Dulu sungai seram yang ditakuti orang, kini menjadi taman pendidikan bencana untuk anak-anak - WisataHits
Yogyakarta

Dulu sungai seram yang ditakuti orang, kini menjadi taman pendidikan bencana untuk anak-anak

INDOZONE.ID – Begitu memasuki tepian Sungai Poiton di Desa Jagalan, Kecamatan Karangnongko, Klaten, Jawa Tengah, kita akan disambut oleh bebatuan dan aliran air yang jernih.

Juga keceriaan anak-anak PAUD yang mengikuti pendidikan kebencanaan Badan Perlindungan Sipil Daerah (BPBD) Klaten.

Para asisten mendidik dengan bahasa yang mudah dipahami oleh anak-anak.

sungai potonSungai Poiton menjadi wahana wisata edukasi bagi anak-anak (Z Creators/Edelweis Ratushima)

Menurut Bunda Dwi Kurniasih, salah satu pengelola Taman Edukasi Kali Poiton, anak-anak akan diberikan materi tentang bagaimana melindungi diri dari bencana.

Merujuk pada Perda Bupati Klaten, ada enam kategori yang disebut bencana. Yakni angin topan, tanah longsor, banjir, gempa bumi, letusan gunung berapi, kebakaran dan pembuangan sampah.

“Kekhawatiran tentang sampah ini hanya bahan tambahan. Dengan pendidikan kebencanaan sejak dini, kami berharap anak-anak memahami apa yang harus dilakukan saat bencana terjadi. Dengan bahasa yang kekanak-kanakan tentunya,” kata Bunda Dwi Kurniasih yang biasa disapa Bunda Nunik.

Sementara itu, menurut Sri Winoto, Direktur Utama BPBD Klaten, Kali Poiton dipilih sebagai taman pendidikan karena sifatnya yang sangat mendukung. Ada jalur sungai yang bisa dijadikan contoh langsung bencana banjir.

sungai racunAnak PAUD mengenal pendidikan kebencanaan (Z Creators/Edelweis Ratushima)

Taman ini juga dilengkapi dengan rumah simulasi kebakaran, gempa bumi dan wahana erupsi Gunung Merapi.

Seperti kita ketahui bersama, Gunung Merapi yang meletus hebat pada tahun 2006 dan 2010, terletak di Klaten, Boyolali dan Yogyakarta.

“Dengan dibukanya Kali Poiton sebagai taman pendidikan bencana, banyak anak PAUD dan TK yang memanfaatkan tempat ini,” kata Sri Winoto.

Camat Karangnongko, Jaka Supriyanto menjelaskan, pada tahun 2014 tempat ini masih berupa hutan belantara, banyak sampah dan belum pernah dijamah manusia.

sungai racunSiswa PAUD belajar pedagogi bencana sungai (Z Creators/Edelweis Ratushima)

Kemudian, pada tahun 2017, pemerintah desa Jagalan mulai berbenah diri dengan merapikan bantaran Sungai Poiton.

Setelah dua tahun terkena dampak Covid, manajemen Kali Poiton bangkit kembali. Tujuan menjadi tujuan wisata alam mulai berkembang. Ada juga dukungan dari BPBD Klaten yang memilih lokasi ini sebagai taman pendidikan kebencanaan anak.

Relawan dan masyarakat sekitar yang dengan sepenuh hati menjaga Sungai Poiton di Desa Jagalan yang gaungnya sampai ke Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo datang ke tempat ini.

Bahkan, pada tahun 2021, Komunitas Peduli Sungai (KPS) Poiton berhasil meraih tiga pemenang kategori Pengelolaan Sungai Terbaik di Provinsi Jawa Tengah.

sungai racunArea sungai dibersihkan oleh sukarelawan (Z Creators/Edelweis Ratushima)

Air Sungai Poiton sangat jernih dengan bebatuan besar. Siapapun yang ingin berpergian kurus pasti sangat beruntung. Seperti kembali ke masa ketika masih banyak sungai yang belum tercemar dan mengalirkan suara gemericik.

Banyak relawan yang terlibat dalam kebersihan sungai dan pelestarian alam, yakni sekitar 100 relawan. Ditambah 20 guru terlatih untuk mengajar anak-anak.

Kepala Desa Jagalan, S.Beti Kristanti, berharap sungai Poiton ini dapat menyebarkan kebaikan ke tempat lain untuk melestarikan alam secara berkelanjutan.

sungai racunPelatihan Penanggulangan Bencana dan Gempa Bumi (Z Creators/Edelweis Ratushima)

Keberadaan Sungai Poiton telah mampu memobilisasi relawan, masyarakat sekitar dan ibu-ibu untuk melakukan gerakan rutin membersihkan sungai.

Nah, bagaimana dengan sungai-sungai yang ada di sekitarmu, Sobat?

Apakah Anda berani menjadi relawan sungai?

Artikel menarik lainnya:

Buat cerita lucumu sendiri dan dapatkan berbagai hadiah menarik! Mari bergabung Z Pencipta dengan mengklik di sini.

Z PenciptaZ Pencipta

Source: www.indozone.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button