Dusun Merti, warga Trucuk Cultural Carnival hingga makam Kyai Samak - WisataHits
Yogyakarta

Dusun Merti, warga Trucuk Cultural Carnival hingga makam Kyai Samak

Harianjogja.com, BANTUL — menjadi makhluk dibudidayakan, Warga Dusun Trucuk, Desa Triwidadi, Kapanewon Pajangan menggelar upacara Merti Dusun Mule Kyai Samak dengan berbagai kegiatan yang tersebar selama beberapa hari.

Kepala Dusun Trucuk Dwi Janari menjelaskan bahwa Merti Dusun merupakan kegiatan rutin tahunan bagi Mule Kyai Samak, nenek moyang dan cikal bakal desa Trucuk. Jadi yang menjadi highlight dari Dusun Merti kali ini adalah karnaval budaya di makam Kyai Samak.

“Beberapa hari yang lalu kami melakukan upacara adat bersama bagal Kyai Samak. Kyai Samak adalah cikal bakal kami di Trucuk Padukuhan. Kami memuliakannya, sehingga ada prosesi di makamnya,” katanya, Minggu (24/70222) di panggung utama Merti Dusun Trucuk.

BACA JUGA: DPMPTSP Bantul Hadiri Bantul Creative Expo 2022 dan buka OSS Clinic

Rangkaian kegiatan Merti Dusun dimulai dengan pengajian pada Kamis (21/7/2022), pentas seni Jatilan Kudho Prakoso pada Jumat (22/7/2022), santunan pada Sabtu (23/6/2022), Umbul donga pujo basuki dan upacara karnaval budaya tradisional pada Minggu (24/7/2022) dan diakhiri dengan pertunjukan wayang kulit sepanjang malam oleh Ki Geter pada Senin (25/7/2022).

Trucuk merupakan salah satu dusun di Triwidadi yang telah menjadi desa budaya dengan berbagai kegiatan seni budaya diantaranya Sanggar Jatilan, Sanggar Musik, Hadrah dan Bergodo Wiro Samak.

Saat ini, Trucuk juga sedang mengembangkan tempat wisata di bantaran Sungai Progo. Dengan berbagai perkembangan tersebut, Desa Triwidadi berusaha menjadi desa yang mandiri secara budaya. “Kami ingin ke Mandiri Budaya,” ujarnya.

Wakil Bupati Bantul Joko Purnomo mengatakan, Trucuk merupakan daerah yang tidak pernah muncul masalah sosial, masyarakatnya ramah karena kegiatan seni budayanya berkembang dengan baik. “Karena Trucuk adalah desa yang selalu mendengus budaya,” ujarnya.

Selain itu, Trucuk juga berhasil melahirkan kembali para pegiat seni budaya, sehingga kader-kader yang akan melestarikan seni budaya di Trucuk terus bermunculan.

“Dulu Lomba Musik SD Bantul pasti dari Trucuk, SD Trucuk juaranya. Itu sulit untuk mengalahkan. Karena anak-anak kecil dikenalkan dengan budaya di sini,” ujarnya.

Source: jogjapolitan.harianjogja.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button