ICK meminta pemerintah untuk menjadikan Stadion Kanjuruhan sebagai monumen sepakbola
Klik TIMES.COM | JAKARTA – Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang tidak akan pernah terlupakan, terutama 131 keluarga suporter Aremania yang menjadi korban. Tragedi ini tentunya menjadi catatan sejarah kelam dalam dunia sepakbola tanah air
Atas tragedi memilukan ini, Ketua Presidium Indonesia Cinta Kamtibmas (ICK) mengusulkan Gardi Gazarin kepada pemerintah dan meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membangun “Monumen Kanjuruhan”. Dia juga menuntut agar stadion tidak lagi digunakan untuk pertandingan sepak bola.
“Tragedi Kanjuruhan tidak boleh dilupakan, makanya kami mengusulkan agar Kanjuruhan Tugu didirikan kepada pemerintah dan presiden,” katanya kepada wartawan di Jakarta, Selasa (10/11/2022).
Baca Juga: Libur Nasional dan Libur Bersama di 2023, Siap-siap Liburan
Menurutnya, pembangunan tugu tidak hanya untuk memperingati peristiwa tersebut, tetapi juga menjadi pendorong kebangkitan sepak bola di tanah air.
Ia juga berharap agar tugu peringatan ini tidak hanya menjadi kebangkitan sepak bola di tanah air. Namun, juga dapat menjadi pengingat bagi penyelenggara dan pendukung pertandingan agar lebih tertib baik dalam penyelenggaraan maupun pengamatan pertandingan.
“Yang terpenting tentunya 131 nama yang gugur di tugu peringatan Kanjuruhan itu tercatat untuk mengenang ratusan korban yang begitu mencintai sepakbola,” kata Gardi.
Baca Juga: CCTV Kanjuruhan Bersaksi, TGIPF: Di Gerbang 13 Mereka Meninggal Karena Efek Gas Air Mata
Ia menambahkan, usulannya itu didasari adanya peristiwa bom Bali “Ground Zero” di Jalan Legian, Kuta, Bali. Dimana, kata Gardi, dalam kasus tersebut ada 203 jiwa melayang sia-sia. Sementara itu, 209 orang terluka dalam insiden tersebut.
“Sudah ada tugu peringatan Bom Bali di Bali, jadi sudah sepatutnya dan terhormat untuk mendirikan Kanjuruhan karena dua peristiwa ini banyak memakan korban jiwa,” pungkasnya.
Source: www.kliktimes.com
