Harga Mahal, Nelayan di Gunungkidul Tertarik Menangkap dan Menjual Ikan Muda - Solopos.com - WisataHits
Yogyakarta

Harga Mahal, Nelayan di Gunungkidul Tertarik Menangkap dan Menjual Ikan Muda – Solopos.com

SOLOPOS.COM – Ilustrasi benih lobster bening. (ANTARA/HO-KKP.)

Solopos.com, GUNUNGKIDUL — Penangkapan lobster atau anakan lobster marak terjadi di Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta selama dua bulan terakhir. Secara umum, nelayan tertarik dengan harga ikan yang tinggi.

Ketua Himpunan Nelayan Gunungkidul (HNSI) Rujimanto mengatakan, beberapa waktu lalu ada pertemuan yang diselenggarakan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan DIY dan Dinas Kelautan dan Perikanan Gunungkidul. Dalam pertemuan tersebut, para nelayan sepakat untuk menghentikan penangkapan ikan juvenil di perairan Gunungkidul.

Daihatsu Rocky Promotion, Harga Mobil Rp 200 Juta Jadi Hanya Rp 99.000

“Ini mengakhiri perselisihan antar nelayan di wilayah pesisir,” katanya, Minggu (16 Oktober 2022).

Dikatakannya, pertemuan tersebut diadakan karena penangkapan ikan goreng di perairan Gunungkidul sudah sangat umum dilakukan dalam dua bulan terakhir. Sejumlah nelayan kemudian khawatir kelestarian lobster terancam.

“Saat juvenil ikan ditangkap, lobster yang bertelur juga berkurang. Jika ini terus berlanjut, lobster bisa punah seiring berjalannya waktu,” jelasnya.

Baca Juga: Peringkat Akomodasi Budget Gunungkidul, Harga Di Bawah Rp 200.000/Malam

Rujimanto mengatakan, anak-anak tersebut sebagian besar ditangkap di perairan dari Sadeng hingga Wediombo. Biasanya para nelayan menangkap ikan muda di malam hari.

Ia juga mengatakan bahwa harga ikan memang tinggi, sehingga banyak nelayan yang tergiur untuk menangkapnya. Harga benur mutiara Rp30.000 per ekor sedangkan benur pasir harganya antara Rp6.000 hingga Rp13.000 per ekor.

“Cukup tinggi, tapi kami tidak tertarik karena kami lebih suka menangkap lobster dewasa,” katanya.

Baca Juga: Jajaran Tempat Wisata Populer di Gunungkidul Tahun 2022

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Gunungkidul Krisna Berlian mengatakan pertemuan antar nelayan itu sah-sah saja Berkumpulnya para nelayan di Gunungkidul untuk menangkap ikan muda. Berbagai pihak terlibat dalam acara ini, mulai dari Pemda DIY hingga Polairud dan TNI AL.

“Sejauh ini, tidak ada nelayan di Gunungkidul yang memiliki izin untuk menangkap ikan remaja,” katanya.

Berita ini disiarkan di Harianjogja.com dengan judul “Peduli konservasi lobster, nelayan Gunungkidul setuju untuk tidak menangkap ikan remaja”.

Source: www.solopos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button