Festival Wastra Nusantara, Jogja Fashion Week 2022 - WisataHits
Yogyakarta

Festival Wastra Nusantara, Jogja Fashion Week 2022

Festival Wastra Nusantara, Jogja Fashion Week 2022

25 Agustus 2022

Dermaga. Pekan Busana Jogja

Jogja Fashion Week 2022 akan diselenggarakan pada tanggal 19-21 Agustus 2022 dan akan dibuka oleh Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif Republik Indonesia Sandiaga Uno. Fashion show kali ini bertema “Panca Kartika” yang diadopsi oleh lima destinasi wisata unggulan di Indonesia.

Sebanyak 145 desainer dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti Jogja Fashion Week yang digelar di Kamala Ballroom Balai Kota Sleman. Mulai dari Magelang, Kudus, Semarang, Jepara, Solo, Riau, Jambi, Lampung, Jakarta, Bandung, hingga Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan dan Papua.

Acara tahunan ini tidak hanya mengikutsertakan ratusan desainer, tetapi juga berkolaborasi dengan 72 model utama dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk 40 model cilik dari Jawa Timur dan Semarang. Sebagai side event, Jogja Fashion Week juga diikuti 100 mahasiswa dari ASMAT Pro.

sutradara kreatif JFW 2022, Philip Iswardono, menjelaskan bahwa nama yang dipilih untuk tema tahun ini merupakan representasi dari lima destinasi wisata prioritas yang dibuat pemerintah untuk merevitalisasi sektor pariwisata Tanah Air. Terinspirasi oleh desainer berbasis Wastra Nusantara, sesuai dengan DNA mereka dan dengan sentuhan dan gaya yang lebih kontemporer.

“Kami berharap perkembangan kain lokal di lima besar destinasi wisata ini bisa menjadi tolak ukur para fashion creator atau perancang busana,” ujarnya. Lima tujuan wisata teratas di Indonesia adalah Borobudur, Likupang, Mandalika, Danau Toba dan Labuan Bajo.

Dermaga. Pekan Busana Jogja


Budaya yang lebih tinggi dalam pakaian kontemporer

Borobudur menjadi subjek Trifen Dessy dari Yogyakarta dengan merekdia, Gauree, yang pernah berkolaborasi dengan Batik Rara Djonggrang. Kolaborasi kedua merek Tema bertajuk “Mahayana Budhara” ini menonjolkan siluet bangunan candi yang terbungkus siluet kasual feminin.

Terdiri dari enam melihat Mode siap pakaipenikmat Mode dapat merasakan keajaiban Borobudur yang dipadukan dengan Petir memukau.

Sylla, brand busana muslim asal Bandung, memilih Gua Rangko di Labuan Bajo sebagai inspirasi utama desainnya yang bertajuk “Nirankara”. Gua Rangko divisualisasikan dalam koleksi busana pakaian muslim menggunakan bahan Wastra Nusantara yaitu kain tenun. Tenunan yang dipilih memiliki motif khas Nusa Tenggara Timur yang dipadukan dengan Allegra gading dan katun Medina berwarna laut.

Kombinasi tersebut berhasil memvisualisasikan lanskap stalaktit, stalagmit, dan genangan air yang terdapat di Gua Rangko. Siluet, detail potongan dan elemen pendukung disesuaikan dengan pemandangan Gua Rangko.

Dermaga. Pekan Busana Jogja

Proyek Misi Seni Kidz (KAMP) menjadi salah satu Merek fashion anak-anak apa yang mencuri perhatian. KAMP menampilkan delapan karya desain perpaduan etnis terinspirasi dari Panca Kartika. Meskipun menonjolkan kesan etnis tebal, tampilan tetap terlihat ceria dan beraneka warna sesuai dengan karakter pakaian anak.

Juga hadir seorang desainer berusia 10 tahun, Adriana Chloekoleksi pajangan siap pakaiitu berjudul “Shabby Patch Denim”. Dalam survei ini dia mengangkat aplikasi tambal sulam melalui penggunaan denim dan Atas. Menggunakan tambal sulam sendiri merupakan bentuk keterlibatan Andriana dalam kampanye mode berkelanjutan. Tampilan abadi dan pemrosesan produk tidak rugi menjadi keunggulan produk.

Dermaga. Pekan Busana Jogja


Melihat ke timur

Hari terakhir Jogja Fashion Week 2022 dihadirkan pertunjukan khusus yaitu oleh dua petinggi desainer Indonesia dari Yogyakarta Afif Syakur dan Philip Iswardono.

Afif Syakur, juga seorang desainer batik Yogyakarta Direktur Proyek Jogja Fashion Week 2022 menampilkan koleksi “A Day”. Koleksinya terdiri dari 36 pakaian siap pakai terinspirasi oleh motif yang berbeda dari lima tujuan wisata prioritas utama.

Melalui koleksinya, Afif ingin menampilkan budaya Indonesia yang berbeda. Ia memadukan batik khas Danau Toba dengan tenun daerah lain: Koleksi “A Day” mengandalkan warna-warna cerah seperti merah, biru, dan oranye.

“Batik saat ini bukan lagi milik orang Jawa. Banyak dokumentasi wastra daerah dalam batik, seperti: B.Batik Sulawesi. Kemudian saya membuat tie dye yang terinspirasi dari wastra yang ada agar lebih mudah digunakan sehari-hari,” kata Afif.

Afif menghabiskan waktu sekitar enam bulan untuk mempersiapkan koleksinya. Ia belajar bahwa setiap motif batik dari berbagai daerah memiliki pesan luhur.

Dermaga. Pekan Busana Jogja

tema

#FashionTrend, #JogjaFashionWeek, #Fashion

Source: www.femina.co.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button