Flower Garden mendukung sektor pariwisata Pujon
PUJON – Produksi tanaman hias mendukung sektor pariwisata di Kabupaten Pujon. Para wisatawan yang datang sering membuat bunga hias untuk hiasan
souvenir atau kenang-kenangan. Misalnya ladang umbi dan rumah kaca di desa Pandesari, Pujon. Selain itu, lokasi taman ini juga dekat dengan pusat wisata Santerra.
“Kebanyakan yang berbelanja di sini adalah turis. Taman ini masih bagian dari Santerra. Namun, ada juga pembeli yang membeli dalam jumlah banyak. Seperti pedagang dari Dewi Sri Pujon dan Kota Sidomulyo Batu, mereka juga berbelanja di sini,” kata Sri Wahyuni, 38, tukang kebun bunga, kepada Jawa Pos Radar Malang kemarin sore (13/9).
Ia mengatakan, ladang bunga ini menjual berbagai tanaman hias yang digemari wisatawan. Dimulai dengan mini begonia, tradescantia nanouk, silver dust, fittonia dan diakhiri dengan gloxinia. Tanaman ini dirawat di rumah kaca. Karena kebanyakan bunga tidak kuat dengan terik matahari. “Sedangkan tanaman seperti marigold, silusia, dhiantus, torenia dan dahlia bisa ditanam di luar ruangan. Namun, perlu disiram setiap hari agar tidak layu,” kata perempuan asal Desa Ngroto, Kecamatan Pujon.
Saat ini, pembeli domestik atau lokal sedang mundur. Tren ini diakui Darti, manajer Diana Florist, Pandesari, Pujon. Sebagai gantinya, dia mengatakan pembeli lokal asli Pujon telah menurun. Namun, Darti tidak merinci sejauh mana trennya menurun. Dia tetap berusaha berjualan seperti biasa. Bunga yang cukup sering dibeli di tempatnya adalah aglonema. Lalu, air mata ibu, karet telinga gajah hingga monstera. (sirip/tidak)
PUJON – Produksi tanaman hias mendukung sektor pariwisata di Kabupaten Pujon. Para wisatawan yang datang sering membuat bunga hias untuk hiasan
souvenir atau kenang-kenangan. Misalnya ladang umbi dan rumah kaca di desa Pandesari, Pujon. Selain itu, lokasi taman ini juga dekat dengan pusat wisata Santerra.
“Kebanyakan yang berbelanja di sini adalah turis. Taman ini masih bagian dari Santerra. Namun, ada juga pembeli yang membeli dalam jumlah banyak. Seperti pedagang dari Dewi Sri Pujon dan Kota Sidomulyo Batu, mereka juga berbelanja di sini,” kata Sri Wahyuni, 38, tukang kebun bunga, kepada Jawa Pos Radar Malang kemarin sore (13/9).
Ia mengatakan, ladang bunga ini menjual berbagai tanaman hias yang digemari wisatawan. Dimulai dengan mini begonia, tradescantia nanouk, silver dust, fittonia dan diakhiri dengan gloxinia. Tanaman ini dirawat di rumah kaca. Karena kebanyakan bunga tidak kuat dengan terik matahari. “Sedangkan tanaman seperti marigold, silusia, dhiantus, torenia dan dahlia bisa ditanam di luar ruangan. Namun, perlu disiram setiap hari agar tidak layu,” kata perempuan asal Desa Ngroto, Kecamatan Pujon.
Saat ini, pembeli domestik atau lokal sedang mundur. Tren ini diakui Darti, manajer Diana Florist, Pandesari, Pujon. Sebagai gantinya, dia mengatakan pembeli lokal asli Pujon telah menurun. Namun, Darti tidak merinci sejauh mana trennya menurun. Dia tetap berusaha berjualan seperti biasa. Bunga yang cukup sering dibeli di tempatnya adalah aglonema. Lalu, air mata ibu, karet telinga gajah hingga monstera. (sirip/tidak)
Source: radarmalang.jawapos.com