Fasilitas BUMN di Kota Tua Semarang akan disulap menjadi tempat pendidikan sejarah

SEMARANG, Lingkarjateng.id – Kawasan kota tua Semarang akan disulap menjadi tempat pendidikan sejarah bagi generasi muda. Inovasi baru ini diharapkan dapat menjadi magnet wisatawan untuk berkunjung ke Kota Lumpia.

Wacana ini akan dilanjutkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir bekerja sama dengan Pemerintah Kota Semarang (Pemkot) melalui pengembangan aset milik BUMN di kawasan Kota Tua.

“Dari laporan yang diterima, 80 persen bangunan di Kota Lama Semarang dimiliki oleh BUMN. Daripada aset ini terbuang sia-sia, kita perlu mengembangkannya,” kata Menteri BUMN Erick Thohir saat menghadiri acara In Journey Street Festival di kawasan Kota Lama baru-baru ini.

Kehadiran Erick menyedot perhatian para pengunjung. Kedatangannya di kota Semarang disambut dengan atraksi pertunjukan cahaya, penampilan jalanan, pemetaan video, permainan tengah jalansampai Festival makanan.

Dalam kunjungannya, Erick mengatakan selain untuk mempromosikan pariwisata, pengembangan Kota Lama Semarang juga akan menjadi tempat pendidikan sejarah bagi generasi muda di masa depan.

Menurut Pemerintah Kota Semarang, pengembangan kawasan Kota Lama Semarang akan menarik 5,2 juta wisatawan lokal.

“Sebelum pandemi, bisa mencapai 7,2 juta wisatawan. Kita semua akan membuka lapangan kerja bagi UMKM. Kami akan melakukannya,” jelasnya.

Menanggapi hal tersebut, Plt Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu mengungkapkan, peran berbagai pihak sangat diperlukan untuk melestarikan Kota Lama Semarang sebagai bangunan bersejarah.

Ibu Ita sapaan akrab Pj Walikota Semarang mengapresiasi perhatian Menteri BUMN terhadap pembangunan kota tua Semarang, Jawa Tengah.

“Keberadaan BUMN, Sarinah dan Pak Erick Thohir adalah semangat menjadikan Kota Lama sebagai destinasi wisata yang utuh,” ujarnya. (Jaringan Lingkar | Adimungkas – Koran Lingkar)

Source: news.google.com