Gubernur Khofifah mewanti-wanti wisata alam diprediksi akan mengalami cuaca ekstrem menjelang akhir tahun

Surabaya –

BMKG memprakirakan cuaca ekstrem di Indonesia hingga 2 Januari 2023, salah satunya di Jawa Timur. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa telah berkoordinasi dengan beberapa pihak terkait karena memperkirakan cuaca ekstrem hingga hujan badai selama libur Nataru.

“Sebenarnya saat rapat koordinasi tanggal 21 Desember sudah memperhitungkan ekspektasi cuaca ekstrim, ada Basarnas, BMKG, PLN, Pertamina. Saya kira ada partisipasi yang sangat penuh, masing-masing mempresentasikan kesiapannya,” Khofifah katanya, Rabu (28/12/2022).

“Misalnya ketersediaan BBM, Pertamina sedang menyiapkan SPBU untuk pindah. Kemudian untuk mengantisipasi angin topan, pohon tumbang, PLN sudah menyiapkan beberapa opsi, di antaranya menyiapkan gardu induk,” lanjutnya.

Mengingat kemungkinan cuaca ekstrem di penghujung musim liburan tahun ini, Khofifah pun meminta pengelola pariwisata menyiagakan aparat jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Mantan Menteri Sosial RI ini juga telah menginstruksikan para kepala daerah untuk meninjau tempat wisata di daerahnya masing-masing untuk keamanan dan operasionalnya.

“Untuk setiap lokasi wisata, kami minta penilaian dari pengelola daerah. Jadi kami tidak ingin terjadi hal-hal setelah tahun baru seperti tahun lalu karena ada insiden,” katanya.

Ia juga mengingatkan pengelola wisata alam untuk melakukan pencegahan yang wajar bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Pemprov Jatim, tambah Khofifah, telah menyiapkan layanan kesehatan 24 jam untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

“Ada warning khusus untuk wisata berbasis alam, kelemahan harus dipetakan. Misalnya, wisata ini bisa menyebabkan tanah longsor saat hujan deras, pengelola harus menjelaskan kepada pengunjung, sehingga masing-masing sudah diantisipasi,” jelasnya.

Ikuti berita menarik lainnya di Google News.