksibel masih dibutuhkan mengingat saat ini masih dalam situasi pandemi Covid-19.

Yusran menjelaskan, banyak hotel yang mengadopsi konsep open atau outdoor, terutama di area restoran. Protokol kesehatan juga diberlakukan secara ketat untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi tamu hotel.

Soal okupansi: Dari Januari hingga Maret 2022, PHRI mencatatkan peningkatan hingga 7 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pada bulan Mei, tingkat hunian kembali meningkat seiring dengan libur Lebaran dan cuti bersama yang panjang.

Peningkatan terus dilakukan karena pemerintah memfasilitasi wisatawan domestik dan internasional. “Tingkat okupansi hotel rata-rata nasional pada Mei mencapai 9%,” kata Yusran.

Dari uraian di atas, indikator pertumbuhan kunjungan wisman dan tingkat hunian kamar pada Mei 2022 menunjukkan bahwa industri pariwisata dalam negeri sedang dalam jalur pemulihan. Harapannya, industri pariwisata bisa menunjukkan tren yang membaik.

Jika kesehatan industri pariwisata secara umum baik, tenaga kerja dapat diserap kembali, sehingga pertumbuhan ekonomi akan kembali meningkat.

Pengarang: Firman Hydranto
Penerbit: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari

Anda dapat mengirim ulang, menulis ulang, dan/atau menyalin konten ini asalkan Anda mencantumkan sumbernya Indonesia.go.id

Source: indonesia.go.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button