DPRD dorong Pemkot beli lahan pertanian • Radar Jogja - WisataHits
Yogyakarta

DPRD dorong Pemkot beli lahan pertanian • Radar Jogja

RADAR JOGJA – Kota Yogyakarta merupakan daerah konsumsi. Karena mereka bergantung pada pengiriman dari daerah lain karena kebutuhan dasar mereka (bapok). Melihat hal tersebut, Ketua Komite B DPRD Kota Jogja, Susanto Dwi Antoro, menawarkan sebuah inovasi. Dengan mendorong Kementerian Pertanian dan Pangan untuk membeli lahan pertanian di sekitar kota Jogja. “Untuk penggunaan lahan atau lumbung,” katanya.

Fakta di lapangan, kata Antoro, mahasiswa yang kuliah di DIJ bisa membeli tanah. Sehingga Pemkot Yogyakarta pun bisa melakukan hal yang sama. Ia menjelaskan, pemerintah kota bisa mengantarkan bapok melalui lahan yang dimilikinya. Sehingga ketersediaan bapok untuk kota Jogja terjamin. “Perbaiki dengan pembeli tanah, tanam untuk menciptakan apa yang disebut kebutuhan tenaga kerja. Dan kedua, transfer ilmu kepada masyarakat sekitar tempat yang dijadikan lahan pertanian milik Pemkot Yogyakarta,” ujarnya.

Antoro juga mengatakan, strategi serupa pernah diterapkan Pemprov DKI pada masa kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Saat itu, tanah dan ternak dibeli. Sehingga kebutuhan pangan yang berhubungan dengan daging sapi dapat terpenuhi. “Ini tanggapan saya untuk mengeluarkan peraturan untuk secara bertahap menyelesaikan ketergantungan kita (pasokan bapok dari daerah lain, red.). Ini juga terkait dengan pengendalian inflasi,” jelasnya.

Ketua Tim Pengambil Kebijakan Ekonomi dan Fiskal Daerah BI, DIJ Rifat Pasha, mengumumkan perkembangan inflasi di Kota Jogja telah melampaui media Jawa dan nasional. Laju inflasi di Jawa sebesar 4,46 persen year-on-year (yoy). Sementara itu, inflasi nasional sebesar 4,94 persen year-on-year. Namun berdasarkan data hingga Juli 2022 mencapai 5,7 persen year-on-year di kota Jogja. Jadi, menurut dia, ini menunjukkan sinyal bahwa pengendalian inflasi cukup kuat. “Makanan pokok yang membawa banyak bobot mempengaruhi inflasi di DIJ,” katanya.

Sesuai pola, lanjutnya, kenaikan harga bapok di Kota Yogja terjadi pada setiap perayaan hari besar keagamaan dan libur panjang. Karena kota Jogja merupakan tujuan wisata, kunjungan wisatawan juga meningkatkan jumlah permintaan bapok. Akibatnya, harga Bapok juga ikut naik. “Dan di musim sekolah baru, karena Jogja adalah kota pelajar, kami menghitung sekitar 400.000 siswa di Jogja. Itu juga berpengaruh pada jumlah permintaan,” katanya. (tebal/eno)

Source: radarjogja.jawapos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button