Harapan Wakil Bupati Banyumas: Pembibitan menjadi agrowisata - WisataHits
Yogyakarta

Harapan Wakil Bupati Banyumas: Pembibitan menjadi agrowisata

Harapan Wakil Bupati Banyumas: Pembibitan menjadi agrowisata

tanpa judul

BANYUMAS – Desa Dawuhan Kulon, Kedungbanteng, Banyumas, Jawa Tengah yang menjadi pusatnya

pembibitan abadi, tanaman perkebunan dan hortikultura, terutama buah-buahan, untuk dikembangkan menjadi agrowisata.

Harapan itu disampaikan Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono kepada Pemdes Dawuhan Kulon pada Sabtu (01/07/2023) saat berkunjung ke desa Dawuhan Kulon. “Saya jalan-jalan bahkan kaget ketika ternyata potensi pembibitan berbagai jenis tanaman di desa Dawuhan Kulon sangat besar,” ujar Sadewo Tri Lastiono.

Menurut dia, kisah para petani, pembibitan tanaman keras, pohon buah-buahan, dan tanaman pertanian yang berjumlah ratusan menunjukkan bahwa bibit tanaman yang ditanam di penangkaran dipasarkan hingga pelosok negeri.

Termasuk bibit tanaman yang dijual di Salaman Kabupaten Magelang yang dikenal sebagai pusat penjualan bibit tanaman adalah dari Desa Dawuhan Kulon.

Mengacu pada potensi desa Dawuhan Kulon, Wabup mengaku telah melakukan pendekatan langsung kepada anggota Komisi IV PDR RI Sunarna dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk menginformasikan apakah ada program pengadaan bibit tanaman agar bisa dibeli dari Banyumas. karena ada semacam “penyimpanan” bibit tanaman di Banyumas.

Wabup Sadewo menghubungi tidak hanya anggota DPR RI dan Gubernur Jawa Tengah, tetapi juga Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dinpertan KP) Kabupaten Banyumas yang meminta agar hal itu terjadi di FY2023 Memperoleh bibit kopi untuk pembelian di Desa Dawuhan Kulon.

Wabup menjelaskan, pembibitan tanaman di Desa Dawuhan Kulon sudah tersertifikasi.

Karena itu, Anda tidak perlu jauh-jauh membeli bibit kopi untuk Kegiatan Pertanian KP, karena di Banyumas juga ada yang mensuplainya.

Wabup mengimbau para peternak dan pelaku usaha perkebunan, kehutanan dan hortikultura di Desa Dawuhan Kulon untuk lebih mempromosikannya. Karena selama mungkin ada dana yang kurang.

Kemungkinan promosi Dawuhan Kulon ditunda, jadi belum diketahui,” ujarnya.

Karena potensinya sebagai pusat pembibitan tanaman, didukung dengan suasana alam yang masih alami dengan panorama yang asri, Wabup mendorong Pemerintah Desa Dawuhan Kulon untuk mengembangkan agrowisata dengan memanfaatkan potensi yang ada.

“Ini bisa dikembangkan menjadi agrowisata misalnya, orang datang ke sini melihat bibit tanaman, bayar Rp 20.000, bersyukur bisa petik buah dan pulang membawa bibit. Sepertinya belum ada yang seperti itu,” jelasnya.

Kepala Desa Dawuhan Kulon Mahbud Kamal menjelaskan, luas areal pertanian di kaki Gunung Slamet mencapai 120 hektare dan sebagian digunakan untuk pembibitan pohon.

Beberapa warga Dawuhan Kulon juga menggunakan pekarangan masing-masing untuk pembibitan pohon.

“Bibit tanaman yang dihasilkan Desa Dawuhan Kulon banyak yang dikirim ke berbagai daerah di Indonesia,” kata Mahbud.

Terkait harapan Wabup terhadap pengembangan agrowisata, pihaknya telah menyiapkannya dengan memanfaatkan lahan desa.

Menurutnya, di lahan yang disiapkan untuk agrowisata itu, selain pusat pembibitan tanaman, juga terdapat tambak ikan dan peternakan sapi (Dri).

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button