Embung Muntialo di Tanjabbar telah berkembang menjadi kawasan wisata edukasi kebakaran hutan dan lahan - WisataHits
Jawa Barat

Embung Muntialo di Tanjabbar telah berkembang menjadi kawasan wisata edukasi kebakaran hutan dan lahan

Jambi (ANTARA) – “Embung Muntialo” di Desa Muntialo, Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) merupakan tempat yang unik sebagai kawasan wisata edukasi kebakaran hutan dan lahan bagi masyarakat dan mendukung pengembangan desa wisata di wilayah tersebut.

Kawasan wisata edukasi ini berada di pinggir Jalur Nasional Jambi-Kualatungkal, Kabupaten Tanjabbar tepatnya, sekitar empat kilometer dari Simpang Betara, Kabupaten Tanjabbar.

“Tempat ini sangat strategis untuk wisata edukasi terkait kebakaran hutan dan lahan atau kebakaran hutan dan lahan oleh pelajar, pemuda dan masyarakat umum. Tempat ini juga Posko Siaga Kebakaran dan Hutan di Tanjabbar,” kata SKK Migas-PetroChina Yudha Ramdhani, perwakilan International Jabung Ltd, di Embung Muntialo, Minggu.

Baca Juga: Kawah Putih Dapat Dibuka Untuk Wisata Pasca Kebakaran Hutan dan Lahan

Kawasan Muntialo Embung, juga dikenal sebagai Wisata Embung Bina Lestari, didirikan pada tahun 2022 di bawah program pengembangan masyarakat SKK Migas-PetroChina International Jabung Ltd.

Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Bina Lestari di Desa Muntialo juga terlibat dalam pengelolaan objek wisata edukasi di Karhutla ini. Berada di kawasan gambut, lahan tersebut dilengkapi dengan kolam besar berukuran sekitar 50×50 meter, lapangan futsal, sejumlah gubuk, tempat kuliner, tempat pertemuan, serta wisata perahu bebek bebekan.

Baca Juga: Kebakaran Hutan dan Lahan di Objek Wisata Kawah Putih Kabupaten Bandung

Selain membangun waduk yang menyediakan air yang dapat digunakan sebagai sumber air jika terjadi kebakaran hutan dan lahan di wilayah tersebut, SKK Migas PetroChina juga membangun dan mengembangkan pembangunan sumber daya manusia, dalam hal ini Pokdarwis dan masyarakat sekitar.

“Ke depan diharapkan dengan peningkatan kapasitas sumber daya manusia dalam mengelola wisata edukasi, perekonomian di daerah juga dapat ditingkatkan dan dimajukan.

Baca Juga: SKK Migas-PetroChina Promosikan Ekowisata Sukorejo-Jambi Gandeng Pakar

Embung Muntialo diharapkan menjadi salah satu ikon wisata edukasi di Kabupaten Tanjung Jabung Barat di masa mendatang, bersama dengan kawasan ekowisata kopi Liberica, pengembangan sirih betara dan lain-lain.

Sementara itu, Camat Betara, Toni Ermawan, menyambut baik kehadiran wisata “Embung Muntialo” atau “Embung Bina Lestari Muntialo”.

“Berdasarkan informasi dari SKK Migas PetroChina dan tim, situs ini akan lebih diperluas lagi. Dan wisata edukasi kebakaran hutan dan hutan ini ke depan, selain sebagai tempat wisata juga memberikan pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya pencegahan kebakaran hutan dan lahan,” kata Toni.

Baca Juga: Polres Jambi Kirim Personel Pemadaman Kebakaran Parit Tanjab Pudin Barat

Di sisi lain, ia meminta kepada Pemkot sekitar untuk memanfaatkan keberadaan tempat wisata edukasi tersebut dan melengkapi sudut-sudut yang memungkinkan untuk ditambah dan dilengkapi, sehingga tercipta sinergi dengan beberapa kawasan ekowisata di daerah tersebut.

Sementara itu, Koordinator Pendukung Pengembangan Embung Muntialo yang juga merupakan mesin industri kreatif, Ade Jermawinsyah Zebua mengatakan Embung Muntialo memiliki kepentingan strategis untuk pendidikan kebakaran hutan dan lahan di Tanjabbar karena lokasinya semua orang Musim kemarau sebagai posko kebakaran dan tim perlindungan hutan di Tanjabbar.

Baca Juga: 97 Personil Satgas Gabungan Dikerahkan ke Lokasi Rawan Kebakaran Hutan dan Lahan di Jambi

“Wilayah ini merupakan lahan gambut dan juga termasuk kawasan rawan kebakaran hutan dan lahan. Jadi bagaimana ini bisa menjadi bagian dari upaya pendidikan dan peningkatan ekonomi masyarakat,” kata Ade yang juga aktif di komunitas Jaguar, atau menjaga lingkungan dan alam dari kebakaran.

Disebutkannya, kawasan Embung Muntialo terbuka untuk umum dan juga bisa menjadi tempat berkumpulnya berbagai komunitas karena dilengkapi dengan beberapa gedung yang dilengkapi dengan gedung untuk berdiskusi.

Reporter: Syarif Abdullah
Penerbit : Tunggul Susilo
HAK CIPTA © ANTARA 2022

Source: www.antaranews.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button