Gua Sirajut di Wonogiri Ini Konon Menyimpan Gamelan & Kereta Emas Emas - Solopos.com - WisataHits
Jawa Tengah

Gua Sirajut di Wonogiri Ini Konon Menyimpan Gamelan & Kereta Emas Emas – Solopos.com

SOLOPOS.COM – Ilustrasi oleh Gamelan (Jambitourism.co.id)

Solopos.com, WONOGIRI — Di Desa Songbeledeg, Kecamatan Paranggupito, Kabupaten Wonogiri, terdapat sebuah goa yang bernama Goa Sirajut. Namun, gua tersebut berisi harta karun berupa seperangkat gamelan dan kereta emas.

Mitos lama diteruskan ke Mr Solopos.com, Sabtu (30.7.2022). Pada zaman dahulu, seorang wanita paruh baya dikatakan telah memasuki Gua Sirajut. Namun, wanita itu tidak pernah keluar dari gua.

Promosi Gabung JKN, BPJS Kesehatan Boyolali: Banyak Keuntungan Bagi Perusahaan Taat

Sejauh ini, keberadaan wanita asal desa tersebut belum diketahui. Kejadian tersebut menjadi contoh bagi warga Desa Songbledeg.

“Sampai suatu hari, keluarga wanita itu mencoba masuk ke Gua Sirajut. Namanya Mbah Randim. Kembali ketika saya masih di sekolah dasar, orang itu masih ada lincah [hidup]. Menurut cerita, ketika Mbah Randim berada di dalam gua, dia melihat sesuatu yang tidak biasa di dalam gua, yaitu harta karun berisi satu set gamelan lengkap dan pusaka emas, “kata Slamet.

Upaya Mbah Randim untuk menemukan wanita tersebut tidak berhasil. Gamelan dan pusaka emas yang ada di dalam goa tersebut tidak diambil oleh Mbah Randim.

Baca Juga: Lur Menyeramkan! Inilah Kisah Misterius Waduk Gajah Mungkur Wonogiri

Mbah Randim tidak mengambil barang itu karena takut terjadi sesuatu padanya. Sebaliknya, ia memilih untuk meninggalkan Gua Sirajut.

Namun di luar dugaan, Mbah Randim tidak bisa keluar karena pintu masuk goa tiba-tiba menghilang.

“Beberapa lama berada di dalam goa, Mbah Randim didatangi makhluk gaib. Makhluk itu setuju untuk melepaskan Mbah Randim dengan syarat Mbah Randim dilarang memberikan informasi tentang keberadaan harta itu kepada orang lain. Akhirnya Mbah Randim berhasil keluar dari Gua Sirajut,” ujarnya.

Anehnya, lanjut Slamet, akses ke Gua Sirajut saat ini belum diketahui. Mulut atau lubang gua tidak dapat ditemukan lagi.

Baca juga: Alas Kethu, Tempat Penyembuhan yang Sejuk dan Teduh di Wonogiri

Sekitar tahun 1998, rombongan dari Keraton Kasunanan Surakarta datang ke desa Songbledeg untuk membuka akses ke Gua Sirajut. Tapi dia tidak bisa.

Slamet mengaku sangat penasaran dengan mitos tersebut. Untuk memuaskan rasa penasarannya, Slamet setuju untuk membawa dua tangki air untuk mencari keberadaan Gua Sirajut. Sayangnya, upaya ini tidak membuahkan hasil.

“Biasanya kamu bisa menemukan lubang gua dengan air karena kamu bisa melihat sungai dengan air. Anda menemukan gua. Tapi ketika saya mencarinya, saya tidak menemukannya. Niat saya kalau saya kena, akan dijadikan destinasi wisata di desa Songbledeg,” jelas Slamet.

Sampai hari ini, mitos tersebut masih hidup di desa Songbledeg. Rasa penasaran Slamet belum juga sembuh. Slamet mengaku masih percaya dan tidak percaya.

Baca juga: Jati Spesial Sudah Terkenal Sejak Zaman Babilonia

“Kalau hanya mitos, bohong, nyatanya ada orang dari Keraton Solo datang ke sini untuk mencari goa. Dilihat dari namanya, Sirajut, memang cocok. Bisa jadi Sirajut artinya orang yang tidak ada atau gua yang tidak ada,” imbuhnya.

Salah satu warga Desa Songbledeg yang memiliki lahan di mana Gua Sirajut berada, Paryati menjelaskan, warga sekitar meyakini goa tersebut berisi kereta emas selain gamelan dan pusaka emas. Tapi hanya orang-orang tertentu yang bisa melihatnya.

“Bagi orang biasa, mereka melihatnya sebagai batu. Tetapi ketika orang-orang berpengetahuan, mereka melihat bahwa itu adalah kereta emas. Banyak orang telah mencoba memasuki gua dan ada upaya untuk menjelajahinya sebagai turis. Tapi tidak bisa ditembus karena diyakini ada Wali,” kata Paryati.

Ia menambahkan, satu orang berhasil masuk dan keluar Gua Sirajut. Sebelum masuk, dia bermeditasi untuk tidak makan dan minum.

Baca Juga: Ternyata Motto Wonogiri Sudah Berhasil Digunakan Sejak 1986, Itu Artinya

Setelah keluar dari gua, dia tidak sadarkan diri selama beberapa waktu sebelum sadar kembali.

“Dia bilang dia juga melihat lantai yang sangat luas di dalam gua. Itu sangat besar sehingga tidak cukup untuk mengelilingi negara selama dua hari. Ada banyak peninggalan emas di dalam goa yang diperebutkan oleh warga yang mengetahuinya. Tapi sangat sulit untuk masuk,” jelasnya.

Source: www.solopos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button