HIMMARFI memperkenalkan aktivitas pagi warga Surabaya melalui fotografi

Surabaya (ANTARA) – Himpunan Mahasiswa Peminat Fotografi (HIMMARFI) Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi – Almamater Wartawan Surabaya (STIKOSA-AWS) memperkenalkan aktivitas pagi Kota Pahlawan melalui potret visual yang dikemas dalam pameran foto.

Redaktur pameran foto bertajuk “Cerita Citra Kota Surabaya”, Anton Subandrio mengatakan di sela-sela kegiatan, para peserta melihat diri melalui acara ini sebagai pembawa informasi bagi masyarakat.

“Foto-foto yang dipajang menunjukkan aktivitas masyarakat Surabaya di pagi hari, bangunan bersejarah, simbol kota, tempat wisata, ibadah dan lain-lain,” ujarnya.

Pengambilan gambar dilakukan melalui pendekatan fotografi jurnalistik yang konsisten dengan pembelajaran di STIKOSA AWS, lanjutnya.

“Tidak hanya sebagai tradisi pendidikan dan pelatihan (Diklat) bagi anggota HIMMARFI yang baru, namun pameran ini juga merupakan bukti penerapan materi jurnalistik, baik secara teori maupun praktik,” ujar pria yang mengawali fotografi di Foto Jurnalistik ANTARA ini. Galeri (GFJA) Angkatan XIX.

Wakil Ketua I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan STIKOSA AWS Jokhanan Kristiyono menambahkan acara dikemas dengan baik untuk mahasiswa, tidak hanya pameran tetapi nantinya akan ada diskusi tentang fotografi.

“Kalau menurut saya pamerannya kurang menarik karena hanya dari sudut pandang empat pembuat, kalau lebih bisa lebih bagus lagi,” ujarnya.

Tak hanya itu, menurut pria yang juga saat ini menjabat Wakil Ketua III Bidang Organisasi dan Keanggotaan Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) Jawa Timur ini, pameran foto menjadi lebih dinamis ketika berbagai perspektif visual dihadirkan.

“Sudut pandang setiap fotografer pasti berbeda, bahkan jika hanya mengambil satu subjek pasti berbeda. Meskipun saya bukan seorang fotografer, sebagai penikmat visual, saya akan merasa sangat indah dan dinamis jika banyak sudut yang dihadirkan,” ungkapnya.

Meski demikian, pihaknya mengapresiasi kegiatan yang akan berlangsung hingga 15 Januari ini sebagai bentuk pembelajaran mahasiswa khususnya di bidang komunikasi.

“Kegiatan kemahasiswaan perlu seimbang antara kegiatan akademik dan kemahasiswaan, dan itu kegiatan yang baik,” ujarnya.

Source: news.google.com