G20 dukung pemulihan pariwisata yang terdampak pandemi Covid-19 - WisataHits
Jawa Tengah

G20 dukung pemulihan pariwisata yang terdampak pandemi Covid-19

G20 dukung pemulihan pariwisata yang terdampak pandemi Covid-19

  • 31 Oktober 2022
  • 19:05
  • Nasional

  • Baca: 1188 pengunjung

Ilustrasi, foto/sumber: Google

Opini, Suaradewata.com – Konferensi tingkat tinggi (KTT G20) akan berlangsung di Bali pada 15-16 November 2022. Keberadaan event ini diyakini dapat memulihkan pariwisata yang sebelumnya terdampak pandemi Covid-19.

Pandemi telah mengubah dunia dan Indonesia juga memberikan dampak negatif, terutama pada sektor pariwisata. Larangan rumah di awal pandemi dan larangan terbang selanjutnya dari banyak negara membuat para pengusaha pariwisata menangis karena hotel dan penginapan sepi. Padahal mereka hanya memiliki satu pekerjaan dan akhirnya bingung mencari cara lain untuk mencari nafkah.

Untuk memulihkan pariwisata di Indonesia, pemerintah menggunakan strategi khusus. Pemerintah Indonesia juga menduduki posisi presidensi G20 menyusul seruan kerja di Bali yang disosialisasikan Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif Sandiaga Uno. Sebagai kepresidenan, KTT ini secara otomatis akan berlangsung di Indonesia, khususnya di Bali, dan akan berdampak positif bagi pariwisata di negara tersebut.

Ferry Salanto, Senior Associate Director Research Coliers Indonesia, mengatakan Bali akan menjadi tuan rumah KTT G20 dan itu merupakan harapan besar. Kondisi Bali berangsur membaik dibandingkan tahun 2020 (fase awal pandemi). Pariwisata di sana sudah pulih tetapi masih didominasi oleh wisatawan lokal.

KTT G20 juga akan semakin mendongkrak pariwisata di Bali. Pasalnya, delegasi anggota G20 akan menginap di hotel dan meningkatkan tingkat hunian mereka. Mereka senang karena dilayani dengan sangat baik dan hotel dijamin sangat aman karena stafnya divaksinasi dan mengikuti protokol kesehatan.

Delegasi G20 akan menginap di 24 hotel di kawasan Nusa Dua. Mereka juga telah menjalani pemeriksaan ketat agar aman dari penularan Covid-19, mulai dari kamar hotel, gagang pintu, toilet, lift, dan bagian lainnya. Seluruh karyawan hotel juga memakai masker dan rajin cuci tangan, dan selalu disiplin di Prokes.

Selain meningkatkan okupansi hotel, acara G20 juga mendongkrak pariwisata di Bali. Alasannya terletak pada liputan KTT yang disiarkan oleh media di seluruh dunia. Anda akan melihat bahwa Indonesia khususnya Bali sangat aman dan tidak tersentuh oleh kondisi pandemi. Jalan dan bangunan di Indonesia begitu steril sehingga aman dari Corona, membuat wisatawan percaya.

Wisatawan asing akan datang dan berwisata ke Bali dan wilayah Indonesia lainnya setelah menyaksikan liputan KTT G20. Mereka terpesona dengan keindahan pulau dewata dan percaya akan keselamatan Indonesia yang sangat mampu bertahan dari dampak pandemi. Keberhasilan KTT G20 juga diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan dan kenyamanan publik karena pandemi telah terkendali di Indonesia.

Sementara itu, delegasi dari negara-negara anggota G20 juga kemungkinan besar akan merasa nyaman di Bali dan berencana untuk melanjutkan kunjungan dan istirahat sejenak di sana. Jika tidak, mereka akan kembali ke Indonesia dalam waktu dekat. Di negara mereka, mereka juga mempromosikan Indonesia, khususnya Bali, dengan keyakinan bahwa pariwisata di Indonesia akan menjadi lebih baik dan lebih steril.

Gubernur Bali I Wayan Koster menyatakan bahwa lebih dari 90% masyarakat Bali yang berusia di atas 12 tahun telah divaksinasi lengkap, sehingga membentuk herd immunity. Pernyataan gubernur itu disertai data dari Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 bahwa Pulau Dewata saat ini sudah masuk Zona Kuning atau disebut juga Minimal Penularan Corona. Wisatawan asing dapat melakukan perjalanan dengan aman di Bali selama mereka mematuhi Prokes.

Untuk memulai kembali pariwisata setelah pandemi, kepatuhan terhadap prosedur dan vaksinasi sangat penting. Sehingga tamu dari negara anggota G20 tidak takut tertular virus corona. Mereka juga divaksinasi penuh untuk memastikan KTT G20 berjalan lancar.

Sementara itu, Ekonom Syamsul Hidayat menyatakan KTT G20 akan menghasilkan keuntungan sekitar Rp. 1-2 triliun untuk Indonesia karena devisa negara sudah naik. Apalagi acara ini diadakan tidak hanya di Bali tetapi juga di Jakarta, Solo, Bandung, Papua dan sebagainya.

Padahal, sebelum pembukaan resmi KTT G20, sudah ada beberapa forum seperti pertemuan Sherpa di Jakarta dan W20 (Perempuan Dua Puluh) di Papua. Forum-forum tersebut merupakan rangkaian dari G20 dan pembahasannya lebih spesifik, seperti B. W20 yang membahas tentang pergerakan perempuan.

Ketika forum dukungan G20 diadakan di banyak kota di Indonesia, juga memperkenalkan pariwisata di negara ini yang sangat unik. Di mana ada banyak budaya dan seni di satu negara. Keunikan ini sangat diapresiasi oleh para delegasi G20 dan mereka akan berulang kali berkunjung ke Indonesia untuk berlibur.

KTT G20 akan mendorong sektor pariwisata dan meningkatkan okupansi hotel. Forum ini tidak hanya penting untuk persahabatan negara-negara G20, tetapi juga dapat merevitalisasi dunia pariwisata Indonesia yang agak terguncang oleh dampak pandemi. Bali dan kawasan wisata lainnya kembali ramai dikunjungi wisatawan mancanegara.

Aprilian Hutapea, Penulis adalah kontributor di Ruang Baca Nusantata

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button