Ibukota negara pindah, pariwisata di Kota Bogor juga terpengaruh. - WisataHits
Jawa Barat

Ibukota negara pindah, pariwisata di Kota Bogor juga terpengaruh.

BOGOR RADAR BOGOR, Pariwisata Kota Bogor juga terkena imbas dari rencana pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur. Khususnya di bidang meeting, incentive, convention, exhibition (MICE) yang kontribusinya cukup dominan di Kota Bogor.

Baca Juga: Kongres JKPI ke-5 Berdampak pada Peningkatan Ekonomi Pariwisata Kota Bogor

Dengan pemindahan ibu kota negara, pendapatan dari sektor pariwisata diperkirakan turun 20-30 persen. Bahkan, sektor pariwisata memilikimendukung Pendapatan Asli Daerah (PAD di kota hujan.

Menghadapi kondisi tersebut, Atep Budiman, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bogor, mengatakan pihaknya telah menyiapkan berbagai strategi untuk mencegahnya.

Dikatakannya, saat ini pihaknya sedang mempersiapkan paket wisata potensial di Kota Bogor yang terintegrasi satu sama lain.

Paket wisata ini akan memperkenalkan berbagai destinasi desa wisata yang sedang gencar dikembangkan Disparbud, dipadukan dengan wisata kuliner, olah raga, hotel dan wisata lainnya yang sedang dilakukan.

“Dengan paket ini, para wisatawan tidak hanya berburu kuliner lalu pulang kampung, tetapi kami mengajak mereka ke desa-desa wisata kemudian menginap di hotel-hotel. Paginya kita sport tour dan sorenya kita nonton pentas seni yang akan kita aktifkan di Expression Park,” ujarnya.

Atep mengatakan, saat ini Kota Bogor sudah memiliki banyak desa wisata bertema melalui pemberdayaan masyarakat. Masing-masing desa wisata ini juga memiliki tema, tampilan dan nuansa yang berbeda, serta jenis wahana yang berbeda.

Jika dulu Kota Bogor hanya mengenal Kampung Warna-warni di Katulampa dan Kampung Labirin di Kampung Babakan Pasar, kini semakin banyak kampung wisata di Kota Bogor.

Diantaranya Desa Perca, Desa Batik Cibuluh, Desa Pulo Geulis. Desa Lauk Situ Gede, Desa Bising Cibadak, Agro Edu Wisata Organik (AEWO) dan Saung Eling Mulyaharja.

Kedepannya, akan ada desa wisata baru bertema seni di kawasan Sindangsari kabupaten Bogor Timur yang akan menampilkan berbagai alat musik berbahan dasar bambu.

Desa-desa wisata tersebut saat ini menjadi fokus disparbud Kota Bogor untuk lebih dikembangkan dan dimaksimalkan potensinya.

“Setiap tahun kita dukung mereka, kita tingkatkan kualitas (upscaling), rescaling dan juga kita tingkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) komunitas pengelola melalui pembinaan, pelatihan dan pendidikan agar masyarakat bisa mengelola desanya secara profesional dan sesuai aturan. aturan, kata Atep.

Sarana dan prasarana pendukung di desa-desa wisata tersebut terus dijaga oleh Pemerintah Kota Bogor untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan kepada para wisatawan yang akan mengunjunginya.

Tak hanya itu, Disparbud Kota Bogor terus mengoptimalkan sisi pemasaran melalui promosi dan berbagai strategi lainnya, seperti kerjasama dengan asosiasi industri pariwisata dan instansi terkait lainnya. Melalui kerjasama ini diharapkan tumbuhnya kemandirian dalam pemberdayaan dapat diantisipasi.

Berbagai acara juga digelar di desa wisata ini oleh Disparbud Kota Bogor. Bahkan, Atep mengaku pihaknya telah menyiapkan kalender acara untuk Kota Bogor selama satu tahun.

Baca Juga: Dorong Kebanggaan Daerah Kota Bogor, Festival Puncak Mulyaharja Hadirkan Fashion Show Menampilkan 60 Busana Cantik

“Setiap bulan ada acara. Tahun depan akan kita kemas lebih banyak lagi agar nilai jualnya lebih tinggi dan kualitas event akan berdampak lebih besar terhadap PAD Kota Bogor,” ujarnya.

Paket wisata yang disiapkan Disparbud Kota Bogor itu akan diluncurkan bersamaan dengan peresmian Tourist Information Center di kawasan Bogor Town Square. (cr1)

Reporter: Reka Faturachman
Penerbit: Joseph

Source: www.radarbogor.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button