Edukasi untuk generasi muda Papua yang cerdas : Okezone News - WisataHits
Yogyakarta

Edukasi untuk generasi muda Papua yang cerdas : Okezone News

YOGYAKARTA – Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menggelar Sosialisasi Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Papua Barat. Melalui Dialog Interaktif di Media TV dan Radio, Kementerian Komunikasi dan Informatika akan menghadirkan Dialog Interaktif bertajuk “Pendidikan untuk Generasi Muda Papua Cerdas” pada Selasa, 22 November 2022, pukul 19.30 – 20.30 WIB.

Bertempat di Studio TATV, Jl. Gajah Mada No. 52, Purwokinanti, Pakualaman, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55151, dialog interaktif tersebut menghadirkan sejumlah mahasiswa lokal Papua, Penasehat Griya Sekaraji Yogyakarta, Amiruddin, dan Ketua Komunitas Mahasiswa Soloraya Papua, Moses Ferdinan Kamer.

Dipandu oleh Rika Anggita, dialog interaktif ini juga disiarkan langsung di kanal YouTube SangajiTV, Kemkominfo TV, YouTube DJIKP, dan YouTube TATV. Dialog interaktif ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan, dukungan dan partisipasi audiens dalam pembangunan pembangunan sumber daya manusia Papua, khususnya di bidang pendidikan.

Upaya memajukan pendidikan di Papua saat ini sedang dilakukan oleh pemerintah, seperti mendukung kegiatan Griya Sekaraji, sebuah rumah belajar inklusif yang sebagian besar adalah masyarakat Papua dari Yogyakarta dan komunitas Kompas dari Soloraya.

“Giya Sekar Aji baru berdiri pada tahun 2020 yang merupakan inisiatif dari almarhum Bapak Bambang Purwoko yang merupakan dosen FISIP UGM dan serius terhadap pendidikan di Papua. Setidaknya kita bisa mengejar sejauh itu,” kata Amirudin.

Pertama, menurut Amirudin, pihaknya awalnya menerima 40 mahasiswa asal Papua karena kesulitan mencari apartemen. Hal ini tak lepas dari stigma negatif yang dimiliki sejumlah warga Yogyakarta terhadap warga Papua. Akhirnya seiring berjalannya waktu, Griya Sekaraji didirikan untuk menampung para pencari ilmu tersebut.

mengejar

Namun, Griya Sekaraji tidak sendiri, pihaknya juga didukung oleh Satgas Papua kampus UGM (Universitas Gajah Mada). Dukungan ini berupa dukungan akademik dan non akademik kepada mahasiswa Griya Sekaraji.

Bantuan tersebut ditujukan untuk mengejar ketertinggalan mahasiswa dari Papua. Karena saat itu masih ada kesenjangan akademik antara Papua dan Yogyakarta.

“Dukungan non akademik dari peneliti Satgas Papua. Seperti masalah pribadi dan masalah keluarga, ada pendampingnya. Ini salah satu upaya membantu mahasiswa Papua beradaptasi dengan lingkungan,” kata Amirudin.

Janius Tabuni, yang belajar di Yogyakarta sejak SMA, merasakan dampak dari upaya pendampingan tersebut. Antusiasme dan minat belajar masyarakat Papua sangat tinggi, namun tidak sebanding dengan ketersediaan sarana dan prasarana. Ia mengaku bersyukur kini memiliki kesempatan belajar dan mengejar ketertinggalan di lembaga pendidikan.

“Ya, saya bisa bersyukur karena kami bisa belajar mengejar ketertinggalan,” kata Janius.

Sementara itu, siswa Joyce berharap suatu saat dapat mengembangkan dunia pendidikan di Papua.

“Mungkin berbagi ilmu untuk orang Papua dulu,” ujar Paulina Conella Kohome, mahasiswa FISIP UGM.

Butuh proses panjang untuk meningkatkan kemajuan pendidikan di Papua. “Motto Nelson Mandela adalah bahwa pendidikan adalah senjata paling ampuh untuk mengubah dunia. Seperti pendidikan di Papua, bisa menjadikan Papua lebih maju melalui pendidikan,” kata Amirudin.

Menurut Amirudin, saat ini pemerintah pusat dan daerah tengah menggeluti pendidikan di Papua. Baru-baru ini pemerintah membentuk badan percepatan Papua yang diketahui Wakil Presiden KH Maaruf Amin, salah satunya melalui pendidikan.

Namun, dia berharap pemerintah tidak hanya memberikan beasiswa tetapi juga fasilitas pendukung.

“Harus ada pola pengasuhan dan pengasuhan juga. Nah, itu belum. Ini terkait dengan masalah memperoleh keharmonisan dalam pembentukan mental. Kemudian bantu masalah sosial agar mudah menyesuaikan diri. Ada juga bimbingan rohani. Di Griya Sekaraji sudah ada kebaktian yang diadakan bersama, seperti wisata rohani jelang ujian,” ujar Amirudin.

Upaya memajukan pendidikan di Papua juga dilakukan oleh Komunitas Kompas (Komunitas Pelajar Soloraya) dengan dukungan Pemerintah Kota Surakarta. Salah satunya fasilitas kesekretariatan dan asrama yang disediakan sejumlah perguruan tinggi di Soloraya.

“Kami masih bekerja sama dengan Walikota (Gibran Rakabumingraka) untuk memberikan bantuan pendidikan kepada masyarakat Papua di komunitas kami,” pungkas Moses.

Baca juga: Saatnya anak muda bangkit bersama Astra untuk Indonesia

(Luas)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button