Hasil Pemetaan BPBD Karanganyar: Ada 4 kecamatan paling rawan longsor
KARANGANYAR – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karanganyar menetapkan ada empat kecamatan yang rawan longsor. Memasuki musim penghujan, masyarakat di empat kecamatan tersebut diminta meningkatkan kewaspadaan.
Kepala Dinas Kesiapsiagaan BPBD Karanganyar Hartoko mengumumkan empat wilayah tersebut adalah Kecamatan Tawangmangu, Ngargoyoso, Jatiyoso dan Jenawi. Daerah ini sebelumnya terkena longsor. Bahkan merenggut nyawa, seperti di Tawangmangu.
“Khusus bencana alam, longsor masih terjadi di empat kecamatan. Nah, di sini kami mengumpulkan beberapa orang yang tertarik untuk membahas cara mengatasinya. Selain itu, kami juga memasang alat sistem peringatan dini (EWS)” kata Haryoko sambil memegangnya Kelompok diskusi (FGD) di Balai BPBD Karanganyar, Rabu (19/10).
Dalam FGD ini, BPBD melibatkan semua pihak dari pemerintah, akademisi, swasta dan masyarakat. Pihaknya akan menggelar empat FGD terkait penyusunan rencana tanggap darurat longsor di Kabupaten Karanganyar pada 2022.
“Longsor dipilih karena merupakan kerentanan terbesar di Kabupaten Karanganyar. Ada banyak korban,” katanya.
Hartoko menjelaskan, contingency plan itu disusun untuk mempersiapkan personel, peralatan, dan lain-lain untuk persiapan, mengingat saat ini sudah memasuki musim hujan.
“Rencana darurat disusun berdasarkan penilaian risiko. Harapannya nanti risikonya bisa berkurang. Persiapkan potensi longsor. Sehingga sudah ada kesiapsiagaan dengan adanya emergency plan tersebut,” jelasnya.
Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana Kabupaten Karanganyar, Aji Pratama Heru mengatakan, penanggulangan bencana alam membutuhkan kerjasama semua pihak. Berdasarkan catatan tahun lalu, keempat wilayah tersebut merupakan titik panas longsor dengan frekuensi tertinggi.
“Diperlukan pengkajian beberapa longsor di Karanganyar. Terutama dalam hal koordinasi di masing-masing satgas, jangan sampai longsor menjadi wisata bencana,” kata Heru. (rud/adi/bendungan)
Source: news.google.com