Gerakan Peduli Arema, Rumah Zakat NU dan mitra menggelar pertemuan dengan keluarga korban Kanjuruhan - WisataHits
Jawa Timur

Gerakan Peduli Arema, Rumah Zakat NU dan mitra menggelar pertemuan dengan keluarga korban Kanjuruhan

Gerakan Peduli Arema, Rumah Zakat NU dan mitra menggelar pertemuan dengan keluarga korban Kanjuruhan

Pemrakarsa Almshouse NU dan Penasihat Aliansi Gerakan Peduli Arema KH Noor Shodiq Askandar (Baju Putih) menyerahkan bantuan kepada keluarga korban Kanjuruhan

READMALANG.COM – Rumah Sedekah Nu, Gerakan Peduli Arema (GPA) dan mitra kembali menggelar kegiatan ramah tamah bersama keluarga korban Kanjuruhan.

Kegiatan tersebut berlangsung di Restoran City Kitchen yang beralamat di Jalan Jengger Ayam nomor 60 Kota Malang.

Hadir dalam acara santunan kali ini Pemrakarsa Rumah Zakat NU, Direktur Jatim Times, Pemilik Dapur Kota, Relawan Komunitas Anak Bangsa, Pimpinan Taman Jawa Timur, Pemilik Kafe NK, Pemilik RM Kertanegara, Direktur Mihaili (dulu Greenstone), BM Mandiri Tlogomas, pengurus Pondok Pesantren Al Amin Sumberpucung dan mitra Almshouse NU lainnya.

Acara silaturahmi dimulai pukul 13.00 WIB dengan peserta 15 orang yang mewakili keluarga korban.

Dalam acara tersebut, Pemrakarsa Almshouse NU sekaligus Penasihat Aliansi Gerakan Peduli Arema KH Noor Shodiq Askandar menyampaikan bahwa Gerakan Peduli Arema berbeda dengan yang lain karena gerakan yang dilakukan lebih fokus untuk membantu masalah sosial, pendidikan dan ekonomi keluarga korban. dan sukarelawan.

“Ada 3 pilar umum gerakan Peduli Arema. Pertama, fokus jangka menengah dan panjang dengan memberikan pendidikan gratis kepada putra-putri korban, salah satunya dari LP Maarif NU, Yayasan Diponegoro, Pesantren Al Amin Sumber Pucung, Pesantren Al Kaf Jabung, Syabilurrosyad Islamic Pondok Pesantren, Pesantren Bahrul Maghfiroh dan Pesantren Al Huda Wajak,” katanya.

Selain itu, ia menjelaskan yang kedua dengan memperhatikan keluarga korban, dimana kontraktor mitra Rumah Zakat NU bersedia menerima pekerjaan sesuai keahliannya.

“Ketiga, dengan memberikan penghormatan kepada para relawan dimana supir ambulans diketahui sebulan lalu,” jelas pria yang akrab disapa Gus Shodiq itu dalam sambutannya.

Selain itu, kata sambutan juga disampaikan oleh perwakilan keluarga korban, Sari. Dia berterima kasih kepada semua orang yang mengurus insiden Kanjuruhan.

Ia menjelaskan, keluarga korban tragedi Kanjuruhan masih berkomunikasi intensif untuk saling menguatkan dalam keluarga korban.

“Selain itu, jenis kegiatan ini memungkinkan para korban untuk melakukan percakapan dari hati ke hati yang berbeda dari pesan yang beredar. Kami fokus untuk menguatkan hati agar tetap tenang sejak tragedi rekomendasi. Selama ini kita masih intens saling memberdayakan dengan keluarga korban lainnya, saling memberdayakan. Digabungkan dengan program Gerakan Peduli Arema, ini akan sangat membantu kami, terutama anak-anak yang sangat membutuhkan pendidikan di masa depan,” ujar perwakilan keluarga korban Kanjuruhan, Sari.

Tragedi Kanjuruhan memang merupakan tragedi yang memakan banyak korban jiwa. Salah satu pengakuan seorang kakek dalam santunan ini adalah ia kehilangan seorang anak dan meninggalkan dua orang cucu yang berusia 3 tahun 1,5 tahun, sehingga benar-benar harus diperhatikan sebagai pendidikan masa depan.

Pemilik City Kitchen Heri Mursyid pun menyambut baik kegiatan tersebut.

“Ini kegiatan yang positif karena merupakan kegiatan sosial yang membahagiakan. Tentunya jika kita memiliki empati yang besar, maka akan membuka mata kita untuk membantu. Semoga program ini berjalan sesuai rencana,” ujar Heri Mursyid.

Perwakilan Yayasan Tumpang Diponegoro, Luluk, juga membenarkan adanya rencana beasiswa untuk anak-anak keluarga korban.

“Kami punya MTs, MA, SMK dan Panti Asuhan. Kami sepakat untuk menampung anak-anak korban Kanjuruhan sampai lulus MA/SMK. Selain itu ada fasilitas asrama, makan dan fasilitas lainnya yang kami berikan secara gratis,” jelas Luluk.

Kemudian Pondok Pesantren Rakyat yang dalam hal ini dibina oleh KH Abdullah Syam juga memberikan penegasan dan doa terbaik bagi para korban Kanjuruhan.

Ia menjelaskan, tidak hanya masyarakat Malang, tetapi seluruh dunia mendoakan keluarga korban.

“Kurban kanjuruhan didoakan para ulama, kami perwakilan pengurus pondok pesantren Semarang Raya, ada lebih dari 700 pesantren yang mendo’akan kurban, ini baru malang, kurban ini didoakan seluruh dunia. Insya Allah para korban akan masuk surga secara tidak terduga karena doa para ulama dan semua orang di seluruh dunia. Terkait pendidikan anak-anak keluarga korban, kami siap mendukung mereka dengan pesantren dan lembaga pendidikan formal yang ada,” ujar KH Abdullah Syam.

Pertemuan berlangsung hingga pukul 15.30 WIB. Keluarga korban yang hadir menerima pembagian sembako. Keluarga korban yang hadir juga menyampaikan harapannya pada acara tersebut berupa ucapan selamat kepada keluarga korban Kanjuruhan.

Di penghujung acara, rencana ziarah Lima Orang Suci dan Gus Dur ini akan didukung oleh 4 bus dari GPA, masing-masing satu dari Unisma, Jatim Park, pengusaha Hery Mursid dan dari RM Kertanegara Malang, Indra. Mereka juga mendapatkan kesempatan berwisata gratis dengan Lamongan Marine Tourism (WBL).(*/an)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button