DPRD Jatim meminta pengembangan wisata religi di Pantura maksimal - WisataHits
Jawa Timur

DPRD Jatim meminta pengembangan wisata religi di Pantura maksimal

Rabu 30 November 2022 | 16:28 WIB

| penulis :

Buku catatan : tobari

Surabaya, InfoPublik – DPRD Jatim berharap Pemprov segera memaksimalkan dan meningkatkan pengembangan wisata religi khususnya di wilayah Surabaya dan Pantura seperti di Gresik, Lamongan dan Tuban.

Situs religi di kawasan tersebut antara lain makam Sunan Ampel, Sunan Giri, Maulana Malik Ibrahim, Sunan Drajat dan Sunan Bonang. Potensi wisata religi sangat menjanjikan jika dikelola secara maksimal.

Ahmad Iwan Zunaih, anggota Komisi B DPRD Jatim, menilai potensi wisata religi di Jatim belum sepenuhnya terealisasi. Bahkan konsep wisata religi terpadu yang menjadi salah satu konsep Gubernur Khofifah belum terealisasi dengan baik.

Ya, itu tidak ideal. Konsep wisata religi terpadu yang menjadi program gubernur belum terlaksana secara maksimal. Kita harus menyukainya.

Padahal potensi ekonomi dari sektor pariwisata sangat menjanjikan, kata Gus Iwan sapaan akrab Ahmad Iwan Zunaih, Selasa (29/11/2022) di Surabaya.

Menurut politisi Fraksi NasDem itu, masih banyak tempat wisata religi di kawasan Pantura yang belum sepenuhnya tergarap sebagai tempat wisata religi. Jika ini dimaksimalkan justru menjadi wisata religi Jawa Timur yang lebih menjanjikan.

“Seperti Sunan Drajat, masih banyak situs lain yang juga memiliki nilai sejarah namun belum tergali dengan baik. Itu cukup disayangkan, padahal memiliki nilai ekonomis jika dimaksimalkan,” jelas Gus Iwan.

“Bila dimaksimalkan, akan ada keterkaitan antara tempat wisata religi dengan wisata religi lainnya. Dan itu akan memiliki nilai sejarah yang besar,” tambahnya.

Diakui Gus Ivan, konsep wisata religi terpadu belum maksimal karena masalah anggaran. Karena itu, pihaknya meminta kepada gubernur agar diperhatikan pemerintah agar mengalokasikan anggaran sebesar-besarnya untuk pengembangan potensi wisata religi, khususnya di wilayah Pantura.

Selama ini, menurut pria asli Gresik-Lamongan itu, Dinas Pariwisata Jatim telah melakukan beberapa kajian, namun baru sebatas sosialisasi, bukan kegiatan konkrit untuk meningkatkan potensi wisata religi.

“Masalahnya adalah keterbatasan anggaran. Ke depan harus ada anggaran yang benar-benar maksimal untuk mentransformasi situs-situs yang ada menjadi wisata religi terpadu yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar,” desak menantu KH Abdul Ghofur, pengurus Sunan Drajat Paciran Islam. Sekolah Berasrama.

Ia meyakini, jika situs-situs di kawasan Pantura bisa dimaksimalkan menjadi wisata religi terpadu, maka akan berdampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitar objek wisata religi.

“Sampai saat ini dampak ekonomi yang besar baru terasa saat makan sunan ampel. Jika wisata religi terpadu di kawasan Pantura dilaksanakan secara optimal, pertumbuhan ekonomi ke depan akan lebih merata di seluruh kawasan wisata religi di wilayah Surabaya dan Pantura (Gresik, Lamongan, dan Tuban),” kata Gus Iwan, sapaan akrabnya Ahmad Iwan Zunaih. . (MC Diskominfo Prov Jawa Timur/non-PCA/toeb)

Anda dapat mengirim ulang, menulis ulang, dan/atau menyalin konten ini asalkan sumbernya disebutkan InfoPublik.id

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button