Eksotisme candi Lawang dan Sari, Cepogo, Boyolali - WisataHits
Jawa Tengah

Eksotisme candi Lawang dan Sari, Cepogo, Boyolali

RADARSOLO.ID – Terdapat banyak candi dan situs purbakala di lereng Gunung Merapi-Merbabu di Boyolali. Diantaranya adalah Candi Lawang dan Candi Sari di Desa Gedangan, Kecamatan Cepogo.

Kuil Hindu Siwa yang eksotis terletak di kaki Bukit Bibi. Jarak antara Candi Lawang dan Candi Sari hanya 1,4 kilometer. Candi Lawang terletak di Dusun 1. Candisari terletak di Dusun II.Jalur termudah adalah melalui Stadion Kebogiro, Paras, Cepogo. Kemudian menuju ke barat sampai Anda menemukan pertigaan di Desa Gedangan.

Akan ada tanda di persimpangan jalan. Pergi ke utara terlebih dahulu untuk sampai ke Candi Lawang. Sedangkan arah selatan menuju Candi Sari. Candi Lawang terletak di belakang rumah penduduk. Jika Candi Lawang masih utuh, sebaiknya disebut miniatur Candi Prambanan. Karena di bagian timur, utara, barat dan selatan terdapat beberapa tugu.

Anda juga bisa melihat struktur batu seperti bagian atas candi. Tugu candi adalah reruntuhan candi pembantu atau candi pembantu. Di tengah adalah candi utama yang lebih besar. Namun, hanya kaki dan ambang pintu yang tersisa. Fondasinya cukup tinggi, hingga dua tingkat.

Saat menaiki tangga untuk memasuki candi induk, ada batas yang tidak bisa dilintasi. Yakni pintu masuk ke area tengah candi tempat yoni besar berada. Nah, di gapura sebelah kanan, terbaca sebuah prasasti dalam aksara Jawa kuno ju thi ka la ma sa tka. Kemudian pada dinding candi terdapat berbagai ukiran seperti motif tirai yang dihiasi daun dan ukiran kertas tempel persegi.

Situs Candi Lawang juga ditemukan Yoni, arca Agastya dan arca Durga Mahisasuramardini. Mitologi dewi Hindu yang memiliki delapan tahapan. Kedua arca tersebut disimpan di Museum Radyapustaka. Tak hanya itu, eksotisme candi ini semakin lengkap jika dilihat dari gaya arsitektur candi yang mengacu pada periodisasi perkembangan dari tahun 750-800 Masehi.

Sedangkan Candi Sari menghadap ke barat. Walaupun jembatan yang saya jumpai curam, terbayar dengan keanggunan Candi Sari. Bangunan arkeologi ini terletak di sebuah bukit yang dikelilingi oleh kebun pertanian. Sisi barat membentang ke utara dan Anda bisa melihat Gunung Merapi dan Merbabu yang megah. Candi sari berukuran minimalis, hanya menyisakan pondasi bawah. Di atasnya terdapat empat buah batu andesit berbentuk mutiara.

DEKATNYA: Candi Sari tidak jauh dari Candi Lawang. Panorama alamnya sangat menarik. (RAGIL LISTIYO/RADAR SOLO)

Pura Sari bernafaskan agama Hindu. Hal itu terlihat dari temuan Yoni dan patung Nandi tanpa kepala. Diperkirakan merupakan peninggalan dari zaman Mataram Hindu kuno.

“Situs Candi Sari merupakan peninggalan Mataram Hindu kuno abad ke-9,” kata juru kunci candi Sari Sutrisno.

Situs Candi Sari sudah ditemukan sejak zaman pemerintahan Belanda atau sekitar tahun 1915. Saat ditemukan, candi dalam kondisi baru, bebatuan candi berserakan. Namun, arca yang ditemukan masih bagus. Arca-arca tersebut disimpan di musala Semarang, ada pula yang di kantor BPCB Prambanan.

“Masalahnya tempat ini buka dan penjaganya tidak ada 24/7. Jadi hindari resiko kehilangan itu, biarlah Tidak hilang, ada baiknya diamankan. Sejak tahun 1976, seorang caretaker dipekerjakan oleh BPCB Jawa Tengah. Jadi masih terpelihara dengan baik,” ujarnya. (rgl/adi)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button