Harga Cabai Merah Besar di Bantul Terjun Bebas - WisataHits
Yogyakarta

Harga Cabai Merah Besar di Bantul Terjun Bebas

Bantul, IDN Times – Harga Cabai di Kabupaten Bantul jatuh bebas. Sejumlah varietas cabai yang sempat mengalami penurunan harga, seperti cabai hijau besar, kini dibanderol Rp 2.500 per kilogram. Tak hanya itu, cabai merah varietas Imperial, varietas cabai terpopuler yang ditanam petani di tanah berpasir Bantul, juga mengalami penurunan harga.

Harga cabai merah besar yang sempat menembus Rp 27.000 per kilogram dua pekan lalu, pekan ini dilelang hanya Rp 13.000 per kilogram.
Penyebab anjloknya harga cabai adalah karena wilayah pasar komoditas tersebut dilanda banjir dan perusahaan yang menerima kiriman cabai merah besar untuk sementara menghentikan pembelian.

1. Dua minggu lalu harga lelang cabai pecah Rp 25.000 per kilogram

Harga Cabai Merah Besar di Bantul Terjun BebasTanaman cabai terserang penyakit (IDN Times/Daruwaskita)

Salah satu petani cabai merah besar kekaisaran, Sancoko, mengatakan pedagang membeli cabai merah besar paling banyak Rp 13.000 per kilogram pada lelang cabai merah besar pekan lalu.

“Dua pekan lalu, harga lelang cabai merah besar di atas Rp 25.000 per kilogram,” kata mantan pengelola lelang cabai di Kelompok Tani Desa Srigading Sandland, Kapanewon Sanden, Bantul, Sabtu (15/10). 2022).

2. Banjir jadi faktor penyebab harga cabai turun bebas

Harga Cabai Merah Besar di Bantul Terjun BebasIlustrasi tanaman cabai (IDN Times/Daruwaskita)

Coko, sapaan Sancoko, menyatakan bahwa musim hujan ini harus menjadi sumber pangan bagi petani. kondisi pasar seperti Namun, tempat penjualan cabai B. yang mengalami bencana seperti banjir di kota-kota besar di Jawa menyebabkan harga cabai turun.

Tak hanya itu, pasar terbesar cabai merah, yakni pabrik, saat ini menghentikan pembelian petani dengan alasan stok cabai di gudang masih banyak.

“Ya, saat kami tanya ke pedagang cabai kenapa harga cabai turun, pedagang beralasan pabrik tutup stok. Sementara permintaan pasar sedang lesu akibat bencana di destinasi penjualan cabai merah besar yang didominasi kota-kota besar di Jawa dan sebagian Sumatera Selatan,” katanya.

Baca Juga: Jamu Kiringan Desa Bantul Masih Terkendala Bahan Baku

Baca juga: Toko Kelontong Lurah Seloharjo Bantul Dibobol

3. Petani yang sudah memetik cabai sampai 10 kali pasti tidak rugi

Harga Cabai Merah Besar di Bantul Terjun BebasPanen cabai besar di tanah berpasir di Bantul (IDN Times/Daru)

Diakui Coko, saat ini di Tanah Pasir ada petani cabai yang sudah dipetik hingga 10 kali, namun ada juga yang baru lima kali memetik. Bagi petani yang sudah memetik 7 sampai 10 kali dipastikan masih untung. Karena beberapa waktu lalu cabai dijual dengan harga di atas Rp 20.000. Namun, bagi petani yang baru memetik lima kali, petani tidak mendapat untung dan paling tidak impas.

Mahalnya biaya pemetikan dan biaya perawatan tanaman cabai yang tidak murah membuat petani tidak diuntungkan, ujarnya.

4. Petani berharap penurunan harga cabai akan kembali normal

Harga Cabai Merah Besar di Bantul Terjun BebasIlustrasi tanaman cabai (IDN Times/Daruwaskita)

Sementara itu, salah satu petani besar cabai merah kesultanan di tanah pasir, Kalurahan Srigading, Mugari, mengaku sudah memetik hingga 10 kali. “Sebelumnya harganya di atas Rp 17.000 bahkan di atas Rp 25.000 per kilogram, namun pekan ini harga cabai turun menjadi Rp 13.000 per kilogram,” katanya.

Meski harga cabai merah besar kerajaan turun, Mugar mengaku masih untung. Dia mendapat untung dengan menjual cabai dari pemetik pertama hingga pemetik kesembilan, menutupi semua biaya penanaman dan bahkan mendapat untung kecil.

“Yang jelas utang ke bank untuk menanam cabai sudah lunas dan nanti bisa dibilang untung saat petik cabai ke-11 dan berikutnya setelah dikurangi biaya pemetikan dan perawatan tanaman cabai,” ujarnya.

“Harga cabai naik turun dengan cepat. Saya masih berharap harga cabai akan naik lagi setelah seminggu harga turun,” katanya.

Baca Juga: 6 Bulan ‘Puasa’, Nelayan Pansela Bantul Mulai Memancing Lagi

Komunitas IDN Times adalah media yang menawarkan platform untuk menulis. Semua karya tulis adalah tanggung jawab penulis sepenuhnya.

Source: jogja.idntimes.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button