Harga tiket pesawat turun 15%, angin segar bagi industri pariwisata - WisataHits
wisatahits

Harga tiket pesawat turun 15%, angin segar bagi industri pariwisata

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, penurunan harga tiket pesawat sebesar 15% menjadi angin segar bagi industri pariwisata.

Menparekraf Sandiaga Uno dalam acara “The Weekly Brief With Sandi Uno” di Gedung Sapta Pesona, Jakarta pada Senin (29/8/2022), mengapresiasi kebijakan penurunan harga tiket pesawat yang akan dilakukan dalam waktu singkat oleh Kementerian. Perhubungan dan Kementerian BUMN.

Harga tiket pesawat turun 15%, angin segar untuk industri pariwisata, gambar oleh Ibrahim Ismail dari Pixabay Harga tiket pesawat turun 15%, angin segar untuk industri pariwisata, gambar oleh Ibrahim Ismail dari Pixabay

“Kabar baik.

Berkat doa dan kerjasama semua pihak, harga tiket pesawat turun 15% dan menjadi angin segar bagi industri pariwisata.

Dan upaya Kementerian Perhubungan, Kementerian BUMN, serta pemangku kepentingan terkait harus kita hormati,”

kata Menparekraf Sandiaga.

Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, maskapai dengan cepat memperbanyak armadanya, mulai dari Garuda Indonesia, Citilink, hingga Lion Group, menambah jumlah pesawatnya.

Selain itu, AirAsia dan beberapa maskapai asing juga mendukung, sehingga harga tiket pesawat diharapkan lebih terjangkau, terutama saat memasuki musim liburan puncak di akhir tahun.

“Kami akan mendorong penambahan rute udara baru”,

kata Sandiaga.

Menparekraf Sandiaga menilai kenaikan harga tiket pesawat yang terjadi dalam jangka waktu lama berpotensi menurunkan kunjungan wisatawan ke destinasi wisata di Indonesia.

“Dan itu harus kita hindari, dan kita berterima kasih untuk itu. Kita berharap ini bisa kita simpan sebagai momentum kebangkitan kita,”

kata Menparekraf Sandiaga.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga mengisyaratkan sedang mengupayakan pengelolaan single authority atau Otoritas Pengelola Tunggal Pengelolaan Destinasi Prioritas dalam RUU Pariwisata sehingga tidak ada koordinasi yang akan menimbulkan distorsi. antar komunitas.

“Kami sedang berkoordinasi dengan pihak terkait agar RUU ini bisa segera diselesaikan dan disahkan.

Diharapkan hal ini dapat meminimalisir potensi konflik dan memfasilitasi terselenggaranya pariwisata yang berkelanjutan.

Ini juga bermanfaat bagi penduduk setempat sekaligus menjaga kelestariannya,”

kata Menparekraf Sandiaga.

Source: www.piknikdong.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button